Regu Putri Pegubugan Juara Tarik Tambang di Lumpur
Regu putri Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, sukses menjuarai lomba tarik tambang di lumpur Pekan Olahraga Desa (Pordes) VI Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Regu putri Banjar Pegubugan jadi juara setelah mengalahkan regu putri Banjar Jangu pada final yang digelar Sabtu (2/6) sore. Lomba tarik tambang hari kedua tetap menarik perhatian penonton. Mereka berdesak-desakan di atas pematang sawah menyaksikan setiap regu yang berlomba. Kali ini penonton dari kaum ibu-ibu lebih banyak datang. Pesertanya delapan regu dari 8 banjar dinas yakni Banjar Pegubugan, Banjar Jangu, Banjar Duda, Banjar Bambang Biaung, Banjar Padangtunggal Kangin, Banjar Padangtunggal Kauh, Banjar Alastunggal, dan Banjar Dalem. Lomba menggunakan sistem gugur. Semua peserta wajib terjun ke lumpur, kalah dan menang sama-sama belepotan lumpur.
Kelian Banjar Pegubugan, I Nengah Suyadnya, sebelum final menyusun strategi agar kekalahan regu putra di semifinal sebelumnya tidak terulang di regu putri. “Saya sudah ingatkan, tidak boleh ada yang lengah, kekuatan agar dipersatukan. Makanya regu putri tarik tambang Banjar Pegubugan, sebagai juara,” jelas Nengah Suyadnya. Justru regu yang menang bermandikan lumpur karena di akhir lomba jatuh serentak. “Usai lomba kami instruksikan langsung mandi agar kulit tidak gatal,” tambah Nengah Suyadnya.
Perbekel Desa Duda, I Gusti Agung Ngurah Putra, mengatakan terpenting semua peserta ibu-ibu dari delapan banjar berani tampil terjun ke lumpur. “Menang dan kalah itu nomor dua. Terpenting semua peserta telah mampu menunjukkan keberanian berlomba di lumpur,” jelas I Gusti Agung Ngurah Putra. Para pemenang diumunkan Ketua Panitia Pordes, I Gusti Agung Wijaya Kumara. *k16
Regu putri Banjar Pegubugan jadi juara setelah mengalahkan regu putri Banjar Jangu pada final yang digelar Sabtu (2/6) sore. Lomba tarik tambang hari kedua tetap menarik perhatian penonton. Mereka berdesak-desakan di atas pematang sawah menyaksikan setiap regu yang berlomba. Kali ini penonton dari kaum ibu-ibu lebih banyak datang. Pesertanya delapan regu dari 8 banjar dinas yakni Banjar Pegubugan, Banjar Jangu, Banjar Duda, Banjar Bambang Biaung, Banjar Padangtunggal Kangin, Banjar Padangtunggal Kauh, Banjar Alastunggal, dan Banjar Dalem. Lomba menggunakan sistem gugur. Semua peserta wajib terjun ke lumpur, kalah dan menang sama-sama belepotan lumpur.
Kelian Banjar Pegubugan, I Nengah Suyadnya, sebelum final menyusun strategi agar kekalahan regu putra di semifinal sebelumnya tidak terulang di regu putri. “Saya sudah ingatkan, tidak boleh ada yang lengah, kekuatan agar dipersatukan. Makanya regu putri tarik tambang Banjar Pegubugan, sebagai juara,” jelas Nengah Suyadnya. Justru regu yang menang bermandikan lumpur karena di akhir lomba jatuh serentak. “Usai lomba kami instruksikan langsung mandi agar kulit tidak gatal,” tambah Nengah Suyadnya.
Perbekel Desa Duda, I Gusti Agung Ngurah Putra, mengatakan terpenting semua peserta ibu-ibu dari delapan banjar berani tampil terjun ke lumpur. “Menang dan kalah itu nomor dua. Terpenting semua peserta telah mampu menunjukkan keberanian berlomba di lumpur,” jelas I Gusti Agung Ngurah Putra. Para pemenang diumunkan Ketua Panitia Pordes, I Gusti Agung Wijaya Kumara. *k16
Komentar