Lunasi Hutang di Koperasi, Masyarakat Pinjam KUR
Beberapa koperasi di Klungkung mengalami pengangguran kas atau uang tidak berputar di nasabah.
SEMARAPURA, NusaBali
Hal ini akibat banyak nasabah beralih meminjam uang lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). Karena bunga KUR lebih ringan. Bahkan uang pinjaman di KUR digunakan untuk melunasi hutang di koperasi.
Hal itu diakui Manajer Koperasi Unit Desa (KUD) Jaya Werdi di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, I Nyoman Landra. Sejak tahun 2018, nasabah koperasi ada penurunan, namun tidak signifikan. Bunga KUR memang leih rendah ketimbang di KUD yang dipimpinnya 1,5 persen - 2 persen/bulan. “Kelebihan KUD proses pencairan pinjaman lebih cepat, bahkan tak lebih dari sehari. Asalkan ada jaminan dan ada uang kas,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Klungkung I Wayan Ardiasa, mengatakan bunga KUR tergolong ringan, terlebih kebijakan pemerintah yang beberapa kali melakukan penurunan suku bunga KUR. Kondisi ini berdampak terhadap koperasi Klungkung kehilangan sejumlah nasabahnya. “Masyarakat saat ini kecenderunganya meminjam uang KUR dengan bunga rendah 7 persen/tahun,” ujarnya.
Kata dia, ada juga masyarakat mencari KUR untuk melunasi kredit hutang di koperasi. Rata-rata bunga di koperasi di Klungkung mencapai 12 persen/tahun. Sehingga berdampak dari penurunan jumlah volume pnjaman, penurunan sisa hasil usaha (SHU) dan penurunan nasabah/anggota koperasi.
Sementara itu, belasan koperasi di Klungkung juga sudah dibubarkan karena kondisi sakit. Dari 136 koperasi sudah dibubarkan 14 koperasi pada 2017. Untuk penguatan koperasi tersebut, tahun ini fokus pembinaan untuk kualitas koperasi. Sedangkan untuk permodalan koperasi akan diusahakan untuk mendapatkan bantuan dari Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) dari Kementerian Koperasi dan UMKM.*wan
Hal ini akibat banyak nasabah beralih meminjam uang lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). Karena bunga KUR lebih ringan. Bahkan uang pinjaman di KUR digunakan untuk melunasi hutang di koperasi.
Hal itu diakui Manajer Koperasi Unit Desa (KUD) Jaya Werdi di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, I Nyoman Landra. Sejak tahun 2018, nasabah koperasi ada penurunan, namun tidak signifikan. Bunga KUR memang leih rendah ketimbang di KUD yang dipimpinnya 1,5 persen - 2 persen/bulan. “Kelebihan KUD proses pencairan pinjaman lebih cepat, bahkan tak lebih dari sehari. Asalkan ada jaminan dan ada uang kas,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Klungkung I Wayan Ardiasa, mengatakan bunga KUR tergolong ringan, terlebih kebijakan pemerintah yang beberapa kali melakukan penurunan suku bunga KUR. Kondisi ini berdampak terhadap koperasi Klungkung kehilangan sejumlah nasabahnya. “Masyarakat saat ini kecenderunganya meminjam uang KUR dengan bunga rendah 7 persen/tahun,” ujarnya.
Kata dia, ada juga masyarakat mencari KUR untuk melunasi kredit hutang di koperasi. Rata-rata bunga di koperasi di Klungkung mencapai 12 persen/tahun. Sehingga berdampak dari penurunan jumlah volume pnjaman, penurunan sisa hasil usaha (SHU) dan penurunan nasabah/anggota koperasi.
Sementara itu, belasan koperasi di Klungkung juga sudah dibubarkan karena kondisi sakit. Dari 136 koperasi sudah dibubarkan 14 koperasi pada 2017. Untuk penguatan koperasi tersebut, tahun ini fokus pembinaan untuk kualitas koperasi. Sedangkan untuk permodalan koperasi akan diusahakan untuk mendapatkan bantuan dari Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) dari Kementerian Koperasi dan UMKM.*wan
Komentar