Bulan Puasa, Okupansi Hotel Menurun
Memasuki bulan puasa seperti biasanya tingkat hunian hotel (okupansi) mengalami penurunan.
MANGUPURA, NusaBali
Penurunan ini terjadi akibat menurunnya jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali sekitar 5-7 persen. Namun penurunan ini tak sampai mempengaruhi jumlah wisatawan yang datang secara keseluruhan. Penurunan wisatawan domestik ini ditutupi oleh kunjungan wisatawan mancanegara yang cukup tinggi.
Ketua Bali Hotel Association (BHA), Ricky Putra dikonfirmasi, Minggu (27/5) menyebutkan, saat ini rata-rata okupansi hotel di BHA secara keseluruhan baik itu domestik dan mancanegara berkisar 66-80 persen. Namun, menurutnya kunjungan wisatawan secara keseluruhan mengalami stagnan. "Penurunan okupansi ini memengaruhi jumlah kunjungan secara keseluruhan. Penurunan dari wisatawan domestik ini diimbangi oleh banyaknya wisatawan internasional yang sudah memasuki liburan musim panas," ungkapnya.
Dirinya mengaku setelah bulan puasa tepatnya pada H+2 Lebaran, tren kunjungan wisatawan domestik ke Pulau Bali mulai meningkat. Ricky menungkapkan pada saat libur Lebaran okupansi kamar hotel member BHA akan meningkat 3-4 persen, sehingga rata-rata okupansi menjadi 80-85 persen. "Pada minus dua dan minus satu Lebaran rata-rata masih di kampung halaman. Setelah itu melakukan perjalanan wisata ke Bali," katanya.
Ricky mengatakan kondisi ini tak usah dikhawatirkan karena hal ini merupakan hal yang bisa terjadi setiap tahunya. Bahkan dia mengatakan jumlah wisatawan secara keseluruhan yang datang ke Bali tahun ini meningkat. Peningkatan jumlah kunjungan itu karena banuaknya event berskala internasional di Indonesia dan Bali khususnya.
Saat ini kata dia sudah ada beberapa hotel yang sudah mengalami lonjakan okupansi. Dari tahun ke tahun saat peak seasson itu Juni-Oktober. Tapi tahun ini dimulai dari awal. "Dalam waktu dekat kedatangan wisatawan asing diprediksi akan meningkat karena beberapa event internasional diantaranya Asian Games pada Agustus dan IMF-WB pada Oktober mendatang. Kedua event ini dapat memicu lonjakan okupansi disejumlah hotel di Bali," ungkapnya. *p
Penurunan ini terjadi akibat menurunnya jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali sekitar 5-7 persen. Namun penurunan ini tak sampai mempengaruhi jumlah wisatawan yang datang secara keseluruhan. Penurunan wisatawan domestik ini ditutupi oleh kunjungan wisatawan mancanegara yang cukup tinggi.
Ketua Bali Hotel Association (BHA), Ricky Putra dikonfirmasi, Minggu (27/5) menyebutkan, saat ini rata-rata okupansi hotel di BHA secara keseluruhan baik itu domestik dan mancanegara berkisar 66-80 persen. Namun, menurutnya kunjungan wisatawan secara keseluruhan mengalami stagnan. "Penurunan okupansi ini memengaruhi jumlah kunjungan secara keseluruhan. Penurunan dari wisatawan domestik ini diimbangi oleh banyaknya wisatawan internasional yang sudah memasuki liburan musim panas," ungkapnya.
Dirinya mengaku setelah bulan puasa tepatnya pada H+2 Lebaran, tren kunjungan wisatawan domestik ke Pulau Bali mulai meningkat. Ricky menungkapkan pada saat libur Lebaran okupansi kamar hotel member BHA akan meningkat 3-4 persen, sehingga rata-rata okupansi menjadi 80-85 persen. "Pada minus dua dan minus satu Lebaran rata-rata masih di kampung halaman. Setelah itu melakukan perjalanan wisata ke Bali," katanya.
Ricky mengatakan kondisi ini tak usah dikhawatirkan karena hal ini merupakan hal yang bisa terjadi setiap tahunya. Bahkan dia mengatakan jumlah wisatawan secara keseluruhan yang datang ke Bali tahun ini meningkat. Peningkatan jumlah kunjungan itu karena banuaknya event berskala internasional di Indonesia dan Bali khususnya.
Saat ini kata dia sudah ada beberapa hotel yang sudah mengalami lonjakan okupansi. Dari tahun ke tahun saat peak seasson itu Juni-Oktober. Tapi tahun ini dimulai dari awal. "Dalam waktu dekat kedatangan wisatawan asing diprediksi akan meningkat karena beberapa event internasional diantaranya Asian Games pada Agustus dan IMF-WB pada Oktober mendatang. Kedua event ini dapat memicu lonjakan okupansi disejumlah hotel di Bali," ungkapnya. *p
1
Komentar