Pelaksanaan Nyepi Dihina, Counter HP Diserbu Massa
Pengguna media sosial dihebohkan ulah seorang pemilik akun Facebook (FB) yang dianggap menghina pelaksanaan Nyepi Tahun Baru Saka 1938.
DENPASAR, NusaBali
Gara-gara tulisannya yang bernada menghina hari suci keagamaan Hindu, sebuah counter HP yang diduga milik pelaku di kawasan Jalan Kubu Anyar Nomor 22 Kuta, Badung pun diserbu massa, Selasa (8/3) malam.
Informasi di lapangan, cuitan bernada menghina Nyepi Tahun Baru Saka 1938 yang dilaksanakan umat Hindu di Bali, 9 Maret 2016, tersebut diunggah akun FB Jhonny, Selasa malam sekitar pukul 22.00 Wita. Dalam cuitannya, dilontarkan kata-kata yang tidak etis, yakni ‘Orang Bali bodoh, gampang makan duitnya, f*ck hindu gara-gara nyepi...toko jadi tutup, Bodoh sekali nyepi kok maksa orang tutup toko, gak toleransi banget’.
Tulisan dari akun FB Jhonny---yang sudah terdaftar sejak 7 Februari 2012---tersebut sontak bikin geram krama Bali. Dilakukanlah penelusuran sesuai dengan info profil yang tertera di jejaring sosial itu. Dari situ diketahui orang yang diduga melakukan penghinaan terhadap Nyepi tinggal di Jalan Kubu Anyar 22 Kuta, Badung. Maka, pecalang yang berada di seputaran tempat itu pun langsung mendatangi lokasi tersebut. Saat didatangi, di lokasi ditemukan sebuah counter HP milik Likhiong alias Jhonny, 34.
Ketika itu, counter HP yang masih dalam keadaan buka tersebut dijaga oleh dua karyawan, yakni Apen, 16, dan Kon Jie Fen, 24. Sedangkan pemilik counter HP, Jhonny, tidak ada di tempat. Pecalang pun langsung meminta kedua karyawan counter HP untuk segera tutup.
Selanjutnya, kedua karyawan tersebut langsung menutup counter HP. Berselang 10 menit kemudian, beberapa pemuda datang dan mengetuk rolling door counter HP yang sudah terkunci. Dua karyawan yang berada di dalam counter HP pun ketakutan, lalu menghubungi kerabat mereka, Thai Le Shin, untuk menjemputnya.
“Dari dalam toko (counter HP), kadua karyawan ini mendengar para pemuda berbicara per telepon dengan Jhonny. Tapi, tidak tahu apa yang dibicarakan,” jelas sumber NusaBali di kepolisian, Kamis (10/3). Habis itu, lanjut sumber tersebut, sekelompok pemuda kembali berdatangan ke lokasi TKP dan menyerang counter HP tersebut.
Beruntung, tidak ada yang terluka dalam insiden ini. Menurut sumber tadi, beberapa petugas kepolisian terjun ke lokasi mengamankan dua karyawan counter HP, yakni Apen dan Kon Jie Fen. Selain itu, salah seorang rekan pemilik counter HP juga diamankan petugas ke Mapolsek Kuta untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Kamis kemarin, Kapolsek Kuta Kompol I Wayan Sumara menyatakan pihaknya sudah memeriksa dua karyawan dan rekan pemilik counter HP tersebut. Dari hasil pemeriksaan, kedua karyawam counter HP, Apen dan Kon Jie Fen, mengaku tidak mengetahui jika account FB ‘Jhonny’ tersebut milik bos mereka.
Sedangkan Thai Le Shin, kata Kapolsek Wayan Sumara, mengakui bahwa pemilik counter HP yang digerudug massa pemuda memang memiliki account FB. Namun, account FB tersebut atas nama Jhonny Jhonny Cell, bukan seperti yang beredar di media sosial. Hanya saja, dalam account FB yang cuitannya bikin gerah krama Bali karena menghina pelaksanaan Nyepi, terpampang foto Jhonny bersama istri dan anaknya.
“Memang pengakuan para saksi demikian. Foto yang ada di account FB Jhonny itu merupakan bos para saksi yang masih kerabat mereka. Namun, nama account FB-nya berbeda,” jelas Kapolsek Wayan Sumara.
Kasus dugaan penghinaan terhadap perayaan Nyepi ini telah dilimpahkan Polsek Kuta ke Polda Bali, untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Pasalnya, kata Sumara, yang bisa membongkar account FB tersebut palsu atau tidak adalah Unit Cyber Crime Polda Bali. “Kasusnya sudah ditangani Cyber Crime Polda Bali. Nanti terungkap siapa pemilik account FB yang sebenarnya,” jelas Sumara.
Sementara itu, pemilik counter HP di Jalan Kubu Anyar Kuta yang diserbu massa, Likhiong alias Jhonny, kabarnya berada di Jakarta saat kejadian, Selasa malam---sehari jelang Nyepi Tahun Baru Saka 1938. Begitu kasus dugaan menghina Nyepi yang menyeret namanya tersebut mencuat, Jhonny langsung melaporkan kasusnya ke Polda Metro Jaya.
Hanya saja, lantaran duduk perkara ada di Bali, pihak Polda Metro Jaya menyarankan Jhonny untuk melapor ke Polda Bali. Begitu menmdarat di Bandara Internasional Ngurah Rai Kuta, Badung, Kamis siang, pria yang dicurigai pemilik account FB Jhonny ini langsung mengadu ke Mapolsek Kuta.
Dari Polsek Kuta, yang bersangkutan diarahkan ke SPKT Polda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, untuk membuat laporan resmi, Kamis siang sekitar pukul 13.00 Wita. Pemeriksaan terhadap Jhonny yang didampingi istrinya, masih berlangsung hingga sore pukul 16.30 Wita. 7 da
1
Komentar