nusabali

Perajin Perak di Celuk Ikuti Selera Pasar

  • www.nusabali.com-perajin-perak-di-celuk-ikuti-selera-pasar

Para perajin perhiasan perak di Desa Celuk Sukawati tetap berusaha bertahan di tengah gempuran persaingan bisnis produk serupa baik dari luar negeri maupun pesaing domestik.

DENPASAR, NusaBali
Berinovasi dan mengikuti selera pasar, salah satu pola baku yang tetap mereka lakukan. “Apa maunya pasar itu kami upayakan bikin,” ujar I Ketut Kama Mardana, seorang perajin Minggu (10/6). Umumnya, pasar perhiasan perak Celuk cenderung kepada produk-produk kontemporer atau produk-produk inovatif, baik dari segi motif desain, kombinasi perak dan lainnya. “Misalnya gelang perak dengan kombinasi bahan lain,” ungkap Kama Mardana.

Sebaliknya minat pada produk perak klasik sudah jarang. “Kecuali tamu (wisatawan) itu punya misi atau tujuan. Misalnya sebagai kolektor atau tujuan khusus lain yang butuh produk perhiasan motif klasik,” papar Kama Mardana. Produk klasik yang dimaksud, adalah desain dan motif lama seperti cincin, kalung, gelang dan lainnya dengan motif ukiran Bali.

Dikatakan  Kama Mardana, mengikuti selera pasar itulah upaya perajin seperti dirinya bertahan sebagai perajin perak. Memang tidak seramai masa lalu, namun masih ada pekerjaan. “Kadang-kadang saya yang dapat order kita bagikan kepada teman, atau teman dapat order saya diajak bareng mengerjakan,” ungkap Kama Mardana. Pesanan dari luar kebanyakan via online. Sedang yang offline, konsumen mendatangi perajin di Celuk. “Umumnya mereka partikeliran (tidak dalam rombongan),” tambah Kama Mardana.

Perajin lain menyatakan hal senada. Meski tidak seperti masa kejayaan tahun 1980-an- 1990-an, namun pasar kerajinan perak Celuk masih ada. “Belakangan setelah erupsi Gunung Agung, mulai ada permintaan,” ujar Ni Wayan Mitresni, perajin lainnya.

Pengalaman Mistresni, pesanan luar itu dari Eropa dan Australia. “Untuk ekspor,” ujarnya. Pasar lokal juga ada. Biasanya pada saat musim liburan. “Seperti musim liburan datang. Mudah-mudahan ramai,” kata Mitresni.

Terkait bahan baku perak, perajin mengaku tidak ada masalah. Bahan baku cukup tersedia.Harga perak juga relatif terjangkau. Harganya per gram tergantung kualifikasi. Kualifikasi perak standar logam mulia (LM), berbeda dengan perak yang bukan Logam Mulia (LM). “ Yang LM jelas lebih mahal,” ujar Kama Mardana, menyebut untuk saat ini harga per gram perak antara Rp 7.700  sampai dengan Rp 8.700. *k17

Komentar