Cagub Rai Mantra Muspa di Pura Nangka
Calon Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Darmawijaya Mantra, menggelar persembahyangan bersama di Pura Penataran Agung Desa Pakraman Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem pada Rahina Redite Paing Dungulan, Minggu (27/5).
AMLAPURA, NusaBali
Rai Mantra disambut Ketua Panitia Pembangunan I Gusti Made Tusan yang juga suami Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri. Turut mendampingi, Prawartaka Karya Mamungkah lan Nubung Daging Pura Penataran Agung Ida Made Alit, Bendesa Pakraman Nangka I Ketut Oka, Ketua Karang Taruna Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, tokoh dari Desa Bebandem I Gede Agus Surya Sugiarta, tokoh dari Desa Budakeling Ida Wayan Jelantik Oyo, tokoh Desa Bhuana Giri I Nengah Diarsa, dan segenap krama Desa Pakraman Nangka.
Pamuspaan dipuput Jro Mangku Jelantik. Sesaat sebelum pamuspaan berlangsung, Ida Wayan Jelantik Oyo menjelaskan sekilas sejarah Pura Penataran Agung Nangka yang merupakan linggih (stana) Ida Bhatara Hyang Putranjaya.
Pembangunan Pura Penataran Agung Nangka menurut Ida Wayan Jelantik Oyo, diawali dari dukungan Gubernur Bali Dewa Made Beratha tahun 2002, sempat 5 tahun terbengkalai, kemudian pembangunan berlanjut tahun 2018, setelah Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri memperjuangkan dana BKK (bantuan keuangan khusus) Kabupaten Karangasem senilai Rp 5,2 miliar untuk biaya pembangunan lanjutan.
Di kesempatan itu Gusti Made Tusan mengatakan, optimis pembangunan pura dan berlanjut Karya Mamungkah lan Nubung Daging terlaksana, "Target tuntas pembangunan 31 Agustus 2018, berlanjut Karya Mamungkah lan Nubung Daging puncaknya, Rahina Soma Paing Klawu, Senin (24 September 2018)," jelas I Gusti Made Tusan.
Sedangkan Bendesa Nangka, I Ketut Oka, menyampaikan pembangunan sempat tersendat karena warga sempat mengungsi. Sebab, lokasinya di KRB III, radius 5 kilometer dari kawah Gunung Agung. "Pembangunan ini atas bantuan pemerintah dan dukungan I Gusti Made Tusan sebagai Ketua Panitia Pembangunan. Semoga selanjutnya terus dapat bantuan pemerintah," harap I Ketut Oka.
IB Rai Darmawijaya Mantra mengatakan, sejak awal mendengar adanya Pura Penataran Agung Nangka. "Selama ini kami sebagai walikota, karena terikat aturan, tidak bisa membantu. Marilah terus berjuang, agar pembangunan pura sampai tuntas. Kami tak bisa banyak bicara karena bukan kampanye," ucapnya singkat. *k16
Rai Mantra disambut Ketua Panitia Pembangunan I Gusti Made Tusan yang juga suami Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri. Turut mendampingi, Prawartaka Karya Mamungkah lan Nubung Daging Pura Penataran Agung Ida Made Alit, Bendesa Pakraman Nangka I Ketut Oka, Ketua Karang Taruna Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, tokoh dari Desa Bebandem I Gede Agus Surya Sugiarta, tokoh dari Desa Budakeling Ida Wayan Jelantik Oyo, tokoh Desa Bhuana Giri I Nengah Diarsa, dan segenap krama Desa Pakraman Nangka.
Pamuspaan dipuput Jro Mangku Jelantik. Sesaat sebelum pamuspaan berlangsung, Ida Wayan Jelantik Oyo menjelaskan sekilas sejarah Pura Penataran Agung Nangka yang merupakan linggih (stana) Ida Bhatara Hyang Putranjaya.
Pembangunan Pura Penataran Agung Nangka menurut Ida Wayan Jelantik Oyo, diawali dari dukungan Gubernur Bali Dewa Made Beratha tahun 2002, sempat 5 tahun terbengkalai, kemudian pembangunan berlanjut tahun 2018, setelah Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri memperjuangkan dana BKK (bantuan keuangan khusus) Kabupaten Karangasem senilai Rp 5,2 miliar untuk biaya pembangunan lanjutan.
Di kesempatan itu Gusti Made Tusan mengatakan, optimis pembangunan pura dan berlanjut Karya Mamungkah lan Nubung Daging terlaksana, "Target tuntas pembangunan 31 Agustus 2018, berlanjut Karya Mamungkah lan Nubung Daging puncaknya, Rahina Soma Paing Klawu, Senin (24 September 2018)," jelas I Gusti Made Tusan.
Sedangkan Bendesa Nangka, I Ketut Oka, menyampaikan pembangunan sempat tersendat karena warga sempat mengungsi. Sebab, lokasinya di KRB III, radius 5 kilometer dari kawah Gunung Agung. "Pembangunan ini atas bantuan pemerintah dan dukungan I Gusti Made Tusan sebagai Ketua Panitia Pembangunan. Semoga selanjutnya terus dapat bantuan pemerintah," harap I Ketut Oka.
IB Rai Darmawijaya Mantra mengatakan, sejak awal mendengar adanya Pura Penataran Agung Nangka. "Selama ini kami sebagai walikota, karena terikat aturan, tidak bisa membantu. Marilah terus berjuang, agar pembangunan pura sampai tuntas. Kami tak bisa banyak bicara karena bukan kampanye," ucapnya singkat. *k16
Komentar