Jalur Mudik di Gilimanuk Mulai Dipasang Water Barrier
Untuk mengantisipasi kesemrawutan antrean saat arus mudik Lebaran 2018, jajaran Satlantas Polres Jembrana memasang pemisah jalur mudik di ruas jalan utama menuju Pelabuhan Gilimanuk.
NEGARA, NusaBali
Pemisah jalur mudik menggunakan water barrier dari pertigaan Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, mulai dipasang, Selasa (5/6).
Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Yoga Widiatmoko, Selasa kemarin, mengatakan ada sebanyak 400 water barrier yang dipasang untuk pemisah jalur mudik tersebut. Sesuai rencana saat arus mudik nanti, jalur utama dari persimpang Pura Dalem Gilimanuk, secara penuh digunakan jalur kendaraan menuju Pelabuhan Gilimanuk. Nantinya, water barrier yang dipasang pada bagian tengah-tengah sisi ruas jalan utama sebelah kiri, difokuskan untuk membagi jalur antrean antara mobil pribadi dengan sepeda motor. Sedangkan pemisah jalur pada ruas jalan utama sebelah kanan, difokuskan sebagai pemisah jalur kendaraan besar, seperti truk dan bus.
Menurutnya, untuk jalur bus serta truk pada ruas jalan utama sebelah kanan itu, akan langsung tembus menuju loket tambahan di Dermaga LCM yang ada di belakang Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan mobil pribadi serta sepeda motor, tetap masuk lewat loket depan Pelabuhan Gilimanuk.
“Untuk kendaraan dari Jawa yang masuk Bali, nanti akan diarahkan masuk ke jalan seputaran pemukiman warga di belakang Terminal Penumpang Gilimanuk, sehingga tidak mengganggu jalan utama. Nanti yang masuk Bali itu, akan tembus kembali di jalan utama di persimpangan Pura Dalem Gilimanuk,” katanya.
Selain memisah jalur terebut, sambung AKP Yoga Widiatmoko, sesuai dengan koordinasi antarlintas instansi terkait, ditetapkan untuk menempatkan buffer zone atau tempat pengalihan arus untuk istirahat sekaligus membeli tiket penyeberangan khusus mobil pribadi di Terminal Kargo Gilimanuk. Kendaraan kecil atau mobil pribadi yang rencana diharuskan masuk buffer zone itu, juga dimaksudkan mengurai kepadatan arus mudik. “Tetap harus masuk di Terminal Kargo. Kalau jalan utama lengang, bisa keluar langsung ke jalan utama. Tetapi kalau antrean penuh di jalan utama, akan kami arahkan lewat jalan gang I. Kalau penuh di gang I, masuk ke gang II sampai gang III yang juga nanti tembus ke terminal manuver, sebelum menuju loket depan pelabuhan,” ujar AKP Yoga Widiatmoko.
Diharapkannya, saat terjadi kepadatan arus mudik nanti, tidak ada kendaraan yang berusaha menyerobot antrean. Ketika ada yang berusaha menyerobot, hingga memicu antrean kendaraan semakin parah, pihaknya mengancam akan meminta kendarana bersangkutan kembali ke ekor antrean. “Kami harap ikuti pengaturan yang sudah disiapkan. Kami harapkan semua tertib. Yang pasti kami berusaha semaksimal mungkin, bagaimana arus mudik berjalan lancar,” kata AKP Yoga Widiatmoko. *ode
Pemisah jalur mudik menggunakan water barrier dari pertigaan Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, mulai dipasang, Selasa (5/6).
Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Yoga Widiatmoko, Selasa kemarin, mengatakan ada sebanyak 400 water barrier yang dipasang untuk pemisah jalur mudik tersebut. Sesuai rencana saat arus mudik nanti, jalur utama dari persimpang Pura Dalem Gilimanuk, secara penuh digunakan jalur kendaraan menuju Pelabuhan Gilimanuk. Nantinya, water barrier yang dipasang pada bagian tengah-tengah sisi ruas jalan utama sebelah kiri, difokuskan untuk membagi jalur antrean antara mobil pribadi dengan sepeda motor. Sedangkan pemisah jalur pada ruas jalan utama sebelah kanan, difokuskan sebagai pemisah jalur kendaraan besar, seperti truk dan bus.
Menurutnya, untuk jalur bus serta truk pada ruas jalan utama sebelah kanan itu, akan langsung tembus menuju loket tambahan di Dermaga LCM yang ada di belakang Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan mobil pribadi serta sepeda motor, tetap masuk lewat loket depan Pelabuhan Gilimanuk.
“Untuk kendaraan dari Jawa yang masuk Bali, nanti akan diarahkan masuk ke jalan seputaran pemukiman warga di belakang Terminal Penumpang Gilimanuk, sehingga tidak mengganggu jalan utama. Nanti yang masuk Bali itu, akan tembus kembali di jalan utama di persimpangan Pura Dalem Gilimanuk,” katanya.
Selain memisah jalur terebut, sambung AKP Yoga Widiatmoko, sesuai dengan koordinasi antarlintas instansi terkait, ditetapkan untuk menempatkan buffer zone atau tempat pengalihan arus untuk istirahat sekaligus membeli tiket penyeberangan khusus mobil pribadi di Terminal Kargo Gilimanuk. Kendaraan kecil atau mobil pribadi yang rencana diharuskan masuk buffer zone itu, juga dimaksudkan mengurai kepadatan arus mudik. “Tetap harus masuk di Terminal Kargo. Kalau jalan utama lengang, bisa keluar langsung ke jalan utama. Tetapi kalau antrean penuh di jalan utama, akan kami arahkan lewat jalan gang I. Kalau penuh di gang I, masuk ke gang II sampai gang III yang juga nanti tembus ke terminal manuver, sebelum menuju loket depan pelabuhan,” ujar AKP Yoga Widiatmoko.
Diharapkannya, saat terjadi kepadatan arus mudik nanti, tidak ada kendaraan yang berusaha menyerobot antrean. Ketika ada yang berusaha menyerobot, hingga memicu antrean kendaraan semakin parah, pihaknya mengancam akan meminta kendarana bersangkutan kembali ke ekor antrean. “Kami harap ikuti pengaturan yang sudah disiapkan. Kami harapkan semua tertib. Yang pasti kami berusaha semaksimal mungkin, bagaimana arus mudik berjalan lancar,” kata AKP Yoga Widiatmoko. *ode
Komentar