Komisi IV ‘Warning’ Sekolah Negeri
“Kami berharap kedepan sekolah negeri bisa lebih kerja keras lagi supaya bisa lebih baik dari sekarang”
MANGUPURA, NusaBali
Kalangan Dewan Kabupaten Badung angkat bicara terkait hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun Ajaran 2017/2018. Pasalnya, dari 10 sekolah peraih nilai rata-rata tertinggi se-Bali, tidak ada satu pun sekolah negeri di Badung. Justru dua sekolah swasta yang masuk 10 besar. Atas kondisi ini wakil rakyat ini mengingatkan dan meminta agar sekolah negeri lebih bekerja keras lagi.
“Sebetulnya tidak ada yang salah. Lantaran tidak masuk 10 besar peraih nilai rata-rata tertinggi berarti jelek. Tapi ini tentu saja warning bagi sekolah negeri di Badung, apalagi segala fasilitas telah dipenuhi oleh pemerintah,” kata Ketua Komisi IV DPRD Badung AAN Ketut Agus Nadi Putra, Jumat (25/5) kemarin.
Untuk itu, komisi yang membidangi salah satunya masalah pendidikan ini meminta ada pembenahan kedepan, sehingga sekolah negeri bisa bersaing tidak saja di lingkup kabupaten melainkan ke tingkat provinsi. “Kami berharap kedepan sekolah negeri bisa lebih kerja keras lagi supaya bisa lebih baik dari sekarang,” harap politisi Partai Golkar itu.
Nadi Putra juga menekankan terkait kualitas guru dan sistem pembelajaran, karena dengan guru yang berkualitas bisa menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas pula. “Sekali lagi segenap stakeholder terkait harus bisa berupaya memajukan dunia pendidikan di Gumi Keris, supaya bersaing dengan yang lain,” tandasnya sembari menyampaikan selamat kepada dua sekolah swasta di Badung yang masuk 10 besar peraih nilai rata-rata tertinggi se-Bali, yakni SMP Widiatmika dan Cendekia Harapan.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Ketut Widia Astika telah ‘mewarning’ sekolah agar lebih giat lagi. “Kami warning sekolah negeri di Badung untuk terus memacu diri, jangan santai,” pesannya sembari menambahkan agar sekolah negeri lebih giat lagi membina anak-anak dengan baik.
Kendati begitu disisi lain, pejabat asal Kerobokan, Kuta Utara ini menilai dengan masuknya sekolah swasta pada deretan peraih nilai rata-rata tertinggi se-Bali menunjukkan bahwa sekolah swasta di Badung tidak kalah dengan sekolah negeri. Bahkan, Astika pun memberikan apresiasi atas prestasi ini.
“Malah bagus kalau ada sekolah swasta nilai rata-rata UN masuk 10 besar terbaik se-Bali. Jadi, masyarakat tak perlu cemas karena ternyata sekolah swasta juga bagus,” katanya, Kamis (24/5) kemarin. “Sesunggunya saya juga sering bilang sekolah swasta sama-sama dan berkualitas. Dan ini adalah bukti,” tukas Astika.
Berdasarkan perangkingan, 10 besar sekolah dengan nilai rata-rata UN tertinggi UN di Provinsi Bali yakni SMPN 1 Denpasar (353,41), SMPN 9 Denpasar (337,61), SMPN 3 Denpasar (336,40), SMP AMI Denpasar (335,19), SMPTK Star Academy Denpasar (324,90), SMPN 1 Gianyar (315, 46), SMPN 7 Denpasar (312,83), SMP Widiatmika Badung (311,09), SMP Cendekia Harapan Badung (304,81), SMP Taman Rama School Denpasar (302,62). *asa
Kalangan Dewan Kabupaten Badung angkat bicara terkait hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun Ajaran 2017/2018. Pasalnya, dari 10 sekolah peraih nilai rata-rata tertinggi se-Bali, tidak ada satu pun sekolah negeri di Badung. Justru dua sekolah swasta yang masuk 10 besar. Atas kondisi ini wakil rakyat ini mengingatkan dan meminta agar sekolah negeri lebih bekerja keras lagi.
“Sebetulnya tidak ada yang salah. Lantaran tidak masuk 10 besar peraih nilai rata-rata tertinggi berarti jelek. Tapi ini tentu saja warning bagi sekolah negeri di Badung, apalagi segala fasilitas telah dipenuhi oleh pemerintah,” kata Ketua Komisi IV DPRD Badung AAN Ketut Agus Nadi Putra, Jumat (25/5) kemarin.
Untuk itu, komisi yang membidangi salah satunya masalah pendidikan ini meminta ada pembenahan kedepan, sehingga sekolah negeri bisa bersaing tidak saja di lingkup kabupaten melainkan ke tingkat provinsi. “Kami berharap kedepan sekolah negeri bisa lebih kerja keras lagi supaya bisa lebih baik dari sekarang,” harap politisi Partai Golkar itu.
Nadi Putra juga menekankan terkait kualitas guru dan sistem pembelajaran, karena dengan guru yang berkualitas bisa menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas pula. “Sekali lagi segenap stakeholder terkait harus bisa berupaya memajukan dunia pendidikan di Gumi Keris, supaya bersaing dengan yang lain,” tandasnya sembari menyampaikan selamat kepada dua sekolah swasta di Badung yang masuk 10 besar peraih nilai rata-rata tertinggi se-Bali, yakni SMP Widiatmika dan Cendekia Harapan.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Ketut Widia Astika telah ‘mewarning’ sekolah agar lebih giat lagi. “Kami warning sekolah negeri di Badung untuk terus memacu diri, jangan santai,” pesannya sembari menambahkan agar sekolah negeri lebih giat lagi membina anak-anak dengan baik.
Kendati begitu disisi lain, pejabat asal Kerobokan, Kuta Utara ini menilai dengan masuknya sekolah swasta pada deretan peraih nilai rata-rata tertinggi se-Bali menunjukkan bahwa sekolah swasta di Badung tidak kalah dengan sekolah negeri. Bahkan, Astika pun memberikan apresiasi atas prestasi ini.
“Malah bagus kalau ada sekolah swasta nilai rata-rata UN masuk 10 besar terbaik se-Bali. Jadi, masyarakat tak perlu cemas karena ternyata sekolah swasta juga bagus,” katanya, Kamis (24/5) kemarin. “Sesunggunya saya juga sering bilang sekolah swasta sama-sama dan berkualitas. Dan ini adalah bukti,” tukas Astika.
Berdasarkan perangkingan, 10 besar sekolah dengan nilai rata-rata UN tertinggi UN di Provinsi Bali yakni SMPN 1 Denpasar (353,41), SMPN 9 Denpasar (337,61), SMPN 3 Denpasar (336,40), SMP AMI Denpasar (335,19), SMPTK Star Academy Denpasar (324,90), SMPN 1 Gianyar (315, 46), SMPN 7 Denpasar (312,83), SMP Widiatmika Badung (311,09), SMP Cendekia Harapan Badung (304,81), SMP Taman Rama School Denpasar (302,62). *asa
Komentar