Belum Terjadi Antrean
Lantaran situasi arus mudik sementara masih relatif lancar, petugas kepolisian belum menerapkan rekayasa arus lalu lintas di Gilimanuk
Arus Mudik Lebaran 2018 Melalui Pelabuhan Gilimanuk
NEGARA, NusaBali
Semakin mendekati hari H Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah/2018, arus mudik dari Bali ke Jawa melalui penyeberangan Pelabuhan Gilimanuk terus mengalami lonjakan. Meski demikian, hingga memasuki H-5 lebaran, Minggu (10/6), lonjakan arus mudik yang mulai terjadi sejak H-7 lebaran, Jumat (8/6), masih relatif lancar terlayani di loket tiket pelabuhan, dan belum sampai menyebabkan antrean panjang.
Berdasar pemantauan Minggu pagi hingga petang kemarin, penumpang dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, terus berdatangan ke pelabuhan. Penumpang langsung diarahkan melewati pemeriksaan di Pos I Pelabuhan Gilimanuk sebelum menuju loket tiket pelabuhan. Di parkiran areal dalam pelabuhan juga tampak lengang.
Kabag Ops Polres Jembrana Kompol M Didik Wiratmoko seizin Kapolres Jembrana AKBP Budi P Saragih, Minggu kemarin, mengatakan hingga memasuki H-5 lebaran ini, belum sampai menunjukkan gejala antrean panjang. Kepadatan arus pemudik itu, sementara masih terjadi selang waktu malam ataupun dini hari.
“Kalau pagi dan siang masih sepi, dan biasa semakin malam baru semakin ramai. Dan kalaupun terjadi kepadatan pas tengah malam ataupun subuh, arusnya belum terlalu padat, dan tidak ada sampai mengantre berjam-jam,” ujarnya.
Seperti terakhir pada H-6 lebaran, Sabtu (9/6) malam, diakui sempat terjadi kepadatan penumpang dengan sepeda motor. Penumpang dengan sepeda motor yang berdatangan dalam selang waktu hampir bersamaan itu, terus mengalir hingga memasuki dini hari, dan menimbulkan puncak antrean di areal tenda peneduh depan pertokoan sebelah utara Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, atau sekitar 250 meter dari loket tiket pelabuhan.
“Malam kemarin (Sabtu) itu, sepeda motor ramai mulai sekitar pukul 20.30 Wita sampai Minggu tadi sekitar pukul 03.00 Wita. Setelah itu sudah normal lagi,” kata Kompol Didik.
Lantaran situasi arus mudik sementara masih relatif lancar, pihaknya belum menerapkan rekayasa arus lalu lintas di Gilimanuk. Kendaraan mobil pribadi menuju Gilimanuk, yang dipersiapkan untuk diarahkan masuk ke gang-gang jalan seputaran pemukiman rumah warga, masih tetap dilewatkan melalui jalan utama. “Begitu juga untuk kendaraan besar, truk dan bus sementara masih lewat loket tiket depan pelabuhan. Belum sampai kami arahkan lurus ke belakang, menuju loket belakang di Dermaga LCM,” tuturnya.
Sedangkan berdasar data angkutan posko Lebaran ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, pada H-6 lebaran, Sabtu (9/6) pukul 08.00 Wita hingga Minggu (10/6) pukul 08.00 Wita, telah diseberangkan sebanyak 54.390 penumpang dengan 10.845 kendaraan roda dua dan 5.499 kendaraan roda empat dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang. Jumlah penumpang terutama kendaraan roda dua, meningkat dibanding sehari sebelumnya, H-7 lebaran, sebanyak 43.263 penumpang dengan 8.236 kendaraan roda dua dan 5.800 kendaraan roda empat. *ode
NEGARA, NusaBali
Semakin mendekati hari H Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah/2018, arus mudik dari Bali ke Jawa melalui penyeberangan Pelabuhan Gilimanuk terus mengalami lonjakan. Meski demikian, hingga memasuki H-5 lebaran, Minggu (10/6), lonjakan arus mudik yang mulai terjadi sejak H-7 lebaran, Jumat (8/6), masih relatif lancar terlayani di loket tiket pelabuhan, dan belum sampai menyebabkan antrean panjang.
Berdasar pemantauan Minggu pagi hingga petang kemarin, penumpang dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, terus berdatangan ke pelabuhan. Penumpang langsung diarahkan melewati pemeriksaan di Pos I Pelabuhan Gilimanuk sebelum menuju loket tiket pelabuhan. Di parkiran areal dalam pelabuhan juga tampak lengang.
Kabag Ops Polres Jembrana Kompol M Didik Wiratmoko seizin Kapolres Jembrana AKBP Budi P Saragih, Minggu kemarin, mengatakan hingga memasuki H-5 lebaran ini, belum sampai menunjukkan gejala antrean panjang. Kepadatan arus pemudik itu, sementara masih terjadi selang waktu malam ataupun dini hari.
“Kalau pagi dan siang masih sepi, dan biasa semakin malam baru semakin ramai. Dan kalaupun terjadi kepadatan pas tengah malam ataupun subuh, arusnya belum terlalu padat, dan tidak ada sampai mengantre berjam-jam,” ujarnya.
Seperti terakhir pada H-6 lebaran, Sabtu (9/6) malam, diakui sempat terjadi kepadatan penumpang dengan sepeda motor. Penumpang dengan sepeda motor yang berdatangan dalam selang waktu hampir bersamaan itu, terus mengalir hingga memasuki dini hari, dan menimbulkan puncak antrean di areal tenda peneduh depan pertokoan sebelah utara Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, atau sekitar 250 meter dari loket tiket pelabuhan.
“Malam kemarin (Sabtu) itu, sepeda motor ramai mulai sekitar pukul 20.30 Wita sampai Minggu tadi sekitar pukul 03.00 Wita. Setelah itu sudah normal lagi,” kata Kompol Didik.
Lantaran situasi arus mudik sementara masih relatif lancar, pihaknya belum menerapkan rekayasa arus lalu lintas di Gilimanuk. Kendaraan mobil pribadi menuju Gilimanuk, yang dipersiapkan untuk diarahkan masuk ke gang-gang jalan seputaran pemukiman rumah warga, masih tetap dilewatkan melalui jalan utama. “Begitu juga untuk kendaraan besar, truk dan bus sementara masih lewat loket tiket depan pelabuhan. Belum sampai kami arahkan lurus ke belakang, menuju loket belakang di Dermaga LCM,” tuturnya.
Sedangkan berdasar data angkutan posko Lebaran ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, pada H-6 lebaran, Sabtu (9/6) pukul 08.00 Wita hingga Minggu (10/6) pukul 08.00 Wita, telah diseberangkan sebanyak 54.390 penumpang dengan 10.845 kendaraan roda dua dan 5.499 kendaraan roda empat dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang. Jumlah penumpang terutama kendaraan roda dua, meningkat dibanding sehari sebelumnya, H-7 lebaran, sebanyak 43.263 penumpang dengan 8.236 kendaraan roda dua dan 5.800 kendaraan roda empat. *ode
1
Komentar