nusabali

Prananda Diproyeksikan Tarung di Bali

  • www.nusabali.com-prananda-diproyeksikan-tarung-di-bali

New comer yang akan diadu PDIP berebut kursi DPR RI Dapil Bali di antaranya Kariyasa Adnyana, Nyoman Parta, Alit Kelakan, Wayan Sudirta

Bersaing dengan Made Urip-Rai Wirajaya-Dhamantra-Gung Astrid

DENPASAR, NusaBali
Perebutan kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 akan menjadi tarung neraka bagi kader PDIP. Pasalnya, putra dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo, disebut-sebut akan maju tarung ke DPR RI dari Dapil Bali. Selain itu, sejumlah kandidat new comer yang punya basis massa kuat juga siap mengancam para incumbent milik PDIP Dapil Bali.

Informasi yang dihimpun NusaBali, Rabu (6/6), Prananda Prabowo disebut-sebut akan diorbitkan dari Bali, karena memiliki ikatan emosional dengan Pulau Dewata. Selain memiliki darah Bali---karena neneknya, Nyoman Rai Serimben (istri mendiang Presiden Soekarno berasal dari Buleleng---, DPP PDIP juga menguskan Prananda maju dari Dapil Bali.

Jika informasi ini benar, maka dalam Pileg 2019 mendatang, Prananda akan bertarung melawan 4 incumbent yang kini anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali, yakni I Made Urip (asal Tabanan), IGA Rai Wirajaya (asal Denpasar), Nyoman Dhamantra (asal Denpasar), dan I Gusti Agung Putri Astrid Kartika (asal Badung).

Beum lagi sederet new comer yang punya basis masa kuat, seperti Ketut Kariasa Adyana, politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang sudah tiga periode duduk di DPRD Bali Dapil Buleleng. Bahkan, Bupati Tabanan dua periode, Ni Putu Eka Wiryastuti, juga disebut-sebut akan tarung ke DPR RI Dapil Bali dengan kendaraan PDIP.

Kandidat incumbent yang kini Ketua DPP PDIP sekaligus Korwil Bali, I Made Urip, mengatakan tidak masalah kalau Prananda maju tarung ke DPR RI melalui Dapil Bali. DPP PDIP punya kebijakan dan kewenangan menyusun daftar caleg seemntara (DCS) dan menetapkan siapa-siapa yang layak diusung sebagai daftar caleg tetap (DCT).

Yang jelas, kata Uruip, sejauh ini belum ada keputusan terkait Prananda maju ke DPR RI dari Dapil Bali. “Sekarang baru proses pendaftaran. Belum ada daftar calon sementara diputuskan untuk DPR RI. Sekitar Juli 2018 nanti, baru bisa diketahui,” jelas Urip saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Rabu kemarin.

Menurut Urip, pendaftaran kandidat DCS DPR RI 2019 akan dilakukan secara online. Pendaftaran bisa juga langsung melalui DPP PDIP atau DPD PDIP Bali. “Kita buka proses ini secara transparan dan objektif,” tegas politisi senior asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan yang sudah 4 periode duduk di Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali ini.

Urip mengatakan, DPP PDIP sudah menetapkan persyaratan caleg DPR RI. Antara lain, harus kader partai dan memiliki track record yang baik dalam pengabdiannya di masyarakat. “Salah satunya ya jelas, tidak terlibat narkoba, bukan mantan narapidana korupsi atau narkoba,” katanya.

Para incumbent, kata Urip, masih memiliki peluang besar untuk dicalonkan kembali ke Pileg 2019, dengan catatan harus mendaftar secara online dan ikut uji kelayakan sebagai caleg DPR RI. Dari 4 kandidat incumbent ini, hanya IGA Putri Astrid Kartika yang tergolong baru di Senayan. Srikandi PDIP asal Puri Kapal, Desa Adat kapal, Kecamatan Mengwi, Badung ini baru sebulan dilantik sebagai anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali, menggantikan Wayan Koster dengan status PAW. Soalnya, Wayan Koster mundur karena maju sebagai Calon Gubernur Bali ke Pilgub 2018.

Tarung para incumbent Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 menjadi sangat menarik, karena jadi ajang tarung kandidat kelas kakap. Pasalnya, Made Urip sudah 4 periode di Senayan (1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019). Sedangkan IGA Rai Wirajaya (kader PDIP asal Peguyangan, Denpasar Utara) sudah 3 periode di Senayan (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019). Sebaliknya, Nyoman Dhamantra (asal Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur) sudah 2 periode di Senayan (2009-2014-2014-2019). “Saya masih ditugaskan ke DPR RI oleh DPP PDIP. Jadi, saya untuk kelima kalinya akan mengabdi,” tandas Urip.

Sementara, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali IGN Alit Kusuma Kelakan juga disebut-sebut akan maju ke DPR RI Dapil Bali. Politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat mantan Wagub Bali 2003-2008 dan anggota DPD RI Dapil Bali 2009-2014 ini akan bersaing dengan pendatang baru lainnya, seperti I Wayan Sudirta. Seperti halnya Alit Kelakan, Sudirta juga sempat dua periode duduk di DPD RI Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014). Politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem ini kini menjabat Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPD PDIP Bali.

New comer lainnya adalah Nyoman Parta dan Ni Made Sumiati, selain juga Ketut Kariyasa Adnyana dan Putu Eka Wiryastuti. Nyoman Parta politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang sudah dua periode menjabat Ketua Komisi IV DPRD Bali. Sementara Made Sumiati adalah Srikandi PDIP asal Karangasem yang mantan anggota Komisi I DPRD Bali dua periode. Sumiati mundur dai DPRD Bali karena maju sebagai Cawabup Karangasem di Pilkada 2015.

Saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin, Kariyasa Adnyana dan Alit Kelakan mengakui akan mendaftar nyaleg DPR RI Dapil Bali. Kariyasa menyebutkan, dirinya sudah 3 periode di DPRD Bali. Kalau partai menugaskan, dirinya siap tarung ke DPR RI. “Saya maunya mendaftar ke pusat. Karena ingin meningkatkan pengabdian kepada masyarakat lebih luas. Tidak hanya untuk Buleleng saja. Tapi, itu tergantung partai,” tandas Kariyasa.

Paparan senada juga disampaikan Alit Kelakan. “Saya sudah pernah berkiprah di Bali sebagai anggota DPRD Bali (1999-2003) dan sebagai Wakil Gubernur Bali (2003-2008). Di pusat juga sudah pernah sekali (DPD RI Dapil Bali 2009-2014). Untuk Pileg 2019, ya persiapkan ke DPR RI,” tegas Alit Kelakan. *nat

Komentar