nusabali

Tiga Tahanan Kabur Masih Diburu

  • www.nusabali.com-tiga-tahanan-kabur-masih-diburu

Tiga orang yang membantu pelarian kelima tahanan tersebut yaitu Patresius, 25 (tahanan kasus penganiayaan) dan Alfredo, 28, (tahanan kasus pencurian) serta seorang penjenguk bernama M.Yasin, 28.

Bantu Pelarian, Pembesuk jadi Tersangka

DENPASAR, NusaBali
Pasca menangkap dua dari lima tahanan yang kabur dari Rutan Polsek Denpasar Barat, penyidik mulai bisa mengungkap proses pelarian kelima tahanan. Polisi juga menetapkan seorang pembesuk bernama Mohamad Yasin, 28 yang memasok gergaji dan obeng untuk memuluskan pelarian kelima tahanan.

Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo menerangkan penyelidikan sementara kasus pelarian lima orang tahanan menguak pelaku lain dalam kasus tersebut. Dimana, dari keterangan dua tahanan yang berhasil ditangkap Muhamad Akbar (kasus pencurian yang ditangkap dikawasan Panjer, Denpasar Selatan) dan Muhamad Zubair (kasus penipuan dan pengelapan yang ditangkap di Terminal Bungurasih, Jatim) mengaku dibantu oleh tiga orang.

Tiga orang yang membantu pelarian kelima tahanan tersebut yaitu Patresius, 25 (tahanan kasus penganiayaan) dan Alfredo, 28, (tahanan kasus pencurian) serta seorang penjenguk bernama Muhamad Yasin, 28. Dua tahanan yang mendekam di rutan Mapolsek Denpasar Barat itu sengaja diupah oleh Muhamad Zubair sebesar Rp 5 juta untuk menjebol plafon dan trali besi yang ada didalam toilet menggunakan gergaji dan obeng yang sudah dibawa oleh Muhamad Yasin yang tak lain kerabat dari Muhamad Zubair. “Saat plafon berhasil dijebol dan melarikan diri, dua tahanan yang ikut membantu melubangi plafon memilih untuk tetap berada didalam sel. Hanya mereka berlima saja yang memilih kabur,” jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (6/6) pagi.

Atas keterangan itulah petugas kepolisian langsung bergerak cepat dan melakukan penangkapan terhadap Muhamad Yasin di rumahnya di Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (5/6) malam. Ia pun langsung diintrogasi dan mengakui perbuatannya yang memasokan dua buah gergaji dan dua buah obeng secara bertahap kedalam rutan. Atas dasar itulah, status Muhamad Yasin pun sudah dinaikan menjadi tersangka karena keterlibatannya.

Meski demikian, Kombes Hadi mengaku jika Muhamad Yasin masih dalam perjalanan dari Surabaya menuju Bali. “Kalau Muhamad Zubair sudah sampai tadi pagi. Sementara Muhamad Yasin masih dalam perjalanan, dia sudah ditetapkan sebagai tersangka karena ikut membantu memasukan benda tajam kedalam rutan. Kemungkinan, sebentar sore atau malam (kemarin-red) akan tiba di Polresta. Baru setelah itu kita dalami keterangannya,” beber perwira melari tiga dipundak ini.

Diakui Kapolresta Kombes Hadi, pihaknya sudah meminta keterangan Muhamad Zubair yang merupakan otak pelarian itu sudah menyusun rencana pelarian sejak pertengahan Mei 2018. Tahanan yang ditangkap pada 22 April di Hotel Akoya, Jalan Taman Sari, Jakarta bersama istrinya Sherly Criste Suyandi, 40, atas kasus penipuan dan pengelapan itu intens berkomunikasi dengan Muhamad Yasin ihwal pelarian itu. “Setelah disepakati, tersangka Muhamad Yasin menyangupi untuk memasok gergaji dan obeng dengan cara mengelabui petugas piket. Ini menurut si Zubair, tapi, kita tetap dalami apakah ada keterlibatan petugas dalam memasokan gergaji dan obeng? Saat ini masih kita dalami semuanya,” katanya.

Sementara, untuk tiga orang tahanan yang ikut kabur masih diburuh oleh petugas gabungan. Ia juga meyakini jika ketiga tahanan tersebut masing-masing Mumahad Rifai, 20 (tahanan kasus pencurian), Muhamad Alfa, 24 (tahanan kasus pencuran), Wilson Kennedy, 22 (tahanan kasus pencurian) masih bersembunyi di Bali. “Besar kemungkinan ketiganya ini masih di Bali. Untuk itu saya berharap agar mereka segera menyerahkan diri. Nanti kalau kita yang melakukan penangkapan dan melawan, kita akan tindak tegas dan terukur,” pesannya.*dar

Komentar