Bagia Siapkan Pelayanan Maksimal di Nusa Penida
Pasangan Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Paket Bagia), Cabup-Cawabup Klungkung nomor urut 1, penuhi panggilan Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Bali untuk tandatangani komitmen pelaksanaan pelayanan publik berkualitas, Senin (4/6) pagi.
DENPASAR, NusaBali
Dalam visi misinya, pasangan calon yang diusung PDIP-Hanura-PKPI ini siapkan pelayanan maksimal di kawasan seberang Nusa Penida. Paket Bagia tiba di Kantor ORI Perwakilan Bali, Jalan Diponegoro Denpasar, Senin pagi pukul 09.30 Wita. Mereka terlambat setengah jam dari jadwal pukul 09.00 Wita. Paket Bagia pun sempat disentil Kepala ORI Bali, Umar Ibnu Alkhatab.
“Terimakasih telah memenuhi undangan kami. Dalam perjalanan memang kendala macet, namun perlu diatur sejak awal, karena di Denpasar makin macet. Seorang pemimpin harus taat, terutama soal disiplin waktu. Belum jadi pemimpin sudah korupsi waktu. Rakyat akan bertanya ketika menunggu, kenapa dan ke mana Pak Bupati?” sentil Umar Alkhatab, yang kemarin didampingi Asisten ORI Bali, Ni Wayan Sri Widhiyanti.
Cabup Cok Bagus Oka langsung menyampaikan permohonan maaf. Dia sejak awal sudah menyiapkan perjalanan, namun di lapangan justru terjadi kemacetan. “Kami menyampaikan maaf karena acara menjadi molor. Sekali lagi, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujar tokoh Puri Agung Klungkung ini.
Habis itu, Paket Bagia diberi kesempatan menyampaikan visi misinya selama 40 menit. Setelah pemaparan visi misi, dilakukan sesi dialog dan tanya jawab dengan media sebagai perwakilan masyarakat. Dalam visi misinya, Paket Bagia siapkan program pembangunan Kabupaten Klungkung yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan provinsi dan pusat.
“Terwujudnya Klungkung yang harmonis, sejahtera, tentram, maju dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana berdasarkan Tri Hita Karana. Hubungan yang harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam (lingkungan), dan manusia dengan Tuhan,” beber Cok Bagus.
Cok Bagus menyebutkan, untuk melaksanakan visinya, Paket Bagia sudah siapkan program-program yang menyentuh kepentingan masyarakat, terutama dalam hal memenuhi hak dasar dan layanan publik, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pelayanan perizinan secara online, hingga pembangunan karakter SDM di Klungkung.
Pendidikan anak usia dini sampai sekolah tinggi juga sudah disiapkan ketika Bagia dipercaya memimpin Klungkung. “Akses dan fasilitas pendidikan, kualitas dan konten pendidikan, terutama pengajaran untuk anak-anak nanti akan kami tekankan konten local geniusnya,” ujar Cok Bagus, yang sempat diusung Golkar sebagai Cabup dalam Pilkada Klungkung 2013 lalu.
Dalam hal layanan pendidikan untuk masyarakat, Paket Bagia siapkan transportasi bagi anak-anak sekolah secara gratis, juga pemberian seragam gratis. “Jangan sampai anak-anak putus sekolah lantaran jarak tempuhnya jauh, seragam tidak punya. Dalam pembangunan pendidikan, kami akan kembangkan budaya lokal dan kesenian di sekolah-sekolah,” katanya.
Untuk layanan publik dengan kondisi geografis Klungkung yang terpisahkan dengan Kepulauan Nusa Penida, Paket Bagia akan membuat terobosan membangun transportasi memadai buat penyeberangan Nusa Penida-Klungkung Daratan. “Kita akan koordinasikan dengan pemerintah pusat dan provinsi. Memang kita perlu anggaran banyak. Dari mana anggarannya? Kalau diatur dengan baik, bisa kok. Mana yang prioritas, ya itu kita garap duluan,” sebut Cok Bagus.
Sedangkan untuk proses perizinan, Paket Bagia akan terapkan sistem pelayanan yang menggunakan teknologi digital, sehingga mencegah terjadinya layanan bertele-tele dan pungutan liar. “Kami sudah siapkan pelayanan perizinan secara online.”
Sementara, dalam sesi tanya jawab, Cawabup Ketut Mandia menegaskan pihaknya tidak umbar janji muluk-muluk. Menurut Mandia, persoalan di Klungkung saat ini masih banyak. Salah satunya adalah tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kecamatan Nusa Penida. Masalahnya, semasa hamil, saat bersalin, dan pasca melahirkan tidak terlayani dengan baik.
“Ibu hamil kalau mau melahirkan, apalagi dengan operasi caesar, mereka harus menyeberang laut menuju Denpasar. Kalau gawat darurat, transportasi tidak ada, maka ibu dan bayinya tidak terselamatkan,” ujar politisi PDIP asal Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung ini.
