Nelayan Hanyut di Laut 7 Jam
Tak berselang lama HP Simpen mendapat signal. Kepada keluarganya, dia mengaku berada di perairan Pantai Pandawa, Badung.
Mesin Jukung Mati Mendadak Saat Melaut
SEMARAPURA, NusaBali
I Wayan Simpen,72, nelayan asal Banjar Kangin, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, hanyut karena terombang-ambing di tengah laut selama tujuh jam. Penyebabnya, mesin perahunya (jukung) mati di tengah laut saat dia melaut untuk menangkap ikan.
Namun Simpen berhasil ditemukan oleh petugas di antara perairan Nusa Penida - Pantai Sanur, Denpasar dalam keadaan selamat. Informasi dari Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung, kejadian itu bermula saat Simpen berangkat melaut Minggu sekitar pukul 04.00 Wita. Dia menggunakan jukung bermesin jenis degdeg. Pada pukul 08.00 Wita, dia menyampaikan kepada anaknya, I Wayan Sumerta,42, melalui handphone (HP). “Nelayan Simpen menyatakan berada di tengah laut perairan Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, dalam kondisi mesin perahu mati,” jelas Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Klungkung I Putu Widiada.
Tak berselang lama, pihak kelurga kehilangan kontak (loss contact) dengan Simpen. Karena sulit mencari signal HP di tengah laut. Hingga pukul 13.00 Wita, Simpen belum juga kembali ke daratan dan sempat dilakukan upaya pencarian oleh rekannya menggunakan jukung. “Pencarian dilakukan di wilayah perairan dimaksud namun hasilnya nihil,” ujarnya.
Tak berselang lama HP Simpen mendapat signal. Kepada keluarganya, dia mengaku berada di perairan Pantai Pandawa, Badung. “Namun kembali terjadi lost contact karena jangkauan signal,” ujarnya.
Hilangnya Simpen dilaporkan kepada petugas Tim SAR (search and rescue). Sekitar pukul 14.00 Wita, Simpen ditemukan oleh kru KKP (Kapal Kelautan dan Perikanan) Klungkung yang sedang berlayar di tengah laut. Saat ditemukan Simpen dalam keadaan bingung, kemudian perahunya ditarik oleh kapal KKP tersebut lanjut dibawa ke Pospol Air Polda Bali di Benoa. Empat personel BPBD Klungkung dan tiga orang dari pihak keluarga, menjemput Simpen untuk diajak pulang ke Desa Pesinggahan, Klungkung. *wan
SEMARAPURA, NusaBali
I Wayan Simpen,72, nelayan asal Banjar Kangin, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, hanyut karena terombang-ambing di tengah laut selama tujuh jam. Penyebabnya, mesin perahunya (jukung) mati di tengah laut saat dia melaut untuk menangkap ikan.
Namun Simpen berhasil ditemukan oleh petugas di antara perairan Nusa Penida - Pantai Sanur, Denpasar dalam keadaan selamat. Informasi dari Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung, kejadian itu bermula saat Simpen berangkat melaut Minggu sekitar pukul 04.00 Wita. Dia menggunakan jukung bermesin jenis degdeg. Pada pukul 08.00 Wita, dia menyampaikan kepada anaknya, I Wayan Sumerta,42, melalui handphone (HP). “Nelayan Simpen menyatakan berada di tengah laut perairan Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, dalam kondisi mesin perahu mati,” jelas Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Klungkung I Putu Widiada.
Tak berselang lama, pihak kelurga kehilangan kontak (loss contact) dengan Simpen. Karena sulit mencari signal HP di tengah laut. Hingga pukul 13.00 Wita, Simpen belum juga kembali ke daratan dan sempat dilakukan upaya pencarian oleh rekannya menggunakan jukung. “Pencarian dilakukan di wilayah perairan dimaksud namun hasilnya nihil,” ujarnya.
Tak berselang lama HP Simpen mendapat signal. Kepada keluarganya, dia mengaku berada di perairan Pantai Pandawa, Badung. “Namun kembali terjadi lost contact karena jangkauan signal,” ujarnya.
Hilangnya Simpen dilaporkan kepada petugas Tim SAR (search and rescue). Sekitar pukul 14.00 Wita, Simpen ditemukan oleh kru KKP (Kapal Kelautan dan Perikanan) Klungkung yang sedang berlayar di tengah laut. Saat ditemukan Simpen dalam keadaan bingung, kemudian perahunya ditarik oleh kapal KKP tersebut lanjut dibawa ke Pospol Air Polda Bali di Benoa. Empat personel BPBD Klungkung dan tiga orang dari pihak keluarga, menjemput Simpen untuk diajak pulang ke Desa Pesinggahan, Klungkung. *wan
1
Komentar