Menpora Minta Evaluasi Tim Uber
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) segera mengevaluasi performa tim putri pada Piala Uber 2018.
JAKARTA, NusaBali
Pada ajang tersebut, Greysia Polii dkk gagal mencapai target babak semifinal setelah ditaklukkan Thailand 2-3 pada perempatfinal, Kamis (24/5/2018). "Saya minta PBSI mengevaluasi tim Uber," kata Imam Nahrawi, kepada para awak media di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (25/5).
"Hal itu perlu dilakukan kerena juga terkait dengan target medali pada Asian Games 2018, termasuk dalam Indonesia Open di Jakarta nanti," ujar Imam. Dalam kesempatan itu, Imam juga menekankan soal pentingnya pemain pelapis, khususnya dalam sektor bulu tangkis putri nasional. Imam berharap hal itu menjadi perhatian serius oleh PP PBSI, khususnya bagi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Susi Susanti.
"Saya kira Mbak Susi harus turun tangan lebih cepat, ketua umum juga begitu. Manfaatkan momentum ini untuk mencari pelapis yang banyak, karena kita tahu di sektor tunggal putri butuh Susi Susanti baru," ucap Imam . Sementara itu, manajer tim Susi Susanti tetap mengapresiasi perjuangan tim putri Indonesia yang tersingkir di perempat final Piala Uber 2018. Sebab secara keseluruhan pemain sebenarnya tampil luar biasa.
“Di atas kertas Thailand masih di atas kita, baik dari seeded dan ranking. Apalagi kita lihat tiga pemain tunggal mereka juga cukup kuat," kata Susi, dilansir situs PBSI. Susi juga menyatakan hasil pertandingan tersebut harus jadi pembelajaran para atlet putri, agar penampilan berikutnya bisa lebih baik lagi.
“Tadi sebenarnya ada kesempatan, tapi sayang kurang bisa digunakan sedikit lagi. Ini menjadi evaluasi dan pembelajaran buat anak-anak. Ada yang baru pertama main di Uber, untuk senior ada yang bagus, beberapa ada juga yang kurang,” ujar Susi. *ant
Pada ajang tersebut, Greysia Polii dkk gagal mencapai target babak semifinal setelah ditaklukkan Thailand 2-3 pada perempatfinal, Kamis (24/5/2018). "Saya minta PBSI mengevaluasi tim Uber," kata Imam Nahrawi, kepada para awak media di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (25/5).
"Hal itu perlu dilakukan kerena juga terkait dengan target medali pada Asian Games 2018, termasuk dalam Indonesia Open di Jakarta nanti," ujar Imam. Dalam kesempatan itu, Imam juga menekankan soal pentingnya pemain pelapis, khususnya dalam sektor bulu tangkis putri nasional. Imam berharap hal itu menjadi perhatian serius oleh PP PBSI, khususnya bagi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Susi Susanti.
"Saya kira Mbak Susi harus turun tangan lebih cepat, ketua umum juga begitu. Manfaatkan momentum ini untuk mencari pelapis yang banyak, karena kita tahu di sektor tunggal putri butuh Susi Susanti baru," ucap Imam . Sementara itu, manajer tim Susi Susanti tetap mengapresiasi perjuangan tim putri Indonesia yang tersingkir di perempat final Piala Uber 2018. Sebab secara keseluruhan pemain sebenarnya tampil luar biasa.
“Di atas kertas Thailand masih di atas kita, baik dari seeded dan ranking. Apalagi kita lihat tiga pemain tunggal mereka juga cukup kuat," kata Susi, dilansir situs PBSI. Susi juga menyatakan hasil pertandingan tersebut harus jadi pembelajaran para atlet putri, agar penampilan berikutnya bisa lebih baik lagi.
“Tadi sebenarnya ada kesempatan, tapi sayang kurang bisa digunakan sedikit lagi. Ini menjadi evaluasi dan pembelajaran buat anak-anak. Ada yang baru pertama main di Uber, untuk senior ada yang bagus, beberapa ada juga yang kurang,” ujar Susi. *ant
Komentar