Irigasi Meluap, Rumah Tergenang
Tiga kepala keluarga (KK) di Banjar Jero Agung, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, mengeluhkan saluran irigasi Subak Telabah Sari, yang kerap tersumbat.
SINGARAJA, NusaBali
Masalahnya setiap kali saluran irigasi subak tersumbat, rumah mereka tergenang air. Bahkan sumur untuk kebutuhan MCK ikut terdampak luapan air subak. Tiga KK yakni I Gusti Bagus Susila, Gusti Putu Jempana, dan Gusti Bagus Sudanto, dengan 12 jiwa, memiliki tempat tinggal dalam satu pekarangan yang bersebelahan dengan saluran irigasi Subak Telabah Sari. Irigasi Subak Telabah Sari ini mengairi sekitar 10 hektare lahan persawahan di Desa Lokapaksa.
Nah, setahun terakhir irigasi subak tersebut kerap tersumbat oleh tumpukan sampah, hingga airnya meluap menggenangi pekarangan rumah milik tiga KK, hingga setingi 30 cm. Bahkan air sumur milik Gusti Bagus Susila, tak bisa dikonsumsi, karena luapan air masuk ke dalam sumur. Bahkan untuk dipakai mandi, pihak keluarga Gusti Bagus Susila mengaku merasa gatal-gatal. “Air sumur juga tidak bisa dipakai masak. Kalau mau masak, saya minta sama ke kakak yang pakai PDAM. Sumur saya hanya bisa untuk mandi saja, itu juga gatal-gatal. Kalau air naik, itu bisa 30 m tingginya,” kata Gusti Susila, saat ditemui, Kamis (7/6) pagi.
Pantauan di lokasi, saluran irigasi Subak Telabah Sari, di bagian hilir dari pekarangan milik I Gusti Susila dan saudaranya, kini berupa gorong-gorong yang terutup oleh jalan pemukiman. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan saluran irigasi itu sebagai pekarangan, dengan cara menutup beberapa meter saluran irigasi subak dengan beton. Diperkirakan, lebar saluran irigasi itu telah menyempit dan mengalami pendangkalan yang cukup parah. Sehingga ketika aliran air cukup besar, gorong-gorong tersebut tidak mampu menampung air.
Celakanya lagi, sampah rumah tangga juga menumpuk hingga menyumbat gorong-gorong. Nah begitu gorong-gorong tersebut tersumbat, air langsung meluap ke pekarangan milik I Gusti Susila dan saudaranya.
Keluhan warga tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng. Rencananya, Dinas PUPR akan turunkan petugas untuk membersihkan saluran irigasi tersebut. Hanya saja bantuan itu sifatnya sementara, karena saluran irigasi Subak Telabah Sari merupakan kewenangan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. “Kalau memperbaiki, kita tidak punya kewenangan. Karena aset irigasi ini berada di BWS karena saluran ini masih menjadi bagian dari DI (darah irigasi) Tukad Saba. Jadi untuk sementara kita hanya bisa membantu ikut membersihkan,” terang Kadis PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya yang turun ke lokasi Kamis siang.
Kadis PUPR Suparta Wijaya juga mengaku, segera berkoordinasi dengan BWS Bali Penida agar saluran irigasi Subak Telabah Sari, bisa ditangani karena telah mengalami pendangkalan dan penyempitan. *k19
Masalahnya setiap kali saluran irigasi subak tersumbat, rumah mereka tergenang air. Bahkan sumur untuk kebutuhan MCK ikut terdampak luapan air subak. Tiga KK yakni I Gusti Bagus Susila, Gusti Putu Jempana, dan Gusti Bagus Sudanto, dengan 12 jiwa, memiliki tempat tinggal dalam satu pekarangan yang bersebelahan dengan saluran irigasi Subak Telabah Sari. Irigasi Subak Telabah Sari ini mengairi sekitar 10 hektare lahan persawahan di Desa Lokapaksa.
Nah, setahun terakhir irigasi subak tersebut kerap tersumbat oleh tumpukan sampah, hingga airnya meluap menggenangi pekarangan rumah milik tiga KK, hingga setingi 30 cm. Bahkan air sumur milik Gusti Bagus Susila, tak bisa dikonsumsi, karena luapan air masuk ke dalam sumur. Bahkan untuk dipakai mandi, pihak keluarga Gusti Bagus Susila mengaku merasa gatal-gatal. “Air sumur juga tidak bisa dipakai masak. Kalau mau masak, saya minta sama ke kakak yang pakai PDAM. Sumur saya hanya bisa untuk mandi saja, itu juga gatal-gatal. Kalau air naik, itu bisa 30 m tingginya,” kata Gusti Susila, saat ditemui, Kamis (7/6) pagi.
Pantauan di lokasi, saluran irigasi Subak Telabah Sari, di bagian hilir dari pekarangan milik I Gusti Susila dan saudaranya, kini berupa gorong-gorong yang terutup oleh jalan pemukiman. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan saluran irigasi itu sebagai pekarangan, dengan cara menutup beberapa meter saluran irigasi subak dengan beton. Diperkirakan, lebar saluran irigasi itu telah menyempit dan mengalami pendangkalan yang cukup parah. Sehingga ketika aliran air cukup besar, gorong-gorong tersebut tidak mampu menampung air.
Celakanya lagi, sampah rumah tangga juga menumpuk hingga menyumbat gorong-gorong. Nah begitu gorong-gorong tersebut tersumbat, air langsung meluap ke pekarangan milik I Gusti Susila dan saudaranya.
Keluhan warga tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng. Rencananya, Dinas PUPR akan turunkan petugas untuk membersihkan saluran irigasi tersebut. Hanya saja bantuan itu sifatnya sementara, karena saluran irigasi Subak Telabah Sari merupakan kewenangan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. “Kalau memperbaiki, kita tidak punya kewenangan. Karena aset irigasi ini berada di BWS karena saluran ini masih menjadi bagian dari DI (darah irigasi) Tukad Saba. Jadi untuk sementara kita hanya bisa membantu ikut membersihkan,” terang Kadis PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya yang turun ke lokasi Kamis siang.
Kadis PUPR Suparta Wijaya juga mengaku, segera berkoordinasi dengan BWS Bali Penida agar saluran irigasi Subak Telabah Sari, bisa ditangani karena telah mengalami pendangkalan dan penyempitan. *k19
1
Komentar