Diduga Aborsi, Lulusan SMK Tewas di Kamar Kos
Seorang siswi yang baru tamat SMK, Ni Kadek Suciari, 20, ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya kawasan Banjar Kuta Banding, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Minggu (27/5) pagi.
SINGARAJA, NusaBali
Dugaan sementara, gadis berusia 20 tahun asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini mergang nyawa usai lakukan percobaan aborsi. Peristiwa tewasnya korban Kadek Suciari pertama kali diketahui oleh sang pacar, Komang Pasek Praditia, 22, Minggu pagi sekitar pukul 08.30 Wita. Namun, sang pacar yang berasal dari Banjar Kaja Kangin, Desa/Kecamatan Kubutambahan ini baru melaporkan kejadian maut tersebut ke Polsek Kubutambahan siang sekitar pukul 13.00 Wita.
Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Kubutambahan langsung terjun ke lokasi TKP di kos-kosan milik keluarga Luh Yuli Ita. Polisi terjun untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat korban Kadek Suciari ke RSUD Buleleng. Selanjutnya, pihak RSUD Buleleng merujuk jenazah korban ke RS Sanglah, Denpasar untuk dilakukan proses otopsi. Sedangkan pacar korban, Komang Pasek Pradita, kemarin diamankan ke Mapolsek Kubutambahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Kubutambahan, AKP Made Mustiada, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban. Namun, dugaan sementara, korban yang baru lulus sekolah SMK ini meregang nyawa karena diduga nekat lakukan percobaan aborsi.
Menurut AKP Made Mustiada, korban Kadek Suciari tewas dalam kondisi pendahan, karena diduga menenggak tiga tablet obat merk Mipros Mesoprosta. Dugaan itu dikuatkan dengan ditemukannya bungkus obat tersebut di kamar kos korban.
“Tapi, kami belum dapat pastikan apa penyebab kematian korban. Semua masih menunggu hasil otopsi jenazah dari rumah sakit. Memang di kamar kos korban ditemukan pil penggugur kandungan, sehingga ada dugaan ke arah sana,” tandas AKP Mustiada.
Menurut AKP Mustiada, pihaknya masih memeriksa intensif pacar kor-ban, Pasek Praditia, hingga yang bersangkutan buat sementara diamankan di Mapolsek Kubutambahan. Statusnya masih sebagai saksi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Pasek Pradita mengaku ke kos-kosan korban di Kubutambahan, Minggu pagi sekitar pukul 08.30 Wita. Begitu tiba, dia langsung mengetuk pintu kamar kos pacarnya tersebut, namun tidak ada jawaban dan respons dari korban. Pintu kamarnya dalam keadaan terkunci.
Akhirnya, ketahuan korban Kadek Suciari tewas mengenaskan, diduga karena menelan pil aborsi. Namun, pacar korban baru melapor ke pihak Banjar Kuta Banding, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Minggu siang pukul 12.30 Wita. Setelah itu, barulah peristiwa ini dilaporkan ke Polsek Kubutambahan sekitar pukul 13.00 Wita.
Sementara itu, kedua ornagtua korban, Wayan Suarya, 46, dan Nyoman Suriati, 45, Minggu kemarin langsung menuju tempat kos anaknya di Banjar Kuta Banding, Desa/Kecamatan Kubutambahan, begitu mendapat kabar buruk dari penjaga kos. Ibunda korban, Nyoman Suariati, mengaku sangat terkejut dengan kabar duka tersebut.
Menurut Suariati, korban Kadek Suciari merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Putrinya yang baru lulus SMK ini sempat pulang kampung ke Desa Musi usai kelulusan sekolah, tiga pekan lalu. Namun, korban Kadek Suciari balik ke kosannya di Kubutambahan, Sabtu (26/5), karena mengaku ada acara perpisahan dengan teman-temannya. Ternyata, sehari pasca balik ke Kubutambahan, korban ditemukan tewas mengenaskan di tempat kosnya.
