HUT Bhayangkara, Puluhan Tukik Dilepasliarkan
Sebanyak 72 ekor tukik dilepasliarkan di Pantai Penimbangan oleh Polres Buleleng bekerjasama dengan Pokmaswas Pantai Penimbangan dan Save Penyu, Minggu (3/6) kemarin.
SINGARAJA, NusaBali
Pelepasliaran penyu sebagai salah satu hewan yang dilindungi dirangkaikan dengan peringatan HUT Bhayangkara ke-72. Puluhan tukik yang baru menetas pada 21 Mei lalu di penangkaran penyu Pantai Penimbangan dilepasliarkan oleh sejumlah pejabat dan personil Polres Buleleng pada pukul 18.00 Wita.
Kapolres Buleleng, AKBP Suratno ditemui usai acara mengatakan pelepasan tukik yang dilakukan polres Buleleg merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap lingkungan. Termasuk ikut melestarikan hewan langka yang selama ini dilindungi negara. “Harapan kami mereka bisa hidup dan 30-40 tahun lagi kembali untuk bertelur di sini,” ungkap dia.
Pihaknya pun mengaku akan mempertimbangkan permintaan dari Pokmaswas setempat untuk membangun pos, karena memerlukan SDM dan tempat yang memadai. Meski demikian pihaknya mengaku tetap mensuport Pokmaswas Penimbangan dalam bantuan keamanan, baik berupa patroli maupun pegecekan pembudidayaan penyu. Kapolres Suratno juga mengaku akan menindak tegas jika ada kasus pencurian telur penyu di Buleleng.
Sementara itu, Dosen Undiksha yang juga getol ikut melestarikan penyu di Penimbangan bersama Pokmaswas, Gede Iwan Setiabudi, mengatakan pelepasliaran tukik ke laut lepas ini baik dari masyarakat, pemerintah termasuk Polres Buleleng merupakan pembelajaran bagi masyarakat umum. Masyarakat disebutnya harus sadar bahwa penyu adalah hewan langka dan dilindungi oleh undang-undang sejak tahun 1990 silam. “Dengan pelepasan sesuai dengan standar yang ada, merupakan pelajaran untuk kita semua sadar penyu itu adalah hewan dilindungi, perlu dijaga dan dilestarikan,” kata dia.
Terkai dengan keberadaan penyu di Pantai Penimbangan dari enam jenis penyu yang ditemukan di Indonesia dua di antaranya yakni jenis penyu lekang dan hijau sering ditemui di Pantai Penimbangan. Penyu-penyu itu biasanya bertelur di tepi pantai dari bulan Maret. Iwan pun mengatakan dari pengalaman tahun 2016-2017, penyu bertelur di Pantai Penimbangan diperkirakan sampai pada bulan September mendatang. *k23
Pelepasliaran penyu sebagai salah satu hewan yang dilindungi dirangkaikan dengan peringatan HUT Bhayangkara ke-72. Puluhan tukik yang baru menetas pada 21 Mei lalu di penangkaran penyu Pantai Penimbangan dilepasliarkan oleh sejumlah pejabat dan personil Polres Buleleng pada pukul 18.00 Wita.
Kapolres Buleleng, AKBP Suratno ditemui usai acara mengatakan pelepasan tukik yang dilakukan polres Buleleg merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap lingkungan. Termasuk ikut melestarikan hewan langka yang selama ini dilindungi negara. “Harapan kami mereka bisa hidup dan 30-40 tahun lagi kembali untuk bertelur di sini,” ungkap dia.
Pihaknya pun mengaku akan mempertimbangkan permintaan dari Pokmaswas setempat untuk membangun pos, karena memerlukan SDM dan tempat yang memadai. Meski demikian pihaknya mengaku tetap mensuport Pokmaswas Penimbangan dalam bantuan keamanan, baik berupa patroli maupun pegecekan pembudidayaan penyu. Kapolres Suratno juga mengaku akan menindak tegas jika ada kasus pencurian telur penyu di Buleleng.
Sementara itu, Dosen Undiksha yang juga getol ikut melestarikan penyu di Penimbangan bersama Pokmaswas, Gede Iwan Setiabudi, mengatakan pelepasliaran tukik ke laut lepas ini baik dari masyarakat, pemerintah termasuk Polres Buleleng merupakan pembelajaran bagi masyarakat umum. Masyarakat disebutnya harus sadar bahwa penyu adalah hewan langka dan dilindungi oleh undang-undang sejak tahun 1990 silam. “Dengan pelepasan sesuai dengan standar yang ada, merupakan pelajaran untuk kita semua sadar penyu itu adalah hewan dilindungi, perlu dijaga dan dilestarikan,” kata dia.
Terkai dengan keberadaan penyu di Pantai Penimbangan dari enam jenis penyu yang ditemukan di Indonesia dua di antaranya yakni jenis penyu lekang dan hijau sering ditemui di Pantai Penimbangan. Penyu-penyu itu biasanya bertelur di tepi pantai dari bulan Maret. Iwan pun mengatakan dari pengalaman tahun 2016-2017, penyu bertelur di Pantai Penimbangan diperkirakan sampai pada bulan September mendatang. *k23
1
Komentar