nusabali

SMP Swasta Makin Krisis Murid

  • www.nusabali.com-smp-swasta-makin-krisis-murid

di Klungkung, PPDB untuk SMP negeri melalui jalur miskin tidak akan diterapkan.

SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung mulai menggodok persiapan masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lulusan SD untuk melanjutkan ke jenjang SMP. Namun untuk PPDB tahun 2018, SMP swasta dipastikan akan krisis murid baru.

Hal ini karena jumlah lulusan SD lebih sedikit dari kuota atau daya tampung murid baru atau siswa kelas VII di SMP negeri. Sehingga semua siswa yang tamat SD bisa masuk ke SMP Negeri. Seiring itu, SMP swasta benar-benar akan bersaing ketat dengan SMP negeri dalam mendapatkan murid baru.

Data di Dinas Pendidikan Klungkung, lulusan  SD di Klungkung  tahun ajaran 2018 ada 2.921 siswa. ‘’Sedangkan daya tampung murid baru pada SMP negeri di Klungkung 3.100 siswa. Maka kuota atau daya tampung SMP negeri masih tersisa 179 siswa,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung, Dewa Gde Darmawan, kepada NusaBali, Rabu (6/6). Kata dia, kini kembali lagi kepada pilihan siswa itu sendiri untuk memilih sekolah di mana. Namun pihaknya juga sudah turut menginformasikan tentang sekolah swasta tersebut, antara lain di SMP PGRI Semarapura dengan kualitas bagus. Bahkan dalam kompetisi di dunia pendidikan tingkat Kabupaten Klungkung baik akademik dan non akademik, SMP PGRI Semarapura mampu menempati posisi papan tengah. Pada tahun 2018, Disdik Klungkung menguatkan SMP Satap Selat menjadi SMPN 4 Klungkung dan SMP Dharma Yasa di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, diubah statusnya menjadi SMPN 4 Banjarangkan. “Saat ini terdapat 22 SMP negeri, 2 SMP swasta yakni SMP PGRI Klungkung dan MTs Hasanudin Semarapura,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dewa Darmawan mengatakan sesuai peraturan sistem PPDB menggunakan 90 persen zonasi, 5 persen jalur prestasi dan 5 persen jalur miskin, dan jalur khusus (pindah kerja karena orangtua murid kena ikatan dinas). Khusus di Klungkung, PPDB untuk SMP negeri melalui jalur miskin tidak akan diterapkan mengingat semua siswa sudah bisa ditampung di SMP negeri lewat zonasi. “Lima persen dari jalur prestasi agar penyebaran siswa yang berbakat merata di sekolah-sekolah,” kata Dewa Darmawan.

Kepala SMP PGRI Semarapura Anak Agung Yudi Wahyuni mengatakan, siswa yang sekolah di sekolah yang dipimpinnya memang mengalami penurunan. Pelbagai upaya juga sudah dilakukan terutama promosi bahkan sampai lewat radio. Jumlah siswa yang lulus tahun ini 22 siswa, kelas VIII 18 siswa dan kelas VII ada 20 orang. “Selama ini anak-anak yang sekolah di sini sebagian besar dari panti asuhan yang sebagian besar dari luar Bali,” katanya. Atas penurunan jumlah siswa dari tahun ke tahun ini dirinya pun mengaku agak kehilangan semangat.*wan

Komentar