nusabali

Citra Sekolah Favorit Hadang Regrouping 2 SD

  • www.nusabali.com-citra-sekolah-favorit-hadang-regrouping-2-sd

Mengacu Kurikulum 2013, mulai tahun ajaran 2018/2019,  sekolah dilarang membuka kelas double shiff (kelas siang dan sore).

TABANAN, NusaBali
Jumlah siswa per rombel (rombongan belajar), tidak boleh lebih dari 32 orang. Oleh karena itu, untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018, Dinas Pendidikan Tabanan masih merancang format PPDB. Salah satunya, membuat sekolah unit baru dengan cara melakukan regrouping (penggabungan) sekolah SD di Kecamatan Kediri dan Kecamatan Tabanan. Sebab dua kecamatan ini nantinya lulusan SD ada yang tidak diterima terutama pada SMP di kota.

Informasinya, SDN 3 Dajan Peken di Kecamatan Tabanan dan SDN 1 Kediri, Kecamatan Kediri, akan regrouping. Namun rencana tersebut terancam tidak berjalan mulus. Karena pihak komite di SDN 1 Kediri tidak setuju SD ini digabung karena merupakan sekolah di lokasi strategis dan favorit.

Kepala UPT Dinas Pendidikan Kediri I Wayan Partama membenarkan hal itu. Saat ini, pihaknya melakukan sosialisasi dengan komite, dewan guru, kelian dinas  di wilayah rayon sekolah, dan perbekel setempat. Kesimpulanya, SDN 1 Kediri tidak setuju diregrouping. "Jika dipinjam ruang kelas untuk PPDB bisa. Tapi siswa tidak ingin disebar ke SD lain di Desa Kediri. Begitu kesimpulanya," ujarnya, Jumat (25/5). Partama mengatakan SDN 1 Kediri memiliki siswa 300 orang, merupakan hasil regrouping dengan SDN 3 Kediri. "Jumlah siswa kelas 1 sampai kelas 6 itu 300 orang. Sehingga hasil rapat menyarankan mencari tempat strategis," tegasnya.

Dia juga menerangkan, SDN 1 Kediri yang direncanakan di regrouping atas rencana dari Dinas Pendidikan Tabanan. Dinas menyarankan UPT Dinas Pendidikan Kediri untuk melakukan sosialisasi. "Hal ini dilakukan dalam upaya PPDB 2018/2019 di Kecamatan Kediri terutama di SMPN 1 Kediri karena zona melebihi daya tampung SMP," tuturnya. Sesuai sosialisi tersebut, pihaknya sudah menyampaikan ke Kepala Dinas Pendidikan Tabanan. Terkait keputusanya seperti apa nanti, dia mengatakan belum tahu.

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila mengatakan, terkait regrouping sekolah mana yang akan dilakukan, masih didata. "Jadi ini masih didata dan kami sosialisasikan," akunya. Dia menegaskan regrouping memang harus dilakukan untuk membuat sekolah unit baru. Sebab siswa di Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri terutama di kota akan kelebihan sekolah. Sehingga ada siswa yang didekat sekolah sesuai zonasi tidak kebagian. Sedangkan sekolah tidak boleh tidak menerima siswa. "Solusinya ada sekolah unit baru dan sekolah SD harus diregrouping," terangnya.

Dia mengaku sedang menjajaki sekolah mana yang akan diregrouping. "Nah sekarang kami tengah bekerja langkah apa yang dilakukan dalam mengatasi PPDB 2018 agar tidak adanya double shiff," tegasnya.*d

Komentar