nusabali

Tebing Padas Diukir Jadi Patung Gorila

  • www.nusabali.com-tebing-padas-diukir-jadi-patung-gorila

Satu lagi tempat rekreasi spot foto atau selfie muncul di wilayah Kecamatan Tegallalang, Gianyar.

GIANYAR, NusaBali
Tempat rekreasi ini berupa tebing batu padas diukir menjadi muka Gorila di kawasan Luwak Coffe Alas Harum Agrotourism, tak jauh dari objek wisata Cekking, Desa/Kecamatan Tegallalang.

Sejak diunggah dalam akun instagram sebulan lalu, proses pemahatan tebing batu padas menjadi muka Gorila ini telah ditonton lebih dari 2,5 juta orang. Kini, patung Gorila dengan mulut terbuka ini sedang dalam tahap finishing. Ke depan, tempat ini diproyeksikan menjadi spot foto baru.

Menurut pemilik Luwak Coffe Alas Harum Agrotourism, I Made Ardana, 35, patung Gorila pada tebing batu padas ini dikerjakan 15 pemahat lokal sejak sebulan terakhir. Tinggi patung mencapai 12 meter, dengan lebar 9 meter. Sedangkan bagian mulut yang menganga tingginya 2 meter, sehingga memungkinkan wisatawan untuk masuk ke dalamnya.

“Awalnya, saya lihat tebing batu padas ini biasa saja, bentuknya tidak beraturan. Tapi, lama-lama saya berimajinasi, rasanya bisa dibentuk. Lalu, saya konsultasi dengan pemahat tradisional Bali. Akhirnuya, jadilah seperti sekarang,” jelas Made Ardana didampingi dua sepupu yang juga owner usaha ini, Wayan Suarjana, 30, dan Made Suardana alias Nano, 35, kepada NusaBali di lokasi, Rabu (6/6).

Dijelaskan, bentuk muka Gorila hasil pahatan tebing ini mengikuti alur batu padas secara alami. Bahkan, tidak ada penambahan material apa pun, murni dipahat dari batu padas aslinya. “Selain bisa berfoto, dalam mulut Gorila ini wisatawan juga bisa melakukan aktivitas yoga dan meditasi,” papar Ardana.

Bukan hanya patung muka Gorila yang diukir pada tebing batu padas di tempat usaha Ardana. Di sisi selatan patung muka Gorila, juga dibuat ukiran sosok Pekak Brayut, yakni kakek ompong yang sedang bermain-main dengan cucu-cucunya.

“Bagi kami, brayut itu simbol kesejahteraan yang umumnya di Bali dikenal dengan Men Brayut dengan banyak anak. Nah, kali ini kami coba visualisasikan sosok kakek ompong sedang bermain-main dengan cucu-cucunya, sehingga terlihat lebih unik,” terang pengusaha asal Banjar/Desa Bresela, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.

Ardana memperkirakan pahatan tebing di tempat usahanya ini merupakan yang terbesar di senatero Bali. “Ini mungkin satu-satunya di Bali dengan pahatan tebing terbesar,” katanya.

Ardana bersyukur, karena kreativitas memahat tebing batu padas menjadi patung ini mendapat sambutan luas. Indikasinya, sejak patung muka Gorila dan Pekak Brayut diunggah di media sosial, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara hingga 50 persen ke tempat usahanya. “Rata-rata per hari saat low season sekitar 800 wisatawan yang datang. Kalau saat high season, bisa sampai 3.000 pe-ngunjung,” terangnya.

Menurut Ardana, seperti Agrotourism yang lain, tempat usahanya ini juga menawarkan proses pembuatan kopi luwak secara tradisional. Sebagai sarana rekreasi tambahan, terdapat 3 unit ayunan raksasa, beberapa spot selfie anyaman seperti sarang burung, dan juga olahraga extrem flying fox. *nvi

Komentar