nusabali

Buleleng Evaluasi Capaian Hasil UN SMP

  • www.nusabali.com-buleleng-evaluasi-capaian-hasil-un-smp

Pasca keluarnya hasil UN di jenjang SMP, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Jumat (25/5) kemarin mengumpulkan seluruh kepala sekolah negeri dan swasta di Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali
Pihaknya pun langsung mengevaluasi capaian nilai UN 11.832 orang siswa yang mengikuti UN di tahun 2018. Meski nihil dalam peraihan nilai UN tertinggi di Bali, Disdikpora Buleleng sedang menunggu nilai integritas yang dirilis dari pusat.

Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa ditemui di kantornya kemarin mengatakan sejauh ini baik penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) tidak mengalami masalah. Dari hasil peringkingan sekolah dengan rata-rata tertinggi di Bali, SMPN 1 Singaraja nyaris masuk sepuluh besar. Selisihnya pun tipis dengan peringkat sepuluh sekolah peraih rata-rata tertinggi nilai UN yang diraih oleh SMP Taman Rama School, Denpasar. SMPN 1 Singaraja terpaksa harus mengakui nilai yang lebih rendah dengan rata-rata 297,65 dibandingkan dengan rata-rata nilai SMP Taman Rama School 302,62.

“Memang tidak bisa kita pungkiri sekolah dengan peraihan nilai tertinggi adalah sekolah yang sarprasnya bagus, sedangkan di Buleleng kita baru bisa memenuhi standar minimal, dari segi prosesnya juga pasti berbeda, untuk itu kita perlu evaluasi untuk melakukan pembenahan,” kata dia.

Meski demikian Suyasa mengaku saat ini masih menunggu rilis nilai integritas dari pusat. Hal tersebut nantinya sebagai acuan dan pegangan dalam pendidikan di Buleleng. “Seperti yang ditekankan pada Permendikbud, prestasi itu penting namun kejujuran lebih penting, sehingga kami lebih mementingkan integritas,” imbuh dia.

Dalam evaluasi yang mengundang seluruh kepala sekolah SMP di Buleleng, pihaknya pun memberikan saran untuk proses manajemen sekolah yang lebih baik. Seperti proses pembelajaran yang lebih dinamis, sehingga anak-anak merasa senang dalam menerima pelajaran. Selain itu pihaknya juga mengaku secara bertahap akan memenuhi sarana prasarana di masing-masing sekolah, sehingga ke depannya siswa lulusan Buleleng dapat bersaing dengan lulusan lainnya di Kabupaten lain di Bali.

Sementara itu dalam proses pengumuman kelulusan yang akan dilangsungkan pada Senin (28/5) mendatang pihaknya pun menegaskan dan menyarankan pihak sekolah untuk mengkondisikan siswanya, menjauhi aksi corat-coret dan konvoi. “Meskipun masih SMP tetap harus diawasi, jika tidak bisa kejadian juga,” ungkap dia.

Pihaknya pun menyarankan kepada sekolah untuk menggunakan pakaian persembahyangan dan melakukan persembahyangan bersama mengingat berdekatan dengan hari raya Galungan. Bagi sekolah di luar dominasi siswa Hindu dapat menyesuaikan, seperti melakukan pengumuman melalui website jika ada. Suyasa juga menyarankan kepada siswa yang sudah lulus untuk menyumbangkan seragamnya yang masih layak pakai kepada yang membutuhkan. *k23

Komentar