nusabali

Beh, Pasar Murah Pemkab Jual Jaja Uli Berpewarna Tekstil

  • www.nusabali.com-beh-pasar-murah-pemkab-jual-jaja-uli-berpewarna-tekstil

Beberapa jenis jajan bahan upakara yang mengandung pewarna tekstil atau rhodamine B, tidak hanya beredar di Buleleng, dan daerah lain.

NEGARA, NusaBali

Dari hasil pengawasan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar menemukan jajan upakara jenis jaja uli dan jaja begina mengandung zat berbahaya tersebut. Jajan itu ditemukan dalam kegiatan pasar murah yang digelar Pemkab Jembrana, di halaman Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Jumat (25/5) pagi.

Selain di pasar murah tersebut, petugas BBPOM yang melanjutkan pengawasan di Jembrana, Jumat kemarin, juga sempat menyasar Pasar Umum Negara. Di pasar terbesar di Jembrana itu, petugas mengambil 40 sampel makanan yang dicurigai mengandung beberapa zat berbahaya. Seperti methanil yellow, rodhamin B, borak, dan formalin. Dari 40 sampel makanan itu, ditemukan tujuh sampel makanan mengandung rodhamin B, dan 2 sampel mengandung formalin.

Untuk tujuh  sampel makanan mengandung rodhamin B itu, lima di antaranya jajanan upakara dengan warna pink, jaja matahari, jaja uli, jaja begina yang mentah ataupun sudah digoreng. Dua sampel makanan lain yang juga mengandung rodhamin B pada terasi (terasi curah tanpa merek dan terasi merek Cendrawasih). Dua sampel makanan mengandung formalin pada teri medan dan sudang.

Kepala BBPOM Denpasar I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengatakan, sesuai hasil penelusuran sementara, sejumlah jajanan upakara tidak memenuhi ketentuan yang dijual pedagang di pasar ini. Beberapa di antaranya, diakui pedagangnya merupakan titipan dari produsen lokal Jembrana, seperti dari Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, dan Desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana. "Untuk produsen itu, tetap akan kami telusuri dengan kerjasama bersama dinas terkait. Itu kami usahakan cari untuk diberi pembinaan," ujarnya.

Selain lokal, beberapa jajanan upakara itu juga ada dari luar Jembrana. Seperti jaja uli dan jaja begina mengandung pewarna tekstil di pasar murah acara Pemkab Jembrana. Pedaganngnya dari Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan, mengaku mendapat jajan itu dari produsen di Gianyar. "Kalau yang terasi, kami perkirakan juga dari luar. Bahkan kemungkinan dari luar Bali," ujar Ayu Adhi Aryapatni.

Kepala Dinas Perindagkop Jembrana Made Gede Budhiarta, juga memastikan akan segera menelusuri produsen sejumlah makanan mengandung bahan berbhaya itu. Untuk pedagangnya sudah diminta agar tidak mengambil kembali makanan tersebut. Mereka pun dibuatkan surat pernyataan, dan akan tetap dimonitor. "Biasanya, kalau jajanan upakara ini karena tidak tahu produsennya. Nanti akan kami cari, dan kami bina. Tetapi dibanding tahun-tahun sebelumnya, sebenarnya temuan makanan mengandung bahan berbahaya semakin berkurang. Dulu sempat ada temuan kolang-kaling, dan kerupuk mengandung borak, tetapi kini tidak ada. Tahun lalu juga ada temuan makanan takjil, tetapi sesuai pengawasan kemarin sore di Loloan sudah tidak ada. Cuma jajan upakara, terasi, ikan asin yang ditemukan," ujarnya. *ode

Komentar