nusabali

'Kereta Api Lingkar Bali Masuk RTRW'

  • www.nusabali.com-kereta-api-lingkar-bali-masuk-rtrw

Pembangunan infrastruktur dan transportasi terintegrasi Kabupaten/Kota yang dilontarkan Cagub-Cawagub Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) saat acara debat kandidat seri II untuk Pilgub Bali 2018, Sabtu (26/5) malam, mendapatkan sokongan dari Komisi III DPRD Bali.

DENPASAR, NusaBali
Kereta Ali Lingkar Puau Bali sudah masuk RTRW Provinsi, Komisi III DPRD Bali pun siap kawal pemagunan transportasi terintegrasi. Keua Pansus Ranperda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Provinsi Bali yang juga Seketaris Komisi III DPRD Bali (membidangi infrastruktur dan pembangunan), Ketut Kariyasa Adnyana, mengatakan pembangunan infrastruktur dan transportasi Kereta Api Lingkar Pulau Bali yang menghubungkan Kabupaten/Kota adalah ide cerdas. “Itu ide cerdas seorang Wayan Koster. Kami di Komisi III DPRD Bali siap mengawal program yang diluncurkan oleh Pak Koster ketika memimpin Bali nanti,” ujar Kariyasa Adnyana di Denpasar, Minggu (27/5).

Mantan Ketua Komisi IV DPRD Bali ini menegaskan, apa yang direncanakan Cagub Wayan Koster, dikawal oleh Pansus RTRW Provinsi Bali, di mana Kariyasa Adnyana sebagai Ketua Pansus Raperda RTRW. Menurut Kariyasa, pembangunan Kereta Api Lingkar Bali ini sudah dimasukkan dalam pembahasan RTRWP Bali. “Artinya, pembangunan Kereta Api Lingkar Bali ini sudah kita masukkan dalam RTRWP,” jelas politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.

Kariyasa menegaskan, program pembangunan transportasi itu bukan lagi sebuah wacana dan mimpi semata. "Kalau calon lain mungkin masih akan mengembangkan transportasi Sarbagita. Tapi, pembangunan Kereta Api Lingkar Bali ini sudah sebuah komitmen dan mengerucut jelas. Bukan pengembangan lagi, tapi berani melakukan evaluasi program yang dinilai tidak efektif,” tandas Kariyasa.

Menurut Kariyasa, Kereta Api lingkar Bali dan Jalan Tol Keliling Bali yang terintegrasi akan membawa dampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Wacana ini sudah lama dilontarkan oleh pusat. Hanya saja, kata Kariyasa, masih menunggu kesiapan Bali saja.

Ketika nanti Koster terpilih menjadi Gubernur Bali, kata Kariyasa, maka perencanaan pembangunan Kereta Api Lingkar Bali ini tinggal dikomunikasikan dengan pusat, sehingga pembangunananya satu jalur. “Ini adalah pembangunan infrastruktur terintegrasi. Dari sisi dampak, pembangunan infrastruktur dan transportasi ini akan memberikan pertumbuhan ekonomi Bali. Selain itu, akan menjadi ciri pembangunan berkeadilan. Sebab, seluruh masyarakat di Bali bisa menikmati infrastruktur ini,” kata Kariyasa yang sudah tiga periode duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng.

Sebelumnya, dalam acara debat publik Cagub-Cawagub Bali yang digelar KPU di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu malam, Koster-Ace menyatakan pembangunan infrastruktur dan transportasi di Bali tidak melulu urusannya dengan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan). Namun, bisa menyeluruh menyentuh kabupaten/kota di Bali.

Hal ini diungkapkan Cagub Koster ketika menjawab pernyataan pasangan IB Rai Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB. Waktu itu, Mantra-Kerta melalui Cawagub Sudikerra menyatakan akan mengembangkan Sarbagita.  “Saya kira transportasi di Bali tidak melulu soal Sarbagita saja. Kalau saya terpilih, saya akan bangun Kereta Api Lingkar Bali dan jalan-jalan Tol mengeliling Bali,” sergah Koster.

Koster juga menegaskan pembangunan infrastruktur di Bali, tidak hanya terfokus di Bali Selatan. Karena kalau hanya numplek di Bali Selatan akan berdampak kepada kemacetan. “Di mana ada gula disana ada semut, pembangunan itu tidak boleh numplek di Bali Selatan. Namun pembangunan itu bisa dilakukan merata ke Buleleng, ke Karangasem. Sehingga pertumbuhan ekonomi krama Bali merata,” katanya. *nat

Komentar