Punya Rambut Gimbal 2 Meter, Pernah Ditawar Rp 200 Juta
Berdasarkan petunjuk niskala orang pintar, rambut gimbal Jro Made Winata yang muncul secara ajaib itu merupakan paica Ida Batara Lingsir di Pura Dalem Penunggekan, Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan
Kisah Jro Made Winata, Dagang Es Campur asal Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli
BANGLI, NusaBali
Nama Jro Made Winata, 49, cukup familiar bagi warga Kota Bangli, khususnya di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli. Maklum, penampilannya beda dari yang lain. Pria yang kesehariannya jualan es campur di depan Pasaar Kidul Bangli ini memiliki rambut gimbal dengan panjang lebih dari 2 meter. Rambut gimbalnya ini pernah ditawar orang untuk dibeli seharga Rp 200 juta.
Jro Made Winata merupakan krama asli Banjar Belumbang, Kelurahan Kawan, (Kota) Kecamatan Bangli. Selain jualan es campur di Pasar Kidul Bangli---pasar yang ludes terbakar 4 tahun silam---, Jro Made Winata juga ngiring Ida Sesuhunan di Catus Pata Nara Singa Murti (Perempatan) Lapangan Kapten Mudita Bangli.
Ditemui NusaBali di Pasar Kidul Bangli, Minggu (3/6) lalu, Jro Made Winata sempat menceritakan asal usul rambut gimbalnya berikut sukaduka atas penampilannya yang unik tersebut. Jro Winata mengisahkan, rambut gimbalnya yang kini panjangnya lebih dari 2 meter tersebut sudah berumur sekitar 15 tahun.
Menurut Jro Winata, kemunculan rambut gimbalnya ini agak aneh. Rambut Jro Winata awalnya memang agak panjang. Kemudian, sekitar tahun 2003, di bagian bawah ada rambutnya yang menyatu alias gimbal. Karena tidak ingin rambutnya seperti itu, Jro Winata lantas membawa rambutnya ke salon untuk dirapikan.
Namun, selang beberapa hari kemudian, rambutnya kembali terlihat menyatu. Jro Winata pun coba keramas rambutnya. Aneh, keesokan harinya, rambut Jro Winata justru memanjang secara hebat. “Rambut saya tumbuh dengan cepat, semakin lama rambut menyatu dan sekarang jadi seperti ini,” kenang Jro Winata sembari mengelus rambut gimbalnya yang digulung di bagian ujung hingga tampak mencapai sebetis.
Dalam kondisi bingung dengan keanehan tesebut, Jro Winata akhirnya nunas baos (menanyakan secara niskala) kondisi rambutnya kepada orang pintar. Berdasarkan petunjuk niskala orang pintar, rambut gimbalnya yang memanjang secara ajaib itu merupakan paica (pemberian gaib) Ida Batara Lingsir di Pura Dalem Penunggekan, Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan.
Selain itu, berdasarkan petunjuk niskala, Jro Winata juga diminta untuk ngiring Ida Sesuhunan di Catus Pata Nara Singa Murti Bangli. Awalnya, Jro Winata yang kala itu berusia 34 tahun sempat menolak untuk ngiring Ida Sesuhunan. Apa yang terjadi? Karena Jro Winata menolak ngiring Ida Sesuhunan, beberapa keluarganya justru jatuh sakit.
“Akhitnya, saya tak punya pilihan lain kecuali meutuskan untuk ngiring Ida Sesuhunan di Catus Pata Nara Singa Murti Bangli. Ajaib, setelah saya mengatakan siap untuk ngiring, beberapa keluarga yang sakit langsung berangsur sembuh,” jelas alumnus SMA PGRI Bangli tahun 1988 ini.
Menurut Jro Winata, selama 15 tahun sejak awal muncul hingga sekarang, rambut gimbalnya tidak pernah dipotong sedikit pun. Tentu saja cukup ribet memelihara rambut gimbal yang panjangnya mencapai 2 meter lebih dengan berat gulungan sekitar 2 kg ini.
Jro Winata harus rutin keramas rambut gimbalnya ini seminggu sekali. Setiapkali keramas, dibutuhkan minimal 2 shachet shamoo. Jro Winata berusaha keramas sendiri, tanpa minta bantuan orang lain, biar tidak merepotkan. “Cuci rambut sendiri, tidak boleh dibantu siapa pun, termasuk istri,” ujar suami dari Jro Sri Nadi ini.
Untuk sisir usai keramas, Jro Winata hanya menyisir bagian atas (pangkal di kepala) rambutnya. Sementara yang bagian bawah (ujung bergulung), dibiarkan tanpa disisir. Meski demikian, rambut gimbalnya tidak bau.
