Toilet Eks Pengungsi Terbengkalai
Bagian profil tank atau tangki air toilet ditumbuhi semak belukar.
Toilet di GOR Kebo Iwa Gianyar, Jorok
SEMARAPURA, NusaBali
Puluhan toilet umum untuk para pengungsi erupsi Gunung Agung, Karangasem, di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Klungkung, kini terbengkalai. Kondisi ini pasca semua pengungsi sudah pulang kampung pasca penurunan status Gunung Agung dari awas menjadi siaga, beberapa bulan lalu.
Pantauan NusaBali, Senin (11/6) pagi, sekitar 20 toilet umum bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mubazir. Bagian profil tank atau tangki air toilet ditumbuhi semak belukar. “Lama-lama bisa jadi sarang ular kalau dibiarkan seperti ini,” ujar warga di lokasi. Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)
Klungkung I Putu Widiada saat dihubungi, membenarkan hal tersebut. Kata dia, toilet itu pasti akan dikembalikan atau dibongkar setelah nanti berkoordinasi dengan Dinas PU. Karena toilet ini bantuan dari Kementerian PUPR. “Sebelum dikembalikan kami tetap akan mengeceknya,” katanya.
Selain itu, lanjut Widiana, terdapat sembilan profil tank di GOR Swecapura bantuan Pemkab Klungkung. Rencananya, tangki air ini akan diberikan kepada warga yang membutuhkan, antara lain karena mengalami kesulitan air saat kemarau. “Kami akan laporkan hal ini kepada Pjs Bupati Klungkung, mengenai langkah selanjutnya,” katanya.
Pasca pengungsi pulang kampung setelah penurunan status Gunung Agung menjadi siaga, pihaknya langsung membongkar tenda-tenda posko pengungsian di GOR Swecapura, Rabu (14/2) pagi. Pembongkaran ini dilakukan oleh puluhan petugas BPDB Klungkung dan PMI Klungkung.
Sementara itu, kondisi nyaris sama terjadi di GOR Kebo Iwa, Jalan Kebo Iwa, Gianyar. Pantaaun NusaBali, Selasa (11/6), di GOR ini ada empat toilet, masing-masing dua toilet di dalam Gedung GOR dan dua lagi di luar gedung. Empat toilet ini sangat permanen, namun semuanya tak dirawat secara wajar. Terutama dua toilet di luar gedung sangat jorok. Tak pernah ada petugas kebersihan di GOR ini. Warga yang sering berolahraga di GOR ini, jika kebelet terpsaksa buang air kecil di lantai kamar toilet. Dua toilet di luar gedung, satu di antaranya dengan pintu terbuka, namun tanpa air ledeng. Satu lagi, pintu kamar toilet terkunci. Warga yang berakvitas di GOR ini kerap ngedumel.*wan,lsa
SEMARAPURA, NusaBali
Puluhan toilet umum untuk para pengungsi erupsi Gunung Agung, Karangasem, di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Klungkung, kini terbengkalai. Kondisi ini pasca semua pengungsi sudah pulang kampung pasca penurunan status Gunung Agung dari awas menjadi siaga, beberapa bulan lalu.
Pantauan NusaBali, Senin (11/6) pagi, sekitar 20 toilet umum bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mubazir. Bagian profil tank atau tangki air toilet ditumbuhi semak belukar. “Lama-lama bisa jadi sarang ular kalau dibiarkan seperti ini,” ujar warga di lokasi. Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)
Klungkung I Putu Widiada saat dihubungi, membenarkan hal tersebut. Kata dia, toilet itu pasti akan dikembalikan atau dibongkar setelah nanti berkoordinasi dengan Dinas PU. Karena toilet ini bantuan dari Kementerian PUPR. “Sebelum dikembalikan kami tetap akan mengeceknya,” katanya.
Selain itu, lanjut Widiana, terdapat sembilan profil tank di GOR Swecapura bantuan Pemkab Klungkung. Rencananya, tangki air ini akan diberikan kepada warga yang membutuhkan, antara lain karena mengalami kesulitan air saat kemarau. “Kami akan laporkan hal ini kepada Pjs Bupati Klungkung, mengenai langkah selanjutnya,” katanya.
Pasca pengungsi pulang kampung setelah penurunan status Gunung Agung menjadi siaga, pihaknya langsung membongkar tenda-tenda posko pengungsian di GOR Swecapura, Rabu (14/2) pagi. Pembongkaran ini dilakukan oleh puluhan petugas BPDB Klungkung dan PMI Klungkung.
Sementara itu, kondisi nyaris sama terjadi di GOR Kebo Iwa, Jalan Kebo Iwa, Gianyar. Pantaaun NusaBali, Selasa (11/6), di GOR ini ada empat toilet, masing-masing dua toilet di dalam Gedung GOR dan dua lagi di luar gedung. Empat toilet ini sangat permanen, namun semuanya tak dirawat secara wajar. Terutama dua toilet di luar gedung sangat jorok. Tak pernah ada petugas kebersihan di GOR ini. Warga yang sering berolahraga di GOR ini, jika kebelet terpsaksa buang air kecil di lantai kamar toilet. Dua toilet di luar gedung, satu di antaranya dengan pintu terbuka, namun tanpa air ledeng. Satu lagi, pintu kamar toilet terkunci. Warga yang berakvitas di GOR ini kerap ngedumel.*wan,lsa
1
Komentar