nusabali

Dua Bandara Sempat Ditutup

  • www.nusabali.com-dua-bandara-sempat-ditutup

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo tutup selama 3 jam sejak pukul 15.30 WIB

Karena Abu Vulkanik Erupsi Gunung Merapi
 
SLEMAN, NusaBali
Gunung Merapi di wilayah Jogjakarta dan Jawa Tengah kembali erupsi, Jumat (1/6) pagi pukul 08.20 WIB, hingga memunculkan kolom (kepulan asap) setinggi 7.000 meter. Terjadilan hujan abu vulkanik hingga ke berbagai wilayah, termasuk Kota Solo, Jawa Tengah. Bahkan, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo sempat ditutup selama 3 jam.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Kasbani, menyatakan penyebab letusan Gunung Merapi karena aktivitas pelepasan gas vulkanik. Karakter letusan ini hampir sama dengan letusan sebelumnya.

"Magma yang di bawah itu mengeluarkan gas-gas vulkanik dan kemudian terjadi erupsi. Ini masih seperti (letusan) yang sebelumnya," ujar Kasbani dilansir detikcom di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Jumat kemarin.

Menurut Kasbani, aktivitas Gunung Merapi relatif tinggi dibanding letusan sebelumnya. Namun, pihaknya belum menaikkan status Gunung Merapi. Hingga Jumat kemarin, status Gunung Merapi masih di level II (waspada). "Bahwa ini adalah proses menuju magmatik, tapi belum, masih lama. Letusan kali ini belum murni magmatik," katanya.

Letusan Gunung Merapi kemarin pagi, lanjut Kasbani, dirasakan di beberapa Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM). Namun, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak panik. "Tiap hari kan kami lakukan evaluasi (status Merapi). Tapi, ini pada dasarnya masih di level II, waspada, dengan jarak bahayanya dalam radius 3 kilometer," tegas Kasbani.

Hujan abu vulkanik juga dilaporkan hampir merata terjadi di wilayah Kabupaten Semarang. Sedikitnya empat wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang terdampak hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi, yakni Kecamatan Tengaran, Kecamatan Getas-an, Kecamatan Ambarawa, dan Kecamatan Banyubiru. Humas SAR Bumi Serasi (Buser) Kabupaten Semarang, Oka Grana Novandra, mengatakan, hujan abu dari Gunung Merapi mulai memasuki wilayah Kabupaten Semarang sejak siang pukul 11.15 WIB.

Abu vulkanik tersebut terlihat jelas di dedaunan, genting rumah, lantai maupun kaca-kaca mobil. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada warga masyarakat yang akan beraktivitas keluar rumah untuk memakai masker. "Hujan abu sampai sini. Untuk imbauan kepada warga masyarakat yang akan beraktivitas ke luar rumah untuk memakai masker atau ruff agar tidak terganggu saluran pernapasan," ujar Oka Grana.

Jalan aspal di kompleks Kantor Bupati Semarang juga terlihat memutih karena tertutup abu vulkanik. "Kami perjalanan dari Kalirejo hingga Kantor Pemkab Semarang, merasakan hujan abu. Bahkan di rumah tadi, di jemuran pakaian dan jok motor yang di luar terlihat memutih abunya," ujar sedorang warga Semarang, Tri Suryadi, 52.

Sedangkan Kepala Harian Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto, mengatakan pihaknya akan membagikan masker kepada warga yang terdampak sebagai prioritas. "Masker akan kita bagikan kepada warga terdampak sebagai prioritas, yakni untuk kawasan Kaliwungu, Getasan, Banyubiru, Ambarawa, Bringin, Pringapus, dan pengguna jalan yang melintas," kata Heru.

Sementara itu, hijan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi memaksa Bandara Adi Soemarmo Solo sempat ditutup selama 3 jam, sejak sore pukul 15.30 WIB hingga petang pukul 18.30 WIB. "Saat ini (tadi malam) bandara sudah dibuka kembali. Penerbangan sudah normal," ungkap Pejabat Humas Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo, Danar Dewi.

Dewi mengatakan, penutupan Bandara Adi Soemarmo Solo berdampak terhadap 12 penerbangan dari dan ke Solo. Penerbangan itu terpaksa mengalami penundaan dan pembatalan. "Yang cancel (pembatalan) ada 2 penerbangan, yaitu Citilink QG 125 rute Solo-Jakarta dan Citilink QG 125 rute Jakarta-Solo," jelas Dewi.

Sedangkan penerbangan yang mengalami penundaan masing-masing Batik Air ID 7040 SOC – HLP, Citilink QG 126 HLP – SOC, Citilink QG 127 SOC – HLP, Garuda Indonesia GA 221 SOC – CGK, Garuda Indonesia GA 226 CGK – SOC, Garuda Indonesia GA 229 SOC – CGK, Sriwijaya SJ 215 SOC – CGK, Sriwijaya SJ 214 CGK – SOC, Lion Air JT 925 CGK – SOC, dan Lion Air JT 538 CGK – SOC.

Bukan hanya itu. Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang juga sempat ditutup sementara selama 3 jam, mulai pukul 15.30 WIB hingga 18.3 WIB, karena terdampak abu vulkanik Gunung Merapi. Manajer Operasional Bandara Ahmad Yani Semarang, Agus Sina, mengatakan penutupan dilakukan sejak 15.30 WIB setelah ditemukan adanya debu dan setelah diteliti hasilnya ternyata merupakan debu vulkanik.

"Melihat kondisi lapangan, diterbitkan notam close 3 jam ke depan, tiap jam monitor. Dari jam 15.30 sampai 18.30," kata Agus Sina di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jumat sore.

Gara-gara penutupan Bandara Ahmad Yani Semarang, terdapat 15 penerbangan yang terdampak. Menurut Agus Sina, di apron Bandara Ahmad Yani Semarang ada 4 pesawat yang tidak bisa beraktivitas. Keempat pesawat yang tertahan di apron itu masing-masing Lion Air LNI 542 rute Semarang-Banjarmasin, SilkAir SLK 103 Semarang-Singapura, Garuda Indonesia GA 241 Semarang-Jakarta, dan WingsAir WON 1800 Semarang-Surabaya. *

Komentar