Dinas Perizinan Optimistis Penuhi Target IMB Rp 3 M
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Kabupaten Tabanan tahun 2018 ditarget memenuhi pemasukan dari izin mendirikan bangunan (IMB) sebesar Rp 3 miliar.
TABANAN, NusaBali
Hingga April 2018 sudah terpenuhi sebesar Rp 1,3 miliar. DPMPPTSP optimistis dapat memenuhi target yang ditetapkan. Kepala DPMPPTSP Kabupaten Tabanan I Made Sumertayasa, menjelaskan untuk triwulan pertama pihaknya sudah bisa penuhi target lebih dari Rp 750 juta. Dan hingga April 2018 dari total target Rp 3 miliar sudah bisa memenuhi Rp 1,3 miliar.
Kata dia sesuai dengan data rincian pendapatan, bulan Januari sekitar 31 pengurusan IMB, Februari sebanyak 58, Maret sebanyak 37, dan April sebanyak 49. “Sehingga total ada 175 kepengurusan tersebar di Kabupaten Tabanan,” jelasnya, Minggu (10/6).
Menurutnya kepengurusan IMB terbanyak di Kecamatan Kediri, rata-rata 17 pengurusan IMB setiap bulannya. Lalu disusul oleh Kecamatan Tabanan rata-rata 16 pengurusan IMB. Kecamatan yang lainnya ada di bawah jumlah tersebut. Namun untuk Kecamatan Pupuan sejak Januari belum ada sama sekali pengurusan IMB. “Sebagian besar pengurusan IMB untuk membangun rumah tinggal,” beber Sumertayasa.
Capaian ini tidak terlepas dari kiat-kiat yang dilakukan. Seperti mengecek rutin ke lapangan bangunan yang tidak berizin. “Bisanya masyarakat akan mengurus IMB ketika bangunan sudah berdiri. Ini yang terus kami berikan pemahaman. Jika belum urus IMB sudah dirikan bangunan, itu melanggar,” tegasnya. *d
Hingga April 2018 sudah terpenuhi sebesar Rp 1,3 miliar. DPMPPTSP optimistis dapat memenuhi target yang ditetapkan. Kepala DPMPPTSP Kabupaten Tabanan I Made Sumertayasa, menjelaskan untuk triwulan pertama pihaknya sudah bisa penuhi target lebih dari Rp 750 juta. Dan hingga April 2018 dari total target Rp 3 miliar sudah bisa memenuhi Rp 1,3 miliar.
Kata dia sesuai dengan data rincian pendapatan, bulan Januari sekitar 31 pengurusan IMB, Februari sebanyak 58, Maret sebanyak 37, dan April sebanyak 49. “Sehingga total ada 175 kepengurusan tersebar di Kabupaten Tabanan,” jelasnya, Minggu (10/6).
Menurutnya kepengurusan IMB terbanyak di Kecamatan Kediri, rata-rata 17 pengurusan IMB setiap bulannya. Lalu disusul oleh Kecamatan Tabanan rata-rata 16 pengurusan IMB. Kecamatan yang lainnya ada di bawah jumlah tersebut. Namun untuk Kecamatan Pupuan sejak Januari belum ada sama sekali pengurusan IMB. “Sebagian besar pengurusan IMB untuk membangun rumah tinggal,” beber Sumertayasa.
Capaian ini tidak terlepas dari kiat-kiat yang dilakukan. Seperti mengecek rutin ke lapangan bangunan yang tidak berizin. “Bisanya masyarakat akan mengurus IMB ketika bangunan sudah berdiri. Ini yang terus kami berikan pemahaman. Jika belum urus IMB sudah dirikan bangunan, itu melanggar,” tegasnya. *d
Komentar