nusabali

DTW Ulun Danu Beratan Dipadati Pengunjung

  • www.nusabali.com-dtw-ulun-danu-beratan-dipadati-pengunjung

Liburan Hari Raya Galungan, Buda Kliwon Dungulan, Rabu (30/5) dan Umanis Galungan, Wraspati Umanis Dungulan, Kamis (31/5), mengakibatkan objek wisata di Tabanan rata-rata dipadati pengunjung dari berbagai daerah.

TABANAN, NusaBali

Tak hanya Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot yang menjadi magnet kunjungan, DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, juga dipadati pengunjung.  Manager DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika menjelaskan, saat Umanis Galungan, kunjungan  wisatawan lokal meningkat tajam dibadingkan hari - hari biasa. Wisatawan asing yang berkunjung sebanyak 1.034 orang baik dewasa maupun anak-anak, dan wisatawan domestik 1.757 orang baik dewasa maupun anak-anak. "Kalau hari-hari biasa, jumlah kunjungan pada angka 900 - 800 orang per hari," ujarnya, Jumat (1/6).

Menurutnya, kunjungan wisatawan pada Umanis Galungan kali ini, meningkat dibandingkan Umanis Galungan enam bulan lalu. Jika Umanis Galungan enam bulan lalu, kunjungan wisatawan asing mencapai 800 orang dan wisatawan domestic 1.400 orang. "Jumlah kunjungan ini memang tidak menentu karena wisatawan berlibur sesuai dengan minat," imbuhnya.

Dia memprediksi, jumlah kunjungan terus akan meningkat. Tepatnya menjelang Hari Raya Idul Fitri yang biasanya dipadati oleh wisatawan Cina. Sehinggga H-7 Idulfitri, DTW Ulun Danu ini sudah mulai ramai kunjungan. "Yang jelas kunjungan wisatawan saat libur hari raya, manajemen DTW ini sudah stand by terutama masalah keamanan yang terus bekerjasama dengan polisi," beber Mustika.

Diakui Mustika, wisatawan berkunjung ke DTW Ulun Danu Beratan untuk mencari pemandangan pura di dalam Danau. Di lokasi ini para wisatawan berfoto. Selain itu, untuk mencari momen pada Monumen Banjir yang dibuat pertengahan tahun 2017. Monumen ini dibangun tepat di sisi timur Danau Beratan sehingga view di belakang adalah hamparan Danau. "Sehingga sangat cocok sekali untuk dijadikan foto atau selfi oleh pengunjung," jelasnya.

Mustika menerangkan monumen banjir dibuat berbahan batu bekas banjir bandang yang memporak-porandakan DTW Ulun Danu tahun 2016. Monumen dibuat menyerupai piramida yang tertata di beberapa bagian. "Jadi monumen banjir jadi magnet untuk wisatawan berfoto," tuturnya. Karena saking ramainya, untuk berfoto atau selfi wisatawan rela antri. Sebab Monumen Banjir berlatar danau dan ketika diabadikan terkesan foto para pengunjung jadi istimewa.*d

Komentar