nusabali

Monyet Gunung Merapi Mulai Turun

  • www.nusabali.com-monyet-gunung-merapi-mulai-turun

Aktivitas Gunung Merapi dari hari ke hari terus meningkat.

Awal Erupsi Magmatik

SLEMAN, NusaBali
Hal ini memicu pergerakan satwa di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) turun dari habitatnya. "Mungkin sudah mulai tidak nyaman, tadi ada tiga monyet jantan muda yang terlihat di belakang kantor. Ini tidak biasa terjadi," kata Kepala Balai TNGM, Ammy Nurwati kepada wartawan di kantornya di Jalan Kaliurang Km 22,6, Pakem, Sleman, Kamis (24/5).

Berdasar pengamatan petugas TNGM, monyet-monyet tersebut memanjat tembok dan pohon pepaya. Mereka sempat berkeliaran di halaman belakang kantor. Kantor Balai TNGM berjarak sekitar 8 kilometer dari puncak Merapi. Sejak 22 Mei kemarin, Balai TNGM telah mengeluarkan surat edaran yang berisi agar masyarakat bijak menyikapi pergerakan satwa yang kemungkinan terkait dengan peningkatan aktivitas Merapi. Menurut Ammy, ada tiga satwa utama yang berhabitat di TNGM, yakni monyet ekor panjang, kancil, dan rusa timor.

"Intinya biarkan, jangan dimatikan (dibunuh). Kita butuh ruang, mereka (juga) butuh ruang," imbuhnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Resort Pakem-Turi TNGM, Teguh Wardaya mengaku saat kondisi normal monyet ekor panjang turun sebatas sampai kawasan wisata Tlogo Putri yang berada di kawasan TNGM Kaliurang dan sekitarnya.

Pijar merah keluar dari Gunung Merapi saat terjadi letusan pada Kamis (24/5) pukul 02.55 WIB. BPPTKG Yogyakarta menyebut munculnya pijar merah tersebut merupakan tahapan menuju proses awal erupsi magmatik di Merapi.

"Itu (pijar merah) merupakan pijaran magma, sehingga memang kita bisa menyebutkan ini adalah sebuah awal erupsi magmatik," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida kepada wartawan di kantornya, Kamis (24/5) seperti dilansir detik.

Hanik menegaskan keluarnya pijar merah adalah tahapan menuju proses awal erupsi magmatik. Sementara saat terjadi letusan di Merapi  kemarin, memang terjadi sedikit deflasi atau pengempisan tubuh gunung.

Walaupun letusan yang terjadi merupakan tahapan menuju proses awal erupsi magmatik, Hanik meminta masyarakat tenang. Sebab, erupsi magmatik tidak selalu berdampak besar seperti letusan tahun 2010 lalu.

"Saya sampaikan jangan dibayangkan kalau kami mengatakan magmatik itu adalah seperti erupsi 2010. Sekali lagi (tidak selalu) erupsi besar, nanti masyarakat bisa panik," paparnya.

Hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi kemarin mencapai jarak cukup jauh. Di Kroya, Cilacap, dilaporkan turun hujan abu vulkanik. Padahal jarak Merapi dengan Kroya mencapai 175 km.

"Di daun dan motor juga kelihatan debunya putih tipis," kata warga Kroya, Ika Windarti, saat, Kamis (24/5). *

Komentar