nusabali

Saat Kuningan, Dua Kasus Ulah Pati di Bangli

  • www.nusabali.com-saat-kuningan-dua-kasus-ulah-pati-di-bangli

Pada Hari Raya Kuningan yang jatuh pada, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (9/6) terjadi dua kasus bunuh diri (ulah pati) dengan cara gantung diri di Bangli.

BANGLI, NusaBali
Kasus pertama terjadi di Banjar Kendal, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani menimpa korban Mangku Karem,70, lalu kasus kedua di Banjar/Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli dengan korban seorang anak baru gede (ABG) bernama Desak Kompyang Sri Widiani, 15.

Informasi yang terhimpun, korban Mangku Karem ditemukan dalam keadaan gantung diri, Sabtu pukul 07.00 Wita oleh tetangganya, I Gede Rastawan, 14. Saat itu Gede Rastawan baru bangun tidur dan langsung membuka jendela. Ketika membuka jendela tersebut dia melihat seseorang dalam keadaan tergantung di rumah sebelahnya. 

Melihat hal tersebut Gede Rastawan berteriak minta tolong, hingga warga berdatangan. Selanjutnya warga mendatangi lokasi tersebut, setelah dicek ternyata yang gantung diri adalah Mangku Karem. Anak korban yang tinggal di Denpasar juga langsung dihubungi. 

Di lokasi terpisah, di Banjar Peninjoan seroang remaja putri, Desak Kompyang Sri Widiani,15 ditemukan gantung diri oleh adik kandungnya Desak Kadek Winda Febrianti, 11. Desak Widiani ditemukan gantung diri di pohon manggis yang ada di pekarangan rumahnya. 

Kejadian di Hari Raya Kuningan ini tak pelak membuat keluarga histeris dan membuat geger warga setempat. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung berdatangan ke rumah Desak Widiani yang baru akan menginjak bangku SMA ini. 

Warga membantu menurunkan tubuh korban yang sudah dipastikan meninggal dunia.  Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi saat diminta keterangan, dari identifikasi dan olah TKP yang dilakukan di dua lokasi tersebut, murni kasus bunuh diri. "Dari tanda-tanda murni kasus bunuh diri, dari hasil identifikasi tidak ditemukan tanda kekerasan," terangnya. 

Disinggung terkait motif, AKP Sulhadi mengungkapkan, untuk kasus Mangku Karem yang bersangkutan diduga depresi pasca ditinggal oleh istrinya setahun lalu. Selain itu dia tinggal sendiri di rumahnya, mengingat anak satu-satunya tinggal di Denpasar. "Korban sempat mengungkapkan keluhan pada sang anak, bahwa merasa sedih ditinggal oleh istri," sebutnya.

Sementara untuk kasus Desak Widiani, pihaknya masih melakukan lidik. "Motifnya belum diketahui pasti, selama ini korban dikenal pendiam dan tertutup," imbuh AKP Sulhadi seraya mengatakan pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban. 7 e

Komentar