nusabali

Operator Traktor Menghilang Usai Bajak Sawah

  • www.nusabali.com-operator-traktor-menghilang-usai-bajak-sawah

Seorang operator traktor bernama Supriyadi, 47, dilaporkan menghilang dari lokasi persawahan Subak Banjar Babakan, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Badung, Senin (21/5) sekitar pukul 13.00 Wita.

DENPASAR, NusaBali
Belum diketahui secara pasti hilangnya buruh tani ini, namun dugaan awal lantaran jatuh dari tebing di seputaran lokasi. Saat ini petugas gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban.

Kapolsek Mengwi Kompol IGM Punia, menerangkan pencarian atas hilangnya buruh tani asal Krajan Wetan, Desa Temungun, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur, ini setelah menindaklanjuti laporan dari Miswati, 33, atas insiden hilangnya pria yang kini kos di Banjar Batu Lumbung, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Badung, itu. Petugas dari Polsek Mengwi kemudian turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan mendalam.

“Laporan masuk ke Polsek pada Kamis (24/5), kami langsung bertindak. Kami juga temukan barang milik korban (baju, dompet, motor, STNK, Red) di sekitaran tempat kerjanya itu. Kami amankan sebagai barang bukti dan juga memeriksa rekan kerjanya,” ujarnya ketika dikonfirmasi via ponsel, Sabtu (26/5) malam.

Dari pemeriksaan sejumlah saksi di lapangan, terungkap bahwa hilangnya korban ini diketahui saat pemilik lahan I Nyoman Candra hendak memberi kopi, Senin (21/5). Saat itu, korban masih membajak sawah menggunakan traktor. Kemudian, saksi Nyoman Candra pulang dan membuat kopi untuk pekerja di sawah temasuk korban. Namun saat saksi Nyoman Candra datang lagi, korban sudah tidak kelihatan di areal persawahan. Rekan-rekan korban berusaha mencari di sekitaran lokasi. “Tapi, yang ditemukan saat itu hanya baju, dompet, motor, dan perlengkapan kerja korban,” ungkapnya.

Saksi yang bekerja bersama korban awalnya tidak menaruh curiga. Hal ini lantaran korban kerap buang air besar di seputaran lokasi di pinggir tebing setinggi sekitar 60 meter dengan menanggalkan semua pakaian. Pun korban juga kerap turun ke sungai di sekitar lokasi untuk berendam. Namun, saat ditelusuri di lokasi itu, rekannya tidak menemukan korban.

“Kebiasaan korban menurut saksi ini memang sering berendam di kali yang dalamnya setinggi lutut orang dewasa. Tapi, untuk mencapai sungai yang berada di belakang sawah tempat korban bekerja ini cukup tinggi. Ya, kira-kira 60-an meter,” kata Kompol IGM Punia.

Karena diduga jatuh dan hanyut di kali tersebut, pihak keluarga korban baru melaporkan ke Polsek Mengwi untuk melakukan pencarian pada Kamis (24/5). Nah, petugas yang menerima laporan itu langsung berkoordinasi dengan pihak BNPB, TNI, dan SAR untuk meneluri jatuhnya pria tersebut. Namun, semenjak saat itu hingga Sabtu kemarin, petugas belum menemukan korban. “Laporannya masuk tanggal 24 Mei (Kamis). Kami bersama tim gabungan melakukan pencarian, termasuk diback up personel dari Polda Bali. Namun, sampai sekarang belum menemukan titik terang,” imbuh Kompol IGM Punia.

Bahkan, pencarian pada Sabtu kemarin, petugas menyusuri sungai yang diduga tempat jatuhnya korban. Tapi setelah disusuri sepanjang 3 kilometer baik ke arah hulu dan hilir, petugas tidak menemukan korban. Pun di tebing di seputaran lokasi tempat kerjanya juga tidak ditemukan korban.

“Kami melakukan pencarian dari pukul 08.00 Wita hingga 17.00 Wita. Tapi, kami tidak temukan korban. Sudah disusuri semua di tebing-tebing, siapa tahu jatuh. Lagi-lagi tidak ada titik terang. Pun di kali itu juga ada petugas yang menyelam, hasilnya tetap nihil. Pencarian pada Sabtu dihentikan dan akan dilanjutkan lagi pada hari Minggu,” tuturnya. *dar

Komentar