Mandia menyebutkan, selain siapkan transportasi memadai, di Nusa Penida juga harus dibangun fasilitas kesehatan yang memadai. “Kami akan upayakan menambah pembangunan Rumah Sakit Pratama dengan fasilitas maksimal. Puskesmas yang ada di Nusa Penida akan kita tingkatkan pelayanannya dengan rekrut dokter kandungan dan dokter anak yang punya ikatan dinas. Tentu dengan gaji yang baik, supaya para dokter spesialias kandungan dan spesialis anak betah di Nusa Penida,” tegas Mandia.
Mandia mengungkapkan, untuk layanan publik di Klungkung, perlu adanya akses cepat berbasis teknologi, dimulai dari layanan keamanan wisatawan di kawasan Nusa Penida yang sekarang berkembang. Juga layanan akses lowongan ketenagakerjaan. ”Kami ingin masyarakat Nusa Penida menjadi pemain di daerah sendiri, bukannya sebagai penonton ketika geliat pariwisata seperti sekarang. Maka SDM kami di Klungkung akan kami siapkan secara matang dan berkualitas dengan pendidikan tenaga kerja yang terbaik,” tegas mantan anggota Komisi IV DPRD Bali (membidangi pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja) dua periode ini.
Usai tanya jawab, Paket Bagia menandatangani komitmen pelaksanaan pelayanan publik berisi empat butir. Pertama, berkomitmen untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas di Kabupaten Klungkung ketika menjadi Bupati-Wakil Bupati Kkungkung. Kedua, berkomitmen bekerja sama dengan ORI Bali sebagai lembaga negara pengawasan pelayanan layanan publik dalam meningkatkan kualitas layanan publik di Klungkung. Ketiga, berkomitmen untuk dikoreksi oleh ORI Bali jika terdapat penyimpangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Klungkung. Keempat, berkomitmen menjalankan saran atau rekomendasi Ombudsman RI Bali terkait dengan perbaikan pelayanan publik di Klungkung.
Sementara itu, Kepala ORI Bali Umar Alkhatab mengatakan komitmen yang disepakati tidak perlu diperdebatkan. Namun, ini untuk dilaksanakan secara konsisten. “Dalam komitmen ini sudah tertera kandidat ketika terpilih nanti siap dikoreksi dan melaksanakan rekomendasi Ombudsman, sehingga komitmen ini tidak diperdebatkan lagi,” jelas Umar Alkhatab. *nat
Dalam visi misinya, pasangan calon yang diusung PDIP-Hanura-PKPI ini siapkan pelayanan maksimal di kawasan seberang Nusa Penida. Paket Bagia tiba di Kantor ORI Perwakilan Bali, Jalan Diponegoro Denpasar, Senin pagi pukul 09.30 Wita. Mereka terlambat setengah jam dari jadwal pukul 09.00 Wita. Paket Bagia pun sempat disentil Kepala ORI Bali, Umar Ibnu Alkhatab.
“Terimakasih telah memenuhi undangan kami. Dalam perjalanan memang kendala macet, namun perlu diatur sejak awal, karena di Denpasar makin macet. Seorang pemimpin harus taat, terutama soal disiplin waktu. Belum jadi pemimpin sudah korupsi waktu. Rakyat akan bertanya ketika menunggu, kenapa dan ke mana Pak Bupati?” sentil Umar Alkhatab, yang kemarin didampingi Asisten ORI Bali, Ni Wayan Sri Widhiyanti.
Cabup Cok Bagus Oka langsung menyampaikan permohonan maaf. Dia sejak awal sudah menyiapkan perjalanan, namun di lapangan justru terjadi kemacetan. “Kami menyampaikan maaf karena acara menjadi molor. Sekali lagi, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujar tokoh Puri Agung Klungkung ini.
Habis itu, Paket Bagia diberi kesempatan menyampaikan visi misinya selama 40 menit. Setelah pemaparan visi misi, dilakukan sesi dialog dan tanya jawab dengan media sebagai perwakilan masyarakat. Dalam visi misinya, Paket Bagia siapkan program pembangunan Kabupaten Klungkung yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan provinsi dan pusat.
“Terwujudnya Klungkung yang harmonis, sejahtera, tentram, maju dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana berdasarkan Tri Hita Karana. Hubungan yang harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam (lingkungan), dan manusia dengan Tuhan,” beber Cok Bagus.
Cok Bagus menyebutkan, untuk melaksanakan visinya, Paket Bagia sudah siapkan program-program yang menyentuh kepentingan masyarakat, terutama dalam hal memenuhi hak dasar dan layanan publik, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pelayanan perizinan secara online, hingga pembangunan karakter SDM di Klungkung.
