nusabali

Arus Mudik di Pelabuhan Gilimanuk Masih Sepi

  • www.nusabali.com-arus-mudik-di-pelabuhan-gilimanuk-masih-sepi

Arus mudik dari Bali menuju Jawa di Pelabuhan Gilimanuk masih belum mengalami lonjakan yang signifikan pada Rabu (6/6).

NEGARA, NusaBali
Arus mudik yang tergolong masih sepi itu mengundang kekhawatiran gelombang arus mudik dalam jumlah besar saat memasuki puncak, yang diperkirakan terjadi mulai H-4 hingga H-1 Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah, atau Senin (11/6) hingga Selasa (12/6) mendatang.

Seperti terpantau Rabu (6/6). Arus penumpang dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat, masih seperti hari biasa. Sejumlah loket pembelian tiket, termasuk tenda peneduh yang telah disediakan untuk sepeda motor di areal parkiran pelabuhan juga tampak lengang. Beberapa penumpang merupakan pemudik yang memang sengaja memilih pulang lebih awal, untuk menghindari kepadatan arus mudik mendekati hari H lebaran.

“Ya antisipasi macet. Kalau dekat-dekat lebaran nanti pasti macet,” ujar Abdul Rohman, 34, salah seorang pemudik asal Jember, Jawa Timur, yang kesehariannya sebagai wiraswasta di Denpasar.

Sementara Manajer Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, Rabu kemarin, mengatakan secara pantauan visual seminggu jelang lebaran ini, jumlah penumpang masih normal. Belum ada kenaikan volume penumpang hingga menimbulkan penumpukan ataupun antrean kendaraan. Untuk pelayanan loket ataupun kapal yang dioperasikan, tetap mengikuti situasi di lapangan. “Karena masih normal, kami laksanakan operasional seperti hari biasa. Tetapi untuk antisipasi-antisipasi sudah kami siapkan. Untuk kapal, total ada 56 armada,” katanya.

Selain 56 kapal yang dipastikan sudah dalam kondisi siap beroperasi itu, kata Heru, antisipasi ketika terjadi lonjakan arus mudik nanti, pihaknya juga menyiapkan penambahan loket. Masing-masing loket, baik untuk sepeda motor ataupun roda empat, ditambah 3 sampai 4 loket. Khusus untuk kendaraan besar, seperti bus dan truk, disiapkan loket tambahan yang langsung tembus di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. “Intinya kami sudah siapkan segala antisipasi sarana dan prasana,” ujarnya.

Namun arus mudik yang masih sepi hingga seminggu jelang lebaran ini, justru berpotensi memicu kepadatan arus mudik ketika dekat hari H nanti. Heru mengimbau, jika sudah ada waktu pemudik diharapkan bisa mendahului pulang ke kampung halaman untuk menghindari kemacetan. “Kami perkirakan, untuk puncak arus mudik terjadi mulai H-4 hingga H-1 lebaran. Sebenarnya, harapan kami kalau memang sudah ada waktu mendahului, lebih baik dimanfaatkan waktunya. Tetapi terlepas dari itu, yang pasti kami tetap siap memaksimalkan pelayanan untuk memperlancar arus mudik nanti,” tuturnya. *ode

Komentar