Pengelolaan Toilet RSU Bangli Dipertanyakan
Toilet umum di RSU Bangli kembali jadi sorotan. Setelah toilet di areal parkir mampet, pengelolaan toilet di barat RSU Bangli juga dipertanyakan.
BANGLI, NusaBali
Kondisi toilet umum di barat RSU Bangli lebih bagus dibandingkan toilet di areal parkir rumah sakit. Bangunan lebih terawat hanya saja tanpa petugas. Setoran uang dari pengelola pun diragukan.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bangli, I Ketut Darmaja, menjelaskan toilet itu dikelola rumah sakit. Pembangunan toilet untuk mengimbangi jumlah pengunjung. Tujuannya mengurangi pengunjung rumah sakit buang air sembarangan. “Dulu di barat ruang Kenanga banyak yang buang air sembarangan sehingga jorok. Kami kemudian membangun toilet umum,” jelasnya, Kamis (7/6).
Darmaha menerangkan, di masing-masing ruang layanan juga sudah tersedia toilet. Rumah sakit sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) bisa mengoptimalkan pendapatan di luar aspek pelayanan, seperti parkir, kantin maupun toilet umum. Penggunaan toilet tidak dipatok bayaran atau menggunakan sistem sukarela. “Kadang ada juga yang tidak bayar. Biar tidak ada kesan pemaksanaan biaya tidak dipatok. Hasilnya masuk ke pendapatan rumah sakit,” imbuhnya.
Darmaja mengungkapkan, setiap hari ada petugas jaga di toilet tersebut. Petugas jaga dari staf sanitasi dan kesehatan lingkungan rumah sakit. “Jika semakin berkembang pemanfaatan toilet tersebut, pihak rumah sakit berencana untuk pengelolaan melibatkan pihak ketiga seperti pengelolaan toilet umum di dekat parkir,” ungkap Darmaja. *e
Kondisi toilet umum di barat RSU Bangli lebih bagus dibandingkan toilet di areal parkir rumah sakit. Bangunan lebih terawat hanya saja tanpa petugas. Setoran uang dari pengelola pun diragukan.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bangli, I Ketut Darmaja, menjelaskan toilet itu dikelola rumah sakit. Pembangunan toilet untuk mengimbangi jumlah pengunjung. Tujuannya mengurangi pengunjung rumah sakit buang air sembarangan. “Dulu di barat ruang Kenanga banyak yang buang air sembarangan sehingga jorok. Kami kemudian membangun toilet umum,” jelasnya, Kamis (7/6).
Darmaha menerangkan, di masing-masing ruang layanan juga sudah tersedia toilet. Rumah sakit sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) bisa mengoptimalkan pendapatan di luar aspek pelayanan, seperti parkir, kantin maupun toilet umum. Penggunaan toilet tidak dipatok bayaran atau menggunakan sistem sukarela. “Kadang ada juga yang tidak bayar. Biar tidak ada kesan pemaksanaan biaya tidak dipatok. Hasilnya masuk ke pendapatan rumah sakit,” imbuhnya.
Darmaja mengungkapkan, setiap hari ada petugas jaga di toilet tersebut. Petugas jaga dari staf sanitasi dan kesehatan lingkungan rumah sakit. “Jika semakin berkembang pemanfaatan toilet tersebut, pihak rumah sakit berencana untuk pengelolaan melibatkan pihak ketiga seperti pengelolaan toilet umum di dekat parkir,” ungkap Darmaja. *e
Komentar