Namanya juga berpenampilan aneh, Jro Winata mengaku banyak suka duka dengan rambut gimbalnya. Dia kerap diejek orang lain. Namun, dia tidak berkecil hati. “Ya, memang ada yang ngejek, tapi saya kasi tahu secara baik-baik, karena yang ngejek bisa kena celaka. Ini sudah beberapa kali terbukti, di mana orang yang ngejek saya, malah anaknya kena musibah kecelakaan,” beber ayah tiga anak: Luh Gde Juliantari, 23, Kadek Dodi Juluantara, 20, dan Komang Veni Lestari ini.
Suatu ketika, pernah ada orang yang menyatakan tertarik dengan rambut gimbal Jro Winata. Orang itu berniat membeli rambut gimbal Jro Winata dengan menawar seharga Rp 200 juta. Namun, Jro Winata tidak mau menjual rambut gimbalnya. “Saya tolak mentah-mentah tawaran uang Rp 200 juta itu, karena takut terjadi sesuatu yang buruk menimpa keluarga saya jika rambut ini dijual,” tutur pria kelahiran tahun 1969 ini.
Jro Winata sendiri mengaku tidak tahu dari mana asal orang yang menawar rambutnya itu. Yang jelas, keliahatannya orang itu serius ingin membeli rambut gimbalnya. “Saya tidak menanyakan siapa dan dari mana orang itu. Yang jelas, orang itu membawakan saya uang cash Rp 200 juta. Uang tersebut ditunjukkannya langsung ke saya,” papar Jro Winata.
Selain pengalaman itu, Jro Winata juga kerap didatang orang yang meminta bantuan untuk diobati. Ada yang meminta tolong agar bisa memiliki keturunan, ada pula yang minta dibantu agar langgeng hubungan suami istrinya. “Ada yang rumah tangganya oleng, saya coba untuk membantu,” katanya.
Jro Winata juga mengatakan, dirinya tidak terganggu dengan rambut gimbalnya saat berjualan es campur di Pasar Kidul Bangli. Lagipula, orang yang belanja di warungnya juga tidak risih. Jro Winata sudah jualan es sejak lulus SMA tahun 1988, karena sering ikut kedua orangtuanya, I Wayan Jangkep dan Ni Wayan Rempiani, yang dulu juga jualan es. Jro Winata biasa berjualan halaman pojok barat laut Pasar Kidul Bangli sejak pagi pukul 09.00 Wita hingga malam pukul 19.00 Wita. *e
BANGLI, NusaBali
Nama Jro Made Winata, 49, cukup familiar bagi warga Kota Bangli, khususnya di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli. Maklum, penampilannya beda dari yang lain. Pria yang kesehariannya jualan es campur di depan Pasaar Kidul Bangli ini memiliki rambut gimbal dengan panjang lebih dari 2 meter. Rambut gimbalnya ini pernah ditawar orang untuk dibeli seharga Rp 200 juta.
Jro Made Winata merupakan krama asli Banjar Belumbang, Kelurahan Kawan, (Kota) Kecamatan Bangli. Selain jualan es campur di Pasar Kidul Bangli---pasar yang ludes terbakar 4 tahun silam---, Jro Made Winata juga ngiring Ida Sesuhunan di Catus Pata Nara Singa Murti (Perempatan) Lapangan Kapten Mudita Bangli.
Ditemui NusaBali di Pasar Kidul Bangli, Minggu (3/6) lalu, Jro Made Winata sempat menceritakan asal usul rambut gimbalnya berikut sukaduka atas penampilannya yang unik tersebut. Jro Winata mengisahkan, rambut gimbalnya yang kini panjangnya lebih dari 2 meter tersebut sudah berumur sekitar 15 tahun.
Menurut Jro Winata, kemunculan rambut gimbalnya ini agak aneh. Rambut Jro Winata awalnya memang agak panjang. Kemudian, sekitar tahun 2003, di bagian bawah ada rambutnya yang menyatu alias gimbal. Karena tidak ingin rambutnya seperti itu, Jro Winata lantas membawa rambutnya ke salon untuk dirapikan.
Namun, selang beberapa hari kemudian, rambutnya kembali terlihat menyatu. Jro Winata pun coba keramas rambutnya. Aneh, keesokan harinya, rambut Jro Winata justru memanjang secara hebat. “Rambut saya tumbuh dengan cepat, semakin lama rambut menyatu dan sekarang jadi seperti ini,” kenang Jro Winata sembari mengelus rambut gimbalnya yang digulung di bagian ujung hingga tampak mencapai sebetis.
