PDAM Tirta Mangutama Targetkan 2.000 Pelanggan Baru
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Badung menargetkan 2.000 pelanggam baru di 2018 ini.
Siapkan Tim URC untuk Pertemuan IMF–World Bank
MANGUPURA, NusaBali
Namun target 2.000-an pelanggan ini tergantung dari kesiapan jaringan dan debit air baku yang tersedia. Saat ini kapasitas air baku di estuari dam Suwung, Denpasar Selatan, 425 liter per detik. Direncanakan naik menjadi 500 liter per detik.
Untuk mencapai target itu pihak PDAM Tirta Mangutama saat ini sedang membangun jaringan dan peningkatan jumlah debit air baku. Untuk peningkatan jumlah debit air baku saat ini sedang dilakukan penataan estuari dam sebagai pemasok air baku khusus di Kuta Selatan.
Total pelanggan PDAM di Badung mencapai 72.000 pelanggan. Pelanggan terbanyak di Kuta Selatan. Jumlahnya lebih dari 25.000 pelanggan. “Kami menargetkan tahun ini 2.000 pelanggan baru. Namun penambahan jumlah pelanggan ini kami masih memperhatikan debit air yang kami produksi. Jangan sampai nanti hanya punya jaringan saja tapi tak ada airnya,” ungkap Dirut PDAM Tirta Mangutama Ketut Golak, Senin (4/6).
Golak mengaku saat ini sedang dilakukan pemasangan pintu air untuk menjaring sampah di estuari dam. “Pengalaman selama ini kalau banyak sampah yang masuk berpengaruh terhadap kualitas air,” lanjutnya.
Dia mengaku saat ini sedang dilakukan pendataan terkait pasokan dan permintaan. Pendataan itu nanti untuk mengetahui kebutuhan mendesak air bersih di Kuta Selatan. Untuk itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
“Kami akui masih ada keluhan dari masyarakat. Terutama yang tinggal di kawasan perbukitan. Untuk yang ini kami masih kaji. Mengapa dikaji karena pelayanannya memakai pompa. Ini yang harus dimaklumi oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara untuk persiapan pertemuan IMF–World Bank pihaknya telah menyiapkan tim unit reaksi cepat (URC). Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan rekanan untuk mendampingi saat terjadi kebocoran. Sehingga cepat tertangani dengan baik. “Selain itu kami juga membuat pos. Tim yang jaga pada pos itu jika terjadi kebocoran langsung menuju lokasi,” ucapnya.
Pihaknya mengantisipasi gangguan akibat faktor eksternal atau yang tak terduga. Pada hotel-hotel yang menjadi tempat inap para delegasi disiapkan air. Untuk persiapan menghadapi faktor eksternal ini pihaknya berkoordinasi dengan Pemprov Bali.
“Harapan kami agar pihak hotel serta masyarakat untuk membuat penyimpanan air. Kapasitas penyimpanan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. PDAM tak sama seperti listrik. Saat ini sambung saat ini nyala. Pemadatan pipa PDAM itu perlu waktu 2-3 hari. Faktor eksternal ini yang mengganggu menurunnya pelayanan terhadap masyarakat,” kata Golak. *p
MANGUPURA, NusaBali
Namun target 2.000-an pelanggan ini tergantung dari kesiapan jaringan dan debit air baku yang tersedia. Saat ini kapasitas air baku di estuari dam Suwung, Denpasar Selatan, 425 liter per detik. Direncanakan naik menjadi 500 liter per detik.
Untuk mencapai target itu pihak PDAM Tirta Mangutama saat ini sedang membangun jaringan dan peningkatan jumlah debit air baku. Untuk peningkatan jumlah debit air baku saat ini sedang dilakukan penataan estuari dam sebagai pemasok air baku khusus di Kuta Selatan.
Total pelanggan PDAM di Badung mencapai 72.000 pelanggan. Pelanggan terbanyak di Kuta Selatan. Jumlahnya lebih dari 25.000 pelanggan. “Kami menargetkan tahun ini 2.000 pelanggan baru. Namun penambahan jumlah pelanggan ini kami masih memperhatikan debit air yang kami produksi. Jangan sampai nanti hanya punya jaringan saja tapi tak ada airnya,” ungkap Dirut PDAM Tirta Mangutama Ketut Golak, Senin (4/6).
Golak mengaku saat ini sedang dilakukan pemasangan pintu air untuk menjaring sampah di estuari dam. “Pengalaman selama ini kalau banyak sampah yang masuk berpengaruh terhadap kualitas air,” lanjutnya.
Dia mengaku saat ini sedang dilakukan pendataan terkait pasokan dan permintaan. Pendataan itu nanti untuk mengetahui kebutuhan mendesak air bersih di Kuta Selatan. Untuk itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
“Kami akui masih ada keluhan dari masyarakat. Terutama yang tinggal di kawasan perbukitan. Untuk yang ini kami masih kaji. Mengapa dikaji karena pelayanannya memakai pompa. Ini yang harus dimaklumi oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara untuk persiapan pertemuan IMF–World Bank pihaknya telah menyiapkan tim unit reaksi cepat (URC). Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan rekanan untuk mendampingi saat terjadi kebocoran. Sehingga cepat tertangani dengan baik. “Selain itu kami juga membuat pos. Tim yang jaga pada pos itu jika terjadi kebocoran langsung menuju lokasi,” ucapnya.
Pihaknya mengantisipasi gangguan akibat faktor eksternal atau yang tak terduga. Pada hotel-hotel yang menjadi tempat inap para delegasi disiapkan air. Untuk persiapan menghadapi faktor eksternal ini pihaknya berkoordinasi dengan Pemprov Bali.
“Harapan kami agar pihak hotel serta masyarakat untuk membuat penyimpanan air. Kapasitas penyimpanan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. PDAM tak sama seperti listrik. Saat ini sambung saat ini nyala. Pemadatan pipa PDAM itu perlu waktu 2-3 hari. Faktor eksternal ini yang mengganggu menurunnya pelayanan terhadap masyarakat,” kata Golak. *p
Komentar