nusabali

Orgil Ngamuk Tebas Tetangganya

  • www.nusabali.com-orgil-ngamuk-tebas-tetangganya

Seorang penderita gangguan jiwa alias orgil yang tinggal di Banjar Jumpai Kangin, Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung, I Wayan Darmawan, 35, tiba-tiba mengamuk dengan senjata tajam, Selasa (5/6) siang.

SEMARAPURA, NusaBali
Bahkan, dia nekat menebas tetangganya, I Ketut Ada, 65, hingga terkapar bersimbah darah dan harus dilarikan ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan perawatan. Korban Ketut Ada dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi luka tebas cukup parah di bagian punggung, bahu, dan kepala belakang. Sedangkan orgil Wayan Darmawan kemarin langsung diamankan warga. Selanjutnya, petugas Sat Pol PP Klungkung membawa orgil berusia 35 tahun ini RSJ Provinsi Bali di Bangli.

Informasi di lapangan, insiden berdarah orgil ngamuk ini bermula Selasa siang sekitar pukul 13.00 Wita. Ketika itu, korban Ketut Ada bersama tiga rekannya asyik bersantai sambil rebahan di Pos Kamling Banjar Jumpai Kangin, Desa Jumpai. Kemudian, datang seorang pengendara motor, I Wayan Sadia, melaju dari arah utara sambil berteriak.

Intinya, Wayan Sadia meminta korban Ketut Ada cs yang bersantai di Pos Kamling agar segera lari. Masalahnya, orgil Wayan Darmawan terlihat sedang membawa senjata tajam jenis blakas. Seketika itu, korban Ketut Adi dan rekannya langsung bangun hendak menyelamatkan diri.

Sayangnya, orgil Wayan Darmawan terus mengejar mereka sambil mengacung-acungkan senjata blakas. Naas bagi korban Ketut Ada, karena kakinya tersandung hingga jatuh sekitar 300 meter dari Pos Kamling. Ketika jatuh itulah, korban ditebas si orgil secara membabibuta hingga bersimbah darah.

Melihat kejadian berdarah tersebut, salah seorang teman korban langsung membentak orgil Wayan Darmawan. Anehnya, si orgil langsung membuang senjata blakasnya. Kemudian, penderita gangguan jiwa ini melarikan diri ke arah utara. Saat itu juga, korban Ketut Ada dibawa ke RSUD Klungkung di Semarapura untuk mendapatkan perawatan.

Sedangkan orgil Wayan Darmawan yang lari ke arah utara, berhasil diamankan warga. Tak lama berselang, petugas Sat Pol PP Klungkung terjun mengamankan si orgil, yang selanjutnya dibawa ke RSJ Bangli. Insiden berdarah ini juga dilaporkan ke Polsek Klungkung untuk penaganan lebih lanjut.

Kapolsek Klungkung, Kompol I Wayan Sarjana, mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. “Pelaku menebas korban sebanyak 3 kali sehingga mengalami luka di bagian punggung, kepala belakang,  dan tangan,” ujar Kompol Sarjana.

Sementara itu, pantauan NusaBali di RSUD Klungkung tadi malam sekitar pukul 19.00 Wita, korban Ketut Ada masih dirawat intensif. Pria berusia 65 tahun korban penebasan orgil ini dirawat di Ruang Apel RSUD Klungkung, dengan ditunggui keluarga dan kerabatnya. Beberapa keluarga si orgil juga ikut mnenjenguk korban di rumah sakit. Rencananya, korban akan menjalani tindakan operasi, Rabu (6/6) ini

Menurut adik kandung orgil Wayan Darmawan, yakni I Komang Dariana, 30, kakaknya sudah selama 15 tahun mengalami ganguan jiwa, sejak tamat SMA. Gejala awalnya, Darmawan punya kebiasaan janggal dengan membawa batu dari kali, kemudian disungsung di rumahnya. “Pihak keluarga juga sudah menanyakan secara niskala tentang perubahan sikap kakak saya itu,” kenang Komang Dariana kepada NusaBali di RSUD Klungkung, tadi malam.

Berdasarkan petunjuk niskala, kata Dariana, pihak keluarga diminta menghaturkan banten. Sayangnya, Darmawan tidak ada perubahan, meskipun sudah dilakukan upacara. Kondisinya justru semakin parah dan mulai suka mengamuk, sehingga berkali-kali diajak berobat ke RSJ Bangli. “Sudah lebih dari 10 kali kakak saya bolak-balik berobat ke RSJ Bangli,” keluh Dariana.

Menurut Dariana, kakaknya yang orgil ini terkahir kali mengamuk 2 bulan lalu dan saat itu sempat memukul seorang pedagang. Setelah diajak berobat, kondisi kejiwaannya kembali membaik. Namun, Selasa kemarin si orgil ngamuk lagi, bahkan sampai nekat tebas tetangganya hingga dilarikan ke rumah sakit.

Dariana mengatakan, selama ini sang kakak dirawat di rumah oleh kedua orangtuanya, pasutri I Wayan Gada, 60, dan Ni Wayan Resi, 50. Kesehariannya, si orgil lebih banyak diam di rumah, terkadang k luar hanya untuk beli rokok. “Saya sendiri tinggal di Denpasar. Saya pulang seminggu sekali,” tutur Dariana yang bekerja di sebuah restoran kawasan Denpasar. *wan

Komentar