nusabali

Pemkab Tabanan Akan Dirikan SMPN 6 Tabanan dan SMPN 5 Kediri

  • www.nusabali.com-pemkab-tabanan-akan-dirikan-smpn-6-tabanan-dan-smpn-5-kediri

Agar lulusan SD banyak tertampung di SMP negeri di Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Kediri, Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan akan membuka dua unit sekolah baru di wilayah tersebut.

TABANAN, NusaBali

Di Kecamatan Tabanan akan dibangun SMPN 6 Tabanan dan di Kecamatan Kediri dibuka SMPN 5 Kediri. Untuk lokasi, di Kecamatan Tabanan akan memanfaatkan bangunan SDN 3 Dajan Peken. Murid SDN 3 Dajan Peken rencananya diregrouping ke SDN 2 dan SDN 5 Dajan Peken.

Sementara di Kecamatan Kediri akan memanfaatkan SDN 1 Kediri. Semula ada rencana murid SDN 1 Kediri diregrouping ke SDN 5 dan SDN 7 di Banjar Anyar. Namun rencana regrouping itu batal. Karenanya, proses belajar mengajar di SMPN 5 Kediri dilakukan sore hari, setelah murid SDN 1 Kediri selesai belajar.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Gede Susila, menjelaskan  unit sekolah baru dibuat untuk mengantisipasi adanya pembelajaran double shift. Sesuai aturan pusat, tahun 2019 semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013 jumlah siswa per kelas tidak boleh lebih dari 32 orang. Jika lebih akan berimbas pada siswa tidak terdaftar dalam dapodik, dan guru tidak bisa lakukan sertifikasi.

“Selain itu tidak boleh ada siswa yang tidak sekolah gara-gara tidak kebagian sekolah. Karenanya, penambahan sekolah baru harus dilakukan,” kata Susila, Senin (4/6).

Menurut dia, pembangunan sekolah unit baru dengan memanfaatkan gedung SD di Kecamatan Kediri dan Kecamatan Tabanan sedang gencar dilakukan sosialisasi. Rencananya di dua sekolah baru ini, jumlah kelas yang ditampung sesuai dengan kebutuhan siswa yang tidak kebagian sekolah sesuai dengan jalur zonasi di sekolah yang awal dituju. Bisa saja di Kecamatan Tabanan atau SMPN 6 Tabanan ada 7 kelas, dan di Kecamatan Kediri atau SMPN 5 Kediri ada 5 kelas. “Tergantung nanti berapa, yang jelas tidak boleh sekolah sampai menolak siswa,” tandas Susila.

Terkait SDN 1 Kediri yang tidak jadi diregrouping, Susila membantah jika sebelumnya ada penolakan dari komite maupun dari sejumlah orangtua. Pembatalan itu karena jumlah murid di SDN 1 Kediri banyak dan letaknya juga strategis.

Karena batal regrouping, gedung SDN 1 Kediri dipinjam untuk SMPN 5 Kediri. Direncanakan murid SMPN 5 Kediri belajar siang setelah siswa SDN 1 Kediri selesai belajar. “Meskipun belajar siang tidak dinilai double shift, karena pagi hari digunakan siswa SD. Kalau double shift itu jika kelas 2 dan 3 masuk pagi, sedangkan kelas 1 masuk siang dari murid SMP yang sama,” bebernya.

Diakui untuk pembangunan dua sekolah ini, guru dan sarana prasarana sudah disiapkan. Mulai hari ini Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan sudah melakukan rapat dan koordinasi di seluruh UPT, khususnya dengan Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Tabanan dan UPT Pendidikan Kediri.

Dia berharap dengan dibukanya dua SMP baru, sistem pendidikan di Tabanan berjalan lancar. Sudah tidak ada lagi istilah sekolah yang kelebihan menampung siswa karena sudah diatur sesuai dengan zonasi. Ini bertujuan untuk meratakan jumlah siswa di sekolah yang ada di kota maupun di desa. Serta untuk meratakan siswa yang beprestasi. Sehingga semua sekolah adalah sekolah favorit. *d

Komentar