Peselancar Dunia Jajal Ombak Pantai Keramas
Deburan ombak Pantai Keramas, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, menjadi wahana menarik bagi puluhan peselancar top dunia.
GIANYAR, NusaBali
Mereka akan berkompetisi dalam ajang Bali Pro World Surf League (WSL). Kejuaraan yang akan diikuti 34 Men’s Champion Tour (CT) dan 18 Women’s CT dari 10 negara ini berlangsung Minggu (27/5) - Sabtu (9/6).
Hal ityu diungkapkan Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata Dr Indoryono Soesilo PhD bersama Persatuan Selancar Ombak Indonesia dan panitia WSL saat jumpa media, Minggu (27/5), di Gianyar. ‘’Wisata bahari, kami targetkan bisa menyumbang 4 juta wisatawan dari total 20 juta wisatawan. Maka itu semua atraksi yang bisa mendongkrak wisata bahari ini kami suport, termasuk WSL ini,” jelas Indoryono. Jumlah kunjungan ini, jika dimasukkan dalam devisa akan untung banyak. “Kalau 10 dollar saja per orang, jadi Rp 4 miliar datang dari wisata bahari,” sebutnya.
Pihaknya optimis, ajang WSL ini akan mempu mendongkrak kunjungan wisata. Sebab, olahraga surfing sangat diminati oleh wisatawan asing. “Wisata surfing menarik di seluruh dunia. Dan Indonesia sudah menjadi surga bagi peselancar,” jelasnya. Selain di Pantai Keramas, Gianyar, rangkaian WSL yang digelar sepanjang tahun ini juga menjajal ombak pesisir Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sebut saja misalnya, Pantai Krui Lampung, Sumbawa Barat, Nias, Cimaja Jawa Barat, Mandalika Lombok dan Aceh. Dari enam lokasi ini, WSL di Bali termasuk paling besar.
Keuntungan lain bagi Indonesia khususnya Bali dari even ini dari sisi promosi di dunia maya. Sebab, selama even berlangsung ditayangkan secara langsung (live streaming) di internet. “Satu tayangan bisa ditonton 5 juta orang. Contohnya even di Lampung waktu ini, dari 700.000 penonton, 58 persennya adalah warga Amerika. Dan lihat sekarang, wisatawan asing berbondong-bondong datang ke Krui Lampung karena ombaknya bagus,” jelasnya. Pihaknya pun berharap hal serupa terjadi pasca WSL digelar di Bali.
Saat even berlangsung, Indoryono memastikan lama tinggal para peserta WSL akan lebih dari seminggu. “Para surfer, minimal tinggal 1-2 minggu,” ujarnya. Dengan demikian, pihaknya pun optimis target 5 juta wisatawan pada destinasi wisata bahari bisa tercapai. “Indonesia akan menjadi surga wisata selancar di dunia,” terangnya.
Ditambahkan Tipi Jabrik, perwakilan Persatuan Selancar Ombak Indonesia, terpilihnya Pantai Keramas sebagai lokasi acara karena memiliki daya dukung. “Pertama tentu karena ombaknya yang bagus, kedua infrastrukturnya memadai,” jelas peselancar nasional yang berhasil menjuarai kategori "Men`s Open" dalam kompetisi selancar "Quicksilver Thailand 2010 ini.
Kakak dari artis Luna Maya ini juga mengatakan, WSL menyiapkan hadiah total sekitar Rp 13 miliar untuk para juara. Ditambahkan, beberapa nama peselancar top dunia yang akan menjajal ombak Pantai Keramas. Antara peselancar wanita asal AustraliaTyler Wright dan John Alexander Florence peselancar profesional Hawaii. “Keduanya adalah juara bertahan tahun lalu,” jelasnya. *nvi
Hal ityu diungkapkan Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata Dr Indoryono Soesilo PhD bersama Persatuan Selancar Ombak Indonesia dan panitia WSL saat jumpa media, Minggu (27/5), di Gianyar. ‘’Wisata bahari, kami targetkan bisa menyumbang 4 juta wisatawan dari total 20 juta wisatawan. Maka itu semua atraksi yang bisa mendongkrak wisata bahari ini kami suport, termasuk WSL ini,” jelas Indoryono. Jumlah kunjungan ini, jika dimasukkan dalam devisa akan untung banyak. “Kalau 10 dollar saja per orang, jadi Rp 4 miliar datang dari wisata bahari,” sebutnya.
Pihaknya optimis, ajang WSL ini akan mempu mendongkrak kunjungan wisata. Sebab, olahraga surfing sangat diminati oleh wisatawan asing. “Wisata surfing menarik di seluruh dunia. Dan Indonesia sudah menjadi surga bagi peselancar,” jelasnya. Selain di Pantai Keramas, Gianyar, rangkaian WSL yang digelar sepanjang tahun ini juga menjajal ombak pesisir Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sebut saja misalnya, Pantai Krui Lampung, Sumbawa Barat, Nias, Cimaja Jawa Barat, Mandalika Lombok dan Aceh. Dari enam lokasi ini, WSL di Bali termasuk paling besar.
Keuntungan lain bagi Indonesia khususnya Bali dari even ini dari sisi promosi di dunia maya. Sebab, selama even berlangsung ditayangkan secara langsung (live streaming) di internet. “Satu tayangan bisa ditonton 5 juta orang. Contohnya even di Lampung waktu ini, dari 700.000 penonton, 58 persennya adalah warga Amerika. Dan lihat sekarang, wisatawan asing berbondong-bondong datang ke Krui Lampung karena ombaknya bagus,” jelasnya. Pihaknya pun berharap hal serupa terjadi pasca WSL digelar di Bali.
Saat even berlangsung, Indoryono memastikan lama tinggal para peserta WSL akan lebih dari seminggu. “Para surfer, minimal tinggal 1-2 minggu,” ujarnya. Dengan demikian, pihaknya pun optimis target 5 juta wisatawan pada destinasi wisata bahari bisa tercapai. “Indonesia akan menjadi surga wisata selancar di dunia,” terangnya.
Ditambahkan Tipi Jabrik, perwakilan Persatuan Selancar Ombak Indonesia, terpilihnya Pantai Keramas sebagai lokasi acara karena memiliki daya dukung. “Pertama tentu karena ombaknya yang bagus, kedua infrastrukturnya memadai,” jelas peselancar nasional yang berhasil menjuarai kategori "Men`s Open" dalam kompetisi selancar "Quicksilver Thailand 2010 ini.
Kakak dari artis Luna Maya ini juga mengatakan, WSL menyiapkan hadiah total sekitar Rp 13 miliar untuk para juara. Ditambahkan, beberapa nama peselancar top dunia yang akan menjajal ombak Pantai Keramas. Antara peselancar wanita asal AustraliaTyler Wright dan John Alexander Florence peselancar profesional Hawaii. “Keduanya adalah juara bertahan tahun lalu,” jelasnya. *nvi
1
Komentar