“Saya tadi daiinfo, katanya anak saya lemas karena minim pil. Tidak tahu ada masalah, apa karena selama ini baik-baik saja,” keluh Suariati. Menurut Suriati, dirinya selama ini tahu kalau putrinya memang punya pacar dari Kubutambahan. Namun, dia tak pernah menyangka putreinya akan meninggal mendadak. “Saya tidak ada firasat apa pun sebelumnya,” cerita Suariati. *k23
Dugaan sementara, gadis berusia 20 tahun asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini mergang nyawa usai lakukan percobaan aborsi. Peristiwa tewasnya korban Kadek Suciari pertama kali diketahui oleh sang pacar, Komang Pasek Praditia, 22, Minggu pagi sekitar pukul 08.30 Wita. Namun, sang pacar yang berasal dari Banjar Kaja Kangin, Desa/Kecamatan Kubutambahan ini baru melaporkan kejadian maut tersebut ke Polsek Kubutambahan siang sekitar pukul 13.00 Wita.
Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Kubutambahan langsung terjun ke lokasi TKP di kos-kosan milik keluarga Luh Yuli Ita. Polisi terjun untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat korban Kadek Suciari ke RSUD Buleleng. Selanjutnya, pihak RSUD Buleleng merujuk jenazah korban ke RS Sanglah, Denpasar untuk dilakukan proses otopsi. Sedangkan pacar korban, Komang Pasek Pradita, kemarin diamankan ke Mapolsek Kubutambahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Kubutambahan, AKP Made Mustiada, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban. Namun, dugaan sementara, korban yang baru lulus sekolah SMK ini meregang nyawa karena diduga nekat lakukan percobaan aborsi.
Menurut AKP Made Mustiada, korban Kadek Suciari tewas dalam kondisi pendahan, karena diduga menenggak tiga tablet obat merk Mipros Mesoprosta. Dugaan itu dikuatkan dengan ditemukannya bungkus obat tersebut di kamar kos korban.
“Tapi, kami belum dapat pastikan apa penyebab kematian korban. Semua masih menunggu hasil otopsi jenazah dari rumah sakit. Memang di kamar kos korban ditemukan pil penggugur kandungan, sehingga ada dugaan ke arah sana,” tandas AKP Mustiada.
Menurut AKP Mustiada, pihaknya masih memeriksa intensif pacar kor-ban, Pasek Praditia, hingga yang bersangkutan buat sementara diamankan di Mapolsek Kubutambahan. Statusnya masih sebagai saksi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Pasek Pradita mengaku ke kos-kosan korban di Kubutambahan, Minggu pagi sekitar pukul 08.30 Wita. Begitu tiba, dia langsung mengetuk pintu kamar kos pacarnya tersebut, namun tidak ada jawaban dan respons dari korban. Pintu kamarnya dalam keadaan terkunci.
Akhirnya, ketahuan korban Kadek Suciari tewas mengenaskan, diduga karena menelan pil aborsi. Namun, pacar korban baru melapor ke pihak Banjar Kuta Banding, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Minggu siang pukul 12.30 Wita. Setelah itu, barulah peristiwa ini dilaporkan ke Polsek Kubutambahan sekitar pukul 13.00 Wita.
Sementara itu, kedua ornagtua korban, Wayan Suarya, 46, dan Nyoman Suriati, 45, Minggu kemarin langsung menuju tempat kos anaknya di Banjar Kuta Banding, Desa/Kecamatan Kubutambahan, begitu mendapat kabar buruk dari penjaga kos. Ibunda korban, Nyoman Suariati, mengaku sangat terkejut dengan kabar duka tersebut.
Menurut Suariati, korban Kadek Suciari merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Putrinya yang baru lulus SMK ini sempat pulang kampung ke Desa Musi usai kelulusan sekolah, tiga pekan lalu. Namun, korban Kadek Suciari balik ke kosannya di Kubutambahan, Sabtu (26/5), karena mengaku ada acara perpisahan dengan teman-temannya. Ternyata, sehari pasca balik ke Kubutambahan, korban ditemukan tewas mengenaskan di tempat kosnya.
“Saya tadi daiinfo, katanya anak saya lemas karena minim pil. Tidak tahu ada masalah, apa karena selama ini baik-baik saja,” keluh Suariati. Menurut Suriati, dirinya selama ini tahu kalau putrinya memang punya pacar dari Kubutambahan. Namun, dia tak pernah menyangka putreinya akan meninggal mendadak. “Saya tidak ada firasat apa pun sebelumnya,” cerita Suariati. *k23
Komentar