nusabali

Senior Golkar Sebut Hal Luar Biasa

  • www.nusabali.com-senior-golkar-sebut-hal-luar-biasa

Golkar Bali diminta menguatkan kembali PDLT dalam rekrutmen kader, sehingga tidak membuat kecewa kader yang sudah berkeringat.

Sikapi Hengkangnya Eks Sekretaris Golkar Bali ke NasDem


DENPASAR, NusaBali
Cabutnya mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali, Komang Purnama ke Partai NasDem Bali dianggap hal biasa oleh Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya. Namun tokoh senior Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI melihat persoalan Komang Purnama sebagai hal luar biasa. Purnama dinilai direkrut tanpa PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, Tak Tercela) sehingga menjadi kader jenggot yang hanya nyantol ke atas (elite) saja. Ketika tidak ada cantelan di tingkat elite langsung lepas tak jelas.

Ida Tjokorda Pemecutan XI di Denpasar, Senin (11/6) menyebutkan cabutnya Komang Purnama adalah hal luar biasa yang tidak pernah terjadi di Golkar selama ini. “Luar biasa karena di luar kebiasaan Golkar. Ada rambu-rambu yang tidak diperhatikan ketika merekrut seorang Komang Purnama masuk pengurus Partai Golkar. Sehingga kepergiannya begitu cepat menjadi sesuatu luar biasa. Sepertinya organisasi ini (Golkar) hanya batu loncatan. Habis manis sepah dibuang,” ujar Tjok Pemecutan.

Menurut Tjok Pemecutan, tradisi di Golkar kalau merekrut kader menjadi pengurus menggunakan kriteria PDLT. “Tetapi Komang Purnama ini di luar kebiasaan Golkar. Baru nongol di Golkar sudah langsung menjabat Sekretaris DPD I Golkar Bali, menggusur kader senior lainnya. Mungkin Komang Purnama menjadi sosok kader partai yang datang dan pergi nggak ada yang menyangka. Kapan dia menunjukan prestasi, dedikasi dan loyalitas nggak ada tercatat,” kata Tjok Pemecutan.

Purnama yang cabut ke NasDem karena akan menjadi caleg DPRD Bali dari dapil Denpasar melalui Partai NasDem di Pileg 2019 menurut Tjok Pemecutan hanya ingin enaknya saja dan lebih tepat disebut kader jenggot. Kader yang berada di atas, tetapi tidak berakar ke bawah. “Sekarang malah loncat ketika tidak ada jabatan di Golkar. Ini namanya kader golek penake (mau enaknya saja),” tegas mantan Ketua DPRD Badung ini.

Tjok Pemecutan meminta jajaran Partai Golkar Bali supaya menguatkan kembali PDLT dalam rekrutmen kader menjadi pengurus, sehingga tidak membuat kecewa kader yang sudah berkeringat, punya prestasi dan loyalitas, namun tidak diperhatikan oleh partai.

“Dari kasus Komang Purnama ini sudah harus ditegakkan sistem rekrutmen yang mengacu dengan pola kriteria PDLT. Kalau mau jadi pengurus, apalagi menjadi Sekretaris DPD I Golkar Bali minimal mengabdi sebagai anggota biasa dulu,” ungkap mantan anggota MPR RI ini.

Sementara posisi Komang Purnama di Partai NasDem Bali saat ini belum jelas. Apakah dia akan menjadi pengurus hingga kemarin posisi jabatannya masih dipertimbangkan. Ketua DPW NasDem Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa secara terpisah mengatakan Komang Purnama sudah aktif dalam kegiatan organisasi di NasDem Bali.

Terakhir dia ikut apel bendera di Kantor DPW NasDem Bali, Jalan Tukad Batanghari Panjer, Denpasar Selatan, ketika terjadi serangan teror bom Surabaya. Saat itu seluruh kader Partai NasDem di 34 provinsi melakukan apel bendera tanda keprihatinan dan mengutuk teror Bom Surabaya. “Untuk posisi jabatan di partai masih kita kaji bersama bidang organisasi,” ujar Oka Gunastawa. *nat

Komentar