Dalam kondisi bingung dengan keanehan tesebut, Jro Winata akhirnya nunas baos (menanyakan secara niskala) kondisi rambutnya kepada orang pintar. Berdasarkan petunjuk niskala orang pintar, rambut gimbalnya yang memanjang secara ajaib itu merupakan paica (pemberian gaib) Ida Batara Lingsir di Pura Dalem Penunggekan, Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan.
Selain itu, berdasarkan petunjuk niskala, Jro Winata juga diminta untuk ngiring Ida Sesuhunan di Catus Pata Nara Singa Murti Bangli. Awalnya, Jro Winata yang kala itu berusia 34 tahun sempat menolak untuk ngiring Ida Sesuhunan. Apa yang terjadi? Karena Jro Winata menolak ngiring Ida Sesuhunan, beberapa keluarganya justru jatuh sakit.
“Akhitnya, saya tak punya pilihan lain kecuali meutuskan untuk ngiring Ida Sesuhunan di Catus Pata Nara Singa Murti Bangli. Ajaib, setelah saya mengatakan siap untuk ngiring, beberapa keluarga yang sakit langsung berangsur sembuh,” jelas alumnus SMA PGRI Bangli tahun 1988 ini.
Menurut Jro Winata, selama 15 tahun sejak awal muncul hingga sekarang, rambut gimbalnya tidak pernah dipotong sedikit pun. Tentu saja cukup ribet memelihara rambut gimbal yang panjangnya mencapai 2 meter lebih dengan berat gulungan sekitar 2 kg ini.
Jro Winata harus rutin keramas rambut gimbalnya ini seminggu sekali. Setiapkali keramas, dibutuhkan minimal 2 shachet shamoo. Jro Winata berusaha keramas sendiri, tanpa minta bantuan orang lain, biar tidak merepotkan. “Cuci rambut sendiri, tidak boleh dibantu siapa pun, termasuk istri,” ujar suami dari Jro Sri Nadi ini.
Untuk sisir usai keramas, Jro Winata hanya menyisir bagian atas (pangkal di kepala) rambutnya. Sementara yang bagian bawah (ujung bergulung), dibiarkan tanpa disisir. Meski demikian, rambut gimbalnya tidak bau.
Namanya juga berpenampilan aneh, Jro Winata mengaku banyak suka duka dengan rambut gimbalnya. Dia kerap diejek orang lain. Namun, dia tidak berkecil hati. “Ya, memang ada yang ngejek, tapi saya kasi tahu secara baik-baik, karena yang ngejek bisa kena celaka. Ini sudah beberapa kali terbukti, di mana orang yang ngejek saya, malah anaknya kena musibah kecelakaan,” beber ayah tiga anak: Luh Gde Juliantari, 23, Kadek Dodi Juluantara, 20, dan Komang Veni Lestari ini.
Suatu ketika, pernah ada orang yang menyatakan tertarik dengan rambut gimbal Jro Winata. Orang itu berniat membeli rambut gimbal Jro Winata dengan menawar seharga Rp 200 juta. Namun, Jro Winata tidak mau menjual rambut gimbalnya. “Saya tolak mentah-mentah tawaran uang Rp 200 juta itu, karena takut terjadi sesuatu yang buruk menimpa keluarga saya jika rambut ini dijual,” tutur pria kelahiran tahun 1969 ini.
Jro Winata sendiri mengaku tidak tahu dari mana asal orang yang menawar rambutnya itu. Yang jelas, keliahatannya orang itu serius ingin membeli rambut gimbalnya. “Saya tidak menanyakan siapa dan dari mana orang itu. Yang jelas, orang itu membawakan saya uang cash Rp 200 juta. Uang tersebut ditunjukkannya langsung ke saya,” papar Jro Winata.
Selain pengalaman itu, Jro Winata juga kerap didatang orang yang meminta bantuan untuk diobati. Ada yang meminta tolong agar bisa memiliki keturunan, ada pula yang minta dibantu agar langgeng hubungan suami istrinya. “Ada yang rumah tangganya oleng, saya coba untuk membantu,” katanya.
Jro Winata juga mengatakan, dirinya tidak terganggu dengan rambut gimbalnya saat berjualan es campur di Pasar Kidul Bangli. Lagipula, orang yang belanja di warungnya juga tidak risih. Jro Winata sudah jualan es sejak lulus SMA tahun 1988, karena sering ikut kedua orangtuanya, I Wayan Jangkep dan Ni Wayan Rempiani, yang dulu juga jualan es. Jro Winata biasa berjualan halaman pojok barat laut Pasar Kidul Bangli sejak pagi pukul 09.00 Wita hingga malam pukul 19.00 Wita. *e
1
Komentar