nusabali

2019, Konsumsi Ikan Per Kapita Ditarget 50 Kg

  • www.nusabali.com-2019-konsumsi-ikan-per-kapita-ditarget-50-kg

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan konsumsi makan ikan per kapita tahun 2019 sebanyak 50 Kg.

MANGUPURA, NusaBali
Jumlah tersebut terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada 2017 konsumsi makan ikan per kapita sebanyak 36 Kg dan 2018 ini 46 Kg. Tingginya angka konsumsi ini semuanya ditopang oleh hasil tangkapan nelayan dalam negeri.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat penutupan Konferensi Bali Tuna ke-2 di Hotel Padma, Legian, Kuta, Badung, Jumat (1/6) malam mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan pengetatan pengawasan terhadap illegal fishing. Dikatakan Indonesia ingin meningkatkan konsumsi ikan nasional.

Tahun 2017 konsumsi ikan 36 kg dan tahun ini sudah naik menjadi 46 kg. Tahun depan naik lagi menjadi 50 kg. Untuk memenuhinya Indonesia membutuhkan 1 juta ton ikan lagi untuk konsumsi dalam negeri. Dia menegaskan untuk menutupi kebutuhan tak harus kapal nelayan asing yang tangkap ikan. "Kapal Bali, Sumatera, Kalimantan, kalau aturannya benar semuanya bisa tangkap ikan. Itu yang ingin saya buktikan," tuturnya.

Dia mengaku sudah dua tahun memulai perang dengan Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) Fishing. Ini untuk membuat keberlanjutan sebagai salah satu pilar utama dalam mengelola dan mengekspolitasi hasil perikanan di Indonesia.

Menurutnya perikanan merupakan salah satu komoditi yang menyumbang surplus pada tahun ini terhadap ekonomi Indonesia. "Nilai tukar nelayan naik dan jumlah ikan naik," tuturnya.

Menteri Susi Pudjiastuti mengungkapkan yang paling penting adalah Indonesia dalam forum tuna ini berbicara tentang sertifikasi. Tujuannya agar produk ikan Indonesia lebih kompetitif. Dari IUU Fishing menuju ke legal reported regulated fishing. "Dengan sertifikasi ini kita harapkan tuna Indonesia bisa mendapatkan harga premium sehingga dapat berkompetisi di  pasar dunia," tuturnya.

Menteri Susi berharap Indonesia sebagai negara maritim dunia terbesar harus berdaulat. "Tuna bisa ditangkap oleh semua nelayan jika diatur dengan baik. Sejak dua tahun lalu ditertibkan, kini tuna bukan hanya tangkapan long line besar milik asing tetapi juga oleh nelayan kecil. Bisa ditangkap oleh nelayan Jembrana, nelayan NTT, nelayan Sendang Biru, semua bisa dapat tuna," tuturnya. *p

Komentar