Mahasiswa Sastra Inggris UGM Tewas
Seorang mahasiswa di Yogyakarta, Dwi Ramadhani Herlangga (26) asal Kota Semarang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal.
Dibacok Orang Tak Dikenal
YOGYAKARTA, NusaBali
Peristiwa terjadi saat korban sedang membagikan sahur di Jalan C Simanjuntak Kota Yogyakarta. "Benar, telah terjadi penganiayaan di Perempatan Mirota Kampus Jalan C Simanjuntak dini hari tadi pukul 02.30 WIB," kata Kabag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Partuti Widjayanti lewat pesan singkatnya seperti dilansir detik, Kamis (7/6).
Partuti menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat korban bersama teman-temannya membagikan sahur untuk orang tidak mampu di wilayah Kota Yogyakarta. Mereka membagikan sahur mulai jam 01.00 WIB sampai jam 02.00 WIB. "Setelahnya rombongan (pembagi sahur) pulang lewat TKP, pas di perempatan Mirota dari belakang ada sepeda motor berboncengan menggunakan motor matic sambil berteriak 'bajingan' dan menyabetkan celurit ke korban," ungkapnya.
Akibat peristiwa tersebut korban mengalami luka bacok di punggung sebelah kiri, luka sobeknya sekitar 9 cm dan dalamnya sekitar 8 cm. Setelahnya korban dibawa ke RS Sardjito Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mendapat perawatan. Setelah sempat dirawat di rumah sakit, nyawa Dwi tak bisa diselamatkan."(Jajaran) polresta tadi ke RS Sardjito jam 09.00 WIB. Kami ke sana karena ada laporan korban meninggal, ternyata benar," kata Partuti Widjayanti.
Dwi dikenal sebagai pemuda yang baik dan memiliki jiwa sosial tinggi. "Yang disampaikan oleh teman-temannya, yang bersangkutan orang yang baik, punya jiwa sosial tinggi," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Aryani, Kamis (7/6). Ramadhani adalah mahasiswa Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM angkatan 2012.
Pihak UGM, lanjut Iva, kaget dan merasa kehilangan atas meninggalnya korban. Terlebih korban meninggal tatkala membagikan sahur buat orang-orang yang kurang mampu. "Kami jelas kaget, kita semua berduka. Karena yang bersangkutan itukan meninggal dalam rangka melakukan hal yang baik, itu kan bersedekah, memberikan sahur kepada orang-orang yang membutuhkan," tutupnya.
Polisi hingga saat ini masih mengejar pelaku. "Pelaku belum (tertangkap), masih lidik," kata Kapolresta Yogyakarta, AKBP Armaini. Sementara Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Sutikno menambahkan, jajaran Polresta Yogyakarta bersama Polsek Gondokusuman masih memburu pelaku. Hingga kini petugas masih di lapangan. *
YOGYAKARTA, NusaBali
Peristiwa terjadi saat korban sedang membagikan sahur di Jalan C Simanjuntak Kota Yogyakarta. "Benar, telah terjadi penganiayaan di Perempatan Mirota Kampus Jalan C Simanjuntak dini hari tadi pukul 02.30 WIB," kata Kabag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Partuti Widjayanti lewat pesan singkatnya seperti dilansir detik, Kamis (7/6).
Partuti menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat korban bersama teman-temannya membagikan sahur untuk orang tidak mampu di wilayah Kota Yogyakarta. Mereka membagikan sahur mulai jam 01.00 WIB sampai jam 02.00 WIB. "Setelahnya rombongan (pembagi sahur) pulang lewat TKP, pas di perempatan Mirota dari belakang ada sepeda motor berboncengan menggunakan motor matic sambil berteriak 'bajingan' dan menyabetkan celurit ke korban," ungkapnya.
Akibat peristiwa tersebut korban mengalami luka bacok di punggung sebelah kiri, luka sobeknya sekitar 9 cm dan dalamnya sekitar 8 cm. Setelahnya korban dibawa ke RS Sardjito Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mendapat perawatan. Setelah sempat dirawat di rumah sakit, nyawa Dwi tak bisa diselamatkan."(Jajaran) polresta tadi ke RS Sardjito jam 09.00 WIB. Kami ke sana karena ada laporan korban meninggal, ternyata benar," kata Partuti Widjayanti.
Dwi dikenal sebagai pemuda yang baik dan memiliki jiwa sosial tinggi. "Yang disampaikan oleh teman-temannya, yang bersangkutan orang yang baik, punya jiwa sosial tinggi," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Aryani, Kamis (7/6). Ramadhani adalah mahasiswa Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM angkatan 2012.
Pihak UGM, lanjut Iva, kaget dan merasa kehilangan atas meninggalnya korban. Terlebih korban meninggal tatkala membagikan sahur buat orang-orang yang kurang mampu. "Kami jelas kaget, kita semua berduka. Karena yang bersangkutan itukan meninggal dalam rangka melakukan hal yang baik, itu kan bersedekah, memberikan sahur kepada orang-orang yang membutuhkan," tutupnya.
Polisi hingga saat ini masih mengejar pelaku. "Pelaku belum (tertangkap), masih lidik," kata Kapolresta Yogyakarta, AKBP Armaini. Sementara Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Sutikno menambahkan, jajaran Polresta Yogyakarta bersama Polsek Gondokusuman masih memburu pelaku. Hingga kini petugas masih di lapangan. *
Komentar