Inovasi Batik Dapat Dukungan Ditjen PSLB3
Inovasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung dalam upaya penanganan sampah mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia.
MANGUPURA, NusaBali
Program inovasi tersebut yakni Batik (Badung Anti Kantong Plastik). Inovasi Batik sebetulnya baru dilucurkan pada Minggu (27/5) oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Wantilan Sabha Budaya Desa Adat Sempidi, Kecamatan Mengwi. Pada kesempatan tersebut sekaligus ditetapkan Desa Adat Sempidi dan Kwanji sebagai desa adat percontohan.
Walaupun tergolong program baru, namun pada saat pemaparan di Ditjen PSLB3 Kementerian LHK, Jumat (8/6) lalu, program inovasi Batik mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
“Waktu itu kami paparkan grand design penanganan sampah plastik yang berakar dari salah satu filosofi budaya adat Bali Tri Hita Karana yaitu hubungan manusia dengan lingkungan. Selain Gelatik (Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik), Gotik (Gojek Sampah Plastik), kami sampaikan juga Badung punya Batik (Badung Anti Kantong Plastik),” kata Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan, Minggu (10/6).
“Jadi Gotik itu sifatnya kuratif, sedangkan Batik itu preventif karena berupa larangan penggunaan plastik. Selain dengan peraturan daerah, dilakukan juga dengan berdasarkan kearifan lokal yaitu pembuatan awig-awig atau pararem yaitu semacam aturan adat pada masing-masing desa adat, dan ini berjalan lebih efektif. Jadi karena melibatkan desa adat ini yang mendapat apresiasi dari pemerintah pusat,” imbuh pejabat asal Sempidi, Kecamatan Mengwi, itu.
Ke depan, Merthawan berharap program inovasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan kegiatan serupa. Termasuk salah satunya memberikan apresiasi terhadap berbagai gerakan masyarakat peduli lingkungan, khususnya dalam pengurangan sampah plastik.
Sementara, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar pada kesempatan tersebut mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan regulasi terkait pengelolaan sampah plastik. Dengan begitu, diharapkan pengggunaan plastik bisa dikurangi. *asa
Program inovasi tersebut yakni Batik (Badung Anti Kantong Plastik). Inovasi Batik sebetulnya baru dilucurkan pada Minggu (27/5) oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Wantilan Sabha Budaya Desa Adat Sempidi, Kecamatan Mengwi. Pada kesempatan tersebut sekaligus ditetapkan Desa Adat Sempidi dan Kwanji sebagai desa adat percontohan.
Walaupun tergolong program baru, namun pada saat pemaparan di Ditjen PSLB3 Kementerian LHK, Jumat (8/6) lalu, program inovasi Batik mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
“Waktu itu kami paparkan grand design penanganan sampah plastik yang berakar dari salah satu filosofi budaya adat Bali Tri Hita Karana yaitu hubungan manusia dengan lingkungan. Selain Gelatik (Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik), Gotik (Gojek Sampah Plastik), kami sampaikan juga Badung punya Batik (Badung Anti Kantong Plastik),” kata Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan, Minggu (10/6).
“Jadi Gotik itu sifatnya kuratif, sedangkan Batik itu preventif karena berupa larangan penggunaan plastik. Selain dengan peraturan daerah, dilakukan juga dengan berdasarkan kearifan lokal yaitu pembuatan awig-awig atau pararem yaitu semacam aturan adat pada masing-masing desa adat, dan ini berjalan lebih efektif. Jadi karena melibatkan desa adat ini yang mendapat apresiasi dari pemerintah pusat,” imbuh pejabat asal Sempidi, Kecamatan Mengwi, itu.
Ke depan, Merthawan berharap program inovasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan kegiatan serupa. Termasuk salah satunya memberikan apresiasi terhadap berbagai gerakan masyarakat peduli lingkungan, khususnya dalam pengurangan sampah plastik.
Sementara, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar pada kesempatan tersebut mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan regulasi terkait pengelolaan sampah plastik. Dengan begitu, diharapkan pengggunaan plastik bisa dikurangi. *asa
Komentar