nusabali

Jadi Ajang Tarung Ketua KPU Kabupaten

  • www.nusabali.com-jadi-ajang-tarung-ketua-kpu-kabupaten

Timsel Calon Komisioner KPU Bali terpaksa perpanjang pendaftaran hingga 6 Juni, karena hanya 29 kandidat yang mendaftar

Seleksi Calon Komisioner KPU Bali Periode 2018-2023

DENPASAR, NusaBali
Seperti diprediksi sebelumnya, pendaftaran Calon Komisioner KPU Bali 2018-2023 terpaksa diperpanjang selama 7 hari ke depan. Masalahnya, hingga hari terakhir, Kamis (24/5) tengah malam pukul 24.00 Wita, hanya 29 kandidat yang mendaftar alias masih kekurangan satu orang lagi. Seleksi Calon Komisioner KPU Bali ini praktris menjadi ajang tarung para Ketua KPU Kabupaten/Kota se-Bali.

Dari 29 kandidat calon komisioner KPU Bali 2018-2023 yang telah mendaftar ke Tim Seleksi (Timsel), 6 orang di antaranya kini masih menjabat Ketua KPU Kabupaten/Kota 2013-2018. Mereka masing-masing AA Gde Raka Nakula (Ketua KPU Badung), Luh Darayoni (Ketua KPU Tabanan), I Dewa Agung Gde Lidartawan (Ketua KPU Bangli), I Made Kariada (Ketua KPU Kkungkung), I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya (Ketua KPU Jembrana), dan I Gde Jhon Darmawan (Ketua KPU Kota Denpasar).

Selain mereka, ada 2 anggota KPU Bali 2013-2018 dan 6 anggota KPU Kabupaten/Kota yang mendaftar sebagai calon Komisioner KPU Bali 2018-2023 ke Timsel. Dua (2) incumbent KPU Bali tersebut masing-masing Ni Kadek Wirati dan I Wayan Jondra. Sementara satu incumbent Komisioner KPU Bali lainnya yang sebetulnya masih berhak maju tarung, Ni Wayan Widhiastini, tidak mendaftar hingga hari terakhir.

Sedangkan 6 anggota KPU Kabupaten/Kota yang mendaftar masing-masing Diana Devi (aggota KPU Karangasem), Luh Putu Sri Widiyastini (anggota KPU Buleleng), Putu Ariyanti Sutiningsih (anggota KPU Bangli), I Ketut Narta (anggota KPU Tabanan), I Made Raka Suwarna (anggota KPU Denpasar), dan IGN Darmayuda (anggota KPU Denpasar).

Selain mereka, Ketua Komisi Informnasi Provinsi Bali, I Gede Agus Astapa, juga ikut bertarung. Demikian pula I Ketut Marja Abbas, tokoh asal Bangli yang tidak pernah absen berbicara di setiap acara simakrama Gubernur Bali Made Mangku Pastika dengan masyarakat. Bukan hanya itu, dua wartawan aktif juga ikut mendaftar nyalon Komisioner KPU Bali, yakni I Wayan Suyadnya dan Wayan Suparta.

Ketua KPU Denpasar, Gede Jhon Darmawan, mengatakan dirinya maju tarung berebut kursi Komisioner KPU Bali, karena sudah dua kali periode bertugas di Kota Denpasar. Dia tak mungkin lagi maju ke KPU Denpasar, sehingga pilihannnya hanya tarung ke KPU Bali agar bisa melanjutkan pengabdian di dunia pemiluan.

“Urusannya nanti kita akan bersaing dengan incumbent di KPU Bali dan itu sudah hal biasa. Berkompetisi yang sehat dan berjalan sesuai dengan proses saja. Peluang senior dan junior itu saya rasa sama,” ujar pria asal Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan yang berlatar belakang sebagai notaris/PPAT ini saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Jumat (25/5).

Paparan hampir senada juga disampaikan AA Raka Nakula, Ketua KPU Badung yang sudah dua kali periode mengabdi di Badung. Dengan pengalaman dua periode di KPU Badung, menjadi modal bagi Raka Nakula untuk meningkatkan kualitas lembaga KPU Bali.

“Tentunya dengan pengalaman saya mencintai pekerjaan, saya ingin berkiprah dalam dunia demokrasi dan kepemiluan lebih fokus dan berlanjut,” ujar pria asal Puri Siangan, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar yang juga adik kandung mantan Ketua KPU Bali AA Gde Oka Wisnumurti ini saat dihubungi NusaBali terpisah, Jumat kemarin.

Raka Nakula mengatakan, dirinya coba bersaing dengan sehat dan transparan bersama senior dan incumbent dalam perebutan kursi Komisioner KPU Bali ini. “Kenapa saya katakan mencoba, karena saya tidak mau mendahului kehendak yang di atas. Kita akan mencoba berkompetisi. Mereka yang sudah dua periode di KPU tentu punya kualitas tidak meragukan. Prinsinya, saya siap bersaing secara sehat,” tandas Raka Nakula.

Sedangkan Ketua KPU Jembrana, IGN Agus Darmasanjaya, mengaku ikut tarung berebut kursi Komisioner KPU Bali, karena ingin mencari ilmu dan mengabdikan diri ke masyarakat yang lebih luas melalui dunia kepemiluan. "Itu motivasi saya. Hitung-hitung mencari pengalaman," jelas pria asal Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini saat dikonfirmasi NusaBali di Negara, Jumat kemarin.

Sebaliknya, Ketua KPU Bangli Dewa Agung Gde Lidartawan juga mengatakan dirinya ikut tarung ke KPU Bali karena sudah dua periode bertugas di Bangli. Selain itu, dia ingin memperkuat KPU Bali sebagai lembaga penyelenggara Pemilu. Dia pun mengatakan sudah siap berkompetisi secara sehat dan transparan.

“Dengan pengalaman saya di kepemiluan mulai dari level bawah, saya ingin berpartisipasi menghasilkan proses demokrasi yang terbaik, dengan menghasilkan pejabat legislatif-eksekutif yang berkualitas,” ujar mantan Ketua Panwaslu Denpasar yang mengawali karier kepemiluan sebagai Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) ini.

Sementara itu, Ketua Timsel Calon Komisioner KPU Bali, Luh Riniti Rahayu, mengatakan pendaftaran calon diperpanjang selama 7 hari, karena sampai penutupan Kamis tengah malam pukul 24.00 Wita, kandidat yang mendaftar hanya 29 orang. Ini kurang satu kandidat dari syarat minimal 30 orang atau 6 x 5 anggota Komisioner KPU Bali.

“Sebenarnya sudah 30 orang ada yang mendaftar. Tapi, saat pengecekan persyaratan, satu di antara mereka kekurangan persyaratannya. Maka, yang dinyatakan mendaftar hanya 29 orang. Timsel pun memperpanjang masa pendaftaran,” ujar Riniti Rahayu di Dennpasar, Jumat kemarin.

Riniti menyebutkan, waktu pendaftaran diperpanjang 7 hari kerja ke depan, yakni sampai 6 Juni 2018. “Waktu pendaftaran dibuka mulai pagi pukul 08.00 Wita sampai sore pukul 15.00 Wita. Kami yakin dalam perpanjangan waktu nanti bisa terpenuhi jumlah minimal 30 pendaftar,” jelas akademisi yang kini Ketua Bali Sruti dan sempat menjadi anggota KPU Bali ini. *nat

Komentar