Pendidikan anak usia dini sampai sekolah tinggi juga sudah disiapkan ketika Bagia dipercaya memimpin Klungkung. “Akses dan fasilitas pendidikan, kualitas dan konten pendidikan, terutama pengajaran untuk anak-anak nanti akan kami tekankan konten local geniusnya,” ujar Cok Bagus, yang sempat diusung Golkar sebagai Cabup dalam Pilkada Klungkung 2013 lalu.
Dalam hal layanan pendidikan untuk masyarakat, Paket Bagia siapkan transportasi bagi anak-anak sekolah secara gratis, juga pemberian seragam gratis. “Jangan sampai anak-anak putus sekolah lantaran jarak tempuhnya jauh, seragam tidak punya. Dalam pembangunan pendidikan, kami akan kembangkan budaya lokal dan kesenian di sekolah-sekolah,” katanya.
Untuk layanan publik dengan kondisi geografis Klungkung yang terpisahkan dengan Kepulauan Nusa Penida, Paket Bagia akan membuat terobosan membangun transportasi memadai buat penyeberangan Nusa Penida-Klungkung Daratan. “Kita akan koordinasikan dengan pemerintah pusat dan provinsi. Memang kita perlu anggaran banyak. Dari mana anggarannya? Kalau diatur dengan baik, bisa kok. Mana yang prioritas, ya itu kita garap duluan,” sebut Cok Bagus.
Sedangkan untuk proses perizinan, Paket Bagia akan terapkan sistem pelayanan yang menggunakan teknologi digital, sehingga mencegah terjadinya layanan bertele-tele dan pungutan liar. “Kami sudah siapkan pelayanan perizinan secara online.”
Sementara, dalam sesi tanya jawab, Cawabup Ketut Mandia menegaskan pihaknya tidak umbar janji muluk-muluk. Menurut Mandia, persoalan di Klungkung saat ini masih banyak. Salah satunya adalah tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kecamatan Nusa Penida. Masalahnya, semasa hamil, saat bersalin, dan pasca melahirkan tidak terlayani dengan baik.
“Ibu hamil kalau mau melahirkan, apalagi dengan operasi caesar, mereka harus menyeberang laut menuju Denpasar. Kalau gawat darurat, transportasi tidak ada, maka ibu dan bayinya tidak terselamatkan,” ujar politisi PDIP asal Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung ini.
Mandia menyebutkan, selain siapkan transportasi memadai, di Nusa Penida juga harus dibangun fasilitas kesehatan yang memadai. “Kami akan upayakan menambah pembangunan Rumah Sakit Pratama dengan fasilitas maksimal. Puskesmas yang ada di Nusa Penida akan kita tingkatkan pelayanannya dengan rekrut dokter kandungan dan dokter anak yang punya ikatan dinas. Tentu dengan gaji yang baik, supaya para dokter spesialias kandungan dan spesialis anak betah di Nusa Penida,” tegas Mandia.
Mandia mengungkapkan, untuk layanan publik di Klungkung, perlu adanya akses cepat berbasis teknologi, dimulai dari layanan keamanan wisatawan di kawasan Nusa Penida yang sekarang berkembang. Juga layanan akses lowongan ketenagakerjaan. ”Kami ingin masyarakat Nusa Penida menjadi pemain di daerah sendiri, bukannya sebagai penonton ketika geliat pariwisata seperti sekarang. Maka SDM kami di Klungkung akan kami siapkan secara matang dan berkualitas dengan pendidikan tenaga kerja yang terbaik,” tegas mantan anggota Komisi IV DPRD Bali (membidangi pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja) dua periode ini.
Usai tanya jawab, Paket Bagia menandatangani komitmen pelaksanaan pelayanan publik berisi empat butir. Pertama, berkomitmen untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas di Kabupaten Klungkung ketika menjadi Bupati-Wakil Bupati Kkungkung. Kedua, berkomitmen bekerja sama dengan ORI Bali sebagai lembaga negara pengawasan pelayanan layanan publik dalam meningkatkan kualitas layanan publik di Klungkung. Ketiga, berkomitmen untuk dikoreksi oleh ORI Bali jika terdapat penyimpangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Klungkung. Keempat, berkomitmen menjalankan saran atau rekomendasi Ombudsman RI Bali terkait dengan perbaikan pelayanan publik di Klungkung.
Sementara itu, Kepala ORI Bali Umar Alkhatab mengatakan komitmen yang disepakati tidak perlu diperdebatkan. Namun, ini untuk dilaksanakan secara konsisten. “Dalam komitmen ini sudah tertera kandidat ketika terpilih nanti siap dikoreksi dan melaksanakan rekomendasi Ombudsman, sehingga komitmen ini tidak diperdebatkan lagi,” jelas Umar Alkhatab. *nat
Komentar