Ngalawang Manfaatkan Keramaian Obyek Wisata
Momen Rahina Umanis Kuningan, Redite Umanis Langkir, Minggu (10/6), dijadikan sebagai ajang untuk ngelawang barong.
SEMARAPURA, NusaBali
Bahkan para seka ngalawang kini semakin cerdas. Mereka tidak hanya berjalan kaki di jalan raya, namun juga stand by di tempat umum, antara lain di objek wisata. Seperti dilakukan sekaa ngalawang dari Sekaa Demen Ratu Kaung, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Setelah keliling di jalan raya untuk ngalawang sejak pagi, mereka mencari alternatif tempat-tempat keramaian. Yakni depan Monumen Puputan Klungkung, atau jantung Kota Semarapura. Lokasi ini tengah ramai dikunjungi warga. Kelihaian anak-anak ngalawang yang notabene masih duduk di bangku SD ini, berhasil memukau para penonton. Sehingga penonton dengan sukarela memberikan sumbangan kepada mereka.
“Dari pagi kami sudah keliling, rata-rata dalam sehari ngalawang kami bisa mendapat sumbangan dana dari masyarakat sekitar Rp 600.000,” ujar seorang Sekaa Demen Ratu Kaung I Made Putra Indra Jaya Kusuma, kepada NusaBali. Aktivitas ngalawang ini rutin dilakukan setiap Hari Raya Galungan - Kuningan. Setidaknya mereka sudah ngalawang sejak Rahina Penampahan Galungan hingga Umanis Kuningan. Sekaa ini beranggotakan 13 orang, masing-masing memiliki peran baik sebagai tukang bapang (penari) barong, memakai aneka topeng lucu, dan menabuh.*wan
Bahkan para seka ngalawang kini semakin cerdas. Mereka tidak hanya berjalan kaki di jalan raya, namun juga stand by di tempat umum, antara lain di objek wisata. Seperti dilakukan sekaa ngalawang dari Sekaa Demen Ratu Kaung, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Setelah keliling di jalan raya untuk ngalawang sejak pagi, mereka mencari alternatif tempat-tempat keramaian. Yakni depan Monumen Puputan Klungkung, atau jantung Kota Semarapura. Lokasi ini tengah ramai dikunjungi warga. Kelihaian anak-anak ngalawang yang notabene masih duduk di bangku SD ini, berhasil memukau para penonton. Sehingga penonton dengan sukarela memberikan sumbangan kepada mereka.
“Dari pagi kami sudah keliling, rata-rata dalam sehari ngalawang kami bisa mendapat sumbangan dana dari masyarakat sekitar Rp 600.000,” ujar seorang Sekaa Demen Ratu Kaung I Made Putra Indra Jaya Kusuma, kepada NusaBali. Aktivitas ngalawang ini rutin dilakukan setiap Hari Raya Galungan - Kuningan. Setidaknya mereka sudah ngalawang sejak Rahina Penampahan Galungan hingga Umanis Kuningan. Sekaa ini beranggotakan 13 orang, masing-masing memiliki peran baik sebagai tukang bapang (penari) barong, memakai aneka topeng lucu, dan menabuh.*wan
Komentar