Indra Bekti Duta Anti Kekerasan Anak
Indra Bekti dan rekan-rekannya dari Ikatan Manajer Artis Indonesia (Imarindo) juga akan menggalakkan kampanye anti kekerasan terhadap anak melalui media sosial.
JAKARTA, NusaBali
Ikatan Manajer Artis Indonesia (Imarindo) mendatangi Polda Metro Jaya. Mereka datang untuk memberi dukungan kepada kepolisian guna memberantas pelaku kekerasan terhadap anak.
Dalam hal ini, Indra Bekti, salah satu artis yang ditunjuk sebagai duta anti kekerasan terhadap anak berharap agar pelaku kejahatan pada anak bisa dihukum dengan hukuman berat.
“Ini berangkat dari kejadian yang sering terjadi belakangan ini, anak jadi korbannya. Kami mau pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau perlu hal yang berkaitan dengan kekerasan pada anak dihukum mati biar jera,” kata Indra Bekti di Polda Metro, Senin (19/10).
Selain itu, untuk membantu menekan angka kejahatan dan tindakan kekerasan terhadap anak, Bekti dan rekan-rekannya dari Imarindo juga akan menggalakkan kampanye anti kekerasan terhadap anak melalui media sosial.
“Kami sebagai publik figur bikin influence tersendiri untuk mengajak orang. Kami bisa mulai dari media sosial yang kami miliki,” tuturnya seperti dilansir viva.co.id.
“Nantinya, informasi yang didapatkan hari ini (kemarin) akan kami sampaikan kembali pada kampanye-kampanye berikutnya. Kami juga akan mengunjungi sekolah-sekolah,” ucapnya.
Selain Indra Bekti, kegiatan anti kekerasan terhadap anak ini juga didukung oleh Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira, DJ Una, dan masih banyak lagi artis lain yang mendukung tapi tak bisa hadir.
Indra Bekti mengaku khawatir dengan kondisi anak-anaknya di rumah. “Saya khawatir pada anak saya. Apalagi lihat yang Engelin dan anak di dalam kardus, saya nangis melihatnya. Syukur Alhamdulillah kepolisian cepat tanggap akan hal ini,” katanya.
Demi menjaga anak-anaknya agar tetap berada di tangan yang aman, bapak dua anak ini memilih tidak menggunakan pengasuh anak atau baby sitter. Saat ini Bekti dan istrinya Aldilla Jelita mengurus Dafania Sahira dan Amabell Eleanor secara bergantian.
“Saya juga berbicara dengan istri saya. Kami kasih perlindungan yang luar biasa ke anak saya. Kami nggak pake nanny, atau baby sitter. Kami ngurus sendiri,” ucapnya.
Sesekali, pria kelahiran Jakarta 28 Desember 1977 ini juga memberikan pengetahuan kepada anaknya untuk bisa menjaga diri saat ada yang mengganggu mereka.
“Kami ajari anak, kalau dia nggak boleh dipegang sama orang lain, apalagi bagian vitalnya, kecuali orangtua. Kalau ada yang pegang, dia harus teriak. Kami ajarkan agar dia paham. Harus kami didik lebih aware agar mereka paham. Yang pasti kami beri kasih sayang dan masukan serta pendidikan. Ya pokoknya harus menjaga.”
1
Komentar