Belasan Warga Patas Sakit Mata
Faktor penyebab iritasi mata merah ini lebih beragam. Terutama karena faktor begadang mempersiapkan upakara untuk Galungan dan Kuningan.
GIANYAR, NusaBali
Belasan warga Banjar Patas, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, menderita sakit mata merah. Sebaran sakit ini terjadi sejak sepekan terakhir. Menurut Kelihan Dinas Banjar Patas I Wayan Balok Suardana, sakit mata merah ini sudah menjadi penyakit musiman, yakni setiap musim angin atau musim layangan. "Sejak dulu tiap tahun, saat angin berhembus cukup kencang. Pasti ada saja warga yang kena mata merah," ungkapnya, Minggu (10/6).
Kata dia, belakangan ini, faktor penyebab iritasi mata merah ini lebih beragam. Terutama karena faktor begadang mempersiapkan upakara untuk Galungan dan Kuningan. Suardana pun menampik jika penyakit musiman ini disebut wabah. "Terlalu berlebihan kalau disebut wabah. Karena hanya 10 sampai 15 orang yang kena," ujarnya.
Untuk pengobatan, warganya menggunakan obat alami dan medis. "Ada yang pakai rendaman bunga kembang bintang ditambah berobat ke Puskesmas," jelasnya. Mengenai penyebab utama penyakit ini, pihaknya pun tidak tahu persis. Gejala yang dialami yakni mata merah, mengeluarkan air dan membengkak. Warga yang menderita sakit inipun memakai kacamata dalam beraktivitas sehari-hari.
Salah seorang warga penderita mata merah I Made Kiki mengaku sudah berkali-kali mengobati matanya dengan obat tetes. Namun belum juga sembuh total. "Sudah rutin diisi obat tetes mata, tapi belum membaik," ujarnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes)
Gianyar dr Ida Ayu Cahyani mengaku sudah mengecek kondisi para pasien itu ke Puskesmas di Tegallalang. "Setelah saya cek di Puskesmas dan Belian Banjar Patas, jumlah pasien sakit mata ini hanya sembilan orang dan sudah ditangani. Secara umum hanya penyakit mata merah biasa," ujarnya.
Sebagai antisipasi, pihaknya pun mengimbau kepada warga agar menjaga kebersihan diri dan lingkungan. "Juga istirahat yang cukup," imbuhnya. Penderita sakit mata ini dari kalangan anak-anak, remaja dan dewasa. Sebaran penyakit menular layaknya flu, sehingga kerap menjangkit beberapa orang dari satu keluarga. Menurut Cahyani dan Kelian Patas Wayan Balok Suardana, para penderita masih bisa beraktivitas seperti biasa. Hanya saja mereka harus memakai kacamata guna meminimalkan penularan ke orang lain.*nvi
Kata dia, belakangan ini, faktor penyebab iritasi mata merah ini lebih beragam. Terutama karena faktor begadang mempersiapkan upakara untuk Galungan dan Kuningan. Suardana pun menampik jika penyakit musiman ini disebut wabah. "Terlalu berlebihan kalau disebut wabah. Karena hanya 10 sampai 15 orang yang kena," ujarnya.
Untuk pengobatan, warganya menggunakan obat alami dan medis. "Ada yang pakai rendaman bunga kembang bintang ditambah berobat ke Puskesmas," jelasnya. Mengenai penyebab utama penyakit ini, pihaknya pun tidak tahu persis. Gejala yang dialami yakni mata merah, mengeluarkan air dan membengkak. Warga yang menderita sakit inipun memakai kacamata dalam beraktivitas sehari-hari.
Salah seorang warga penderita mata merah I Made Kiki mengaku sudah berkali-kali mengobati matanya dengan obat tetes. Namun belum juga sembuh total. "Sudah rutin diisi obat tetes mata, tapi belum membaik," ujarnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes)
Gianyar dr Ida Ayu Cahyani mengaku sudah mengecek kondisi para pasien itu ke Puskesmas di Tegallalang. "Setelah saya cek di Puskesmas dan Belian Banjar Patas, jumlah pasien sakit mata ini hanya sembilan orang dan sudah ditangani. Secara umum hanya penyakit mata merah biasa," ujarnya.
Sebagai antisipasi, pihaknya pun mengimbau kepada warga agar menjaga kebersihan diri dan lingkungan. "Juga istirahat yang cukup," imbuhnya. Penderita sakit mata ini dari kalangan anak-anak, remaja dan dewasa. Sebaran penyakit menular layaknya flu, sehingga kerap menjangkit beberapa orang dari satu keluarga. Menurut Cahyani dan Kelian Patas Wayan Balok Suardana, para penderita masih bisa beraktivitas seperti biasa. Hanya saja mereka harus memakai kacamata guna meminimalkan penularan ke orang lain.*nvi
1
Komentar