nusabali

Anggota Fraksi Tak Boleh Keluar Daerah

  • www.nusabali.com-anggota-fraksi-tak-boleh-keluar-daerah

Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali kini sedang tegang mengawal basis masing-masing karena masa-masa riskan pertarungan Pilkada serentak.

Di DPRD Bali, Harus Kawal Wilayah Selama Pilkada

DENPASAR, NusaBali
Pilgub Bali 2018 berdampak pula dengan kegiatan kunjungan kerja (Kunker) keluar daerah anggota DPRD Bali. Selama masa rawan menjelang coblosan Pilkada 27 Juni 2018 anggota Fraksi DPRD Bali dilarang meninggalkan wilayahnya masing-masing. Hampir seluruh fraksi di DPRD Bali perintahkan hal sama dari induk partainya.

Fraksi PDIP DPRD Bali justru sudah sejak 1 Juni 2018 lalu diperintahkan mengawal basis suara. Mereka tidak diberikan untuk kegiatan kunjungan kerja keluar daerah, kecuali kegiatan kemasyarakatan di wilayah 9 kabupaten dan kota. Itupun harus berbasis kegiatan pemenangan paslon nomor 1, Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) yang diusung PDIP bersama PAN, Hanura, PKPI, PKB dan PPP.

Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali yang juga Ketua Komisi I DPRD Bali, Ketut Tama Tenaya, Rabu (13/6) mengatakan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali kini sedang tegang mengawal basis masing-masing karena masa-masa riskan pertarungan Pilkada serentak. “Kami harus memondok ini kawal wilayah masing-masing. Pertarungan hidup mati. Sudah sejak 1 Juni lalu ini berlaku, kita kawal daerah masing-masing tidak boleh agenda keluar daerah. Sudah instruksi partai,” ujar Tama Tenaya.

Menurut Tama Tenaya, sebagai anggota Fraksi yang merupakan kepanjangan tangan partai di DPR seluruh awak Fraksi PDIP diwajibkan juga turun secara intens mengawal pemenangan paslon yang diusung di Pilkada, baik Pilgub Bali, Pilkada Gianyar dan Pilkada Klungkung. “Yang Pilgub Bali kawal daerah masing-masing. Saya ini sekarang di Kuta Selatan, Badung turun ke masyarakat. Kita harus menangkan paslon kita Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati,” ujar politisi asal Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini.

Fraksi Demokrat juga sama tidak mau kalah dengan Fraksi PDIP. Demokrat yang mengusung paslon Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) instruksikan anggotanya tidak keluar daerah meninggalkan daerah pemilihan. Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali, I Wayan Adnyana secara terpisah, Rabu kemarin mengatakan apa yang dilakukan PDIP melarang anggota tidak keluar daerah untuk kawal basis massa juga dilakukan Fraksi Demokrat. “Apa yang dilakukan PDIP kami di Demokrat juga sama. Instruksi kita sama. Fraksi diinstruksikan partai, saya minta anggota fraksi di DPRD Bali kawal daerah pemilihan supaya Mantra-Kerta menang,” tegas Adnyana.

Adnyana menyebutkan tarung Pilgub Bali 2018 tidak ada istilah pesimis. Menurut dia namanya bertarung maka kalah menang akan terjadi. “Tetapi harus optimis. Kalau saya optimis Mantra-Kerta menang. Kita percaya dengan survei kita yang lebih independen. Kami tidak percaya survei kubu lain. Kami di Mantra-Kerta ada survei internal yang telah menunjukan hasil kerja kita signifikan untuk kemenangan Mantra-Kerta,” tegas politisi asal Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan ini.

Di Golkar juga sama instruksikan pengawalan basis massa masing-masing bagi anggota Fraksi DPRD Bali. Ketua Bidang Organisasi dan Daerah yang juga Ketua Pemenangan Pilgub Bali Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya secara terpisah mengatakan anggota Fraksi Golkar DPRD Bali tidak diinstruksikan secara khusus untuk tidak keluar daerah selama Pilkada. “Tetapi mereka sudah komitmen selama jelang coblosan tidak agendakan meninggalkan daerah pemilihan. Itu komitmen mereka sejak awal. Itu sejak Juni lalu bahkan sudah pada tidak keluar daerah. Fokus turun  pemenangan Mantra-Kerta,” ujar Wijaya.

Menurut Wijaya anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten dan Kota juga sama punya komitmen kawal wilayah masing-masing. Karena pertarungan Pilgub Bali 2018 dan Pilkada Kabupaten Gianyar dan Pilkada Klungkung adalah masa depan mereka juga. “Jadi mesin politik anggota Fraksi kita ini diuji di sini. Saya yakin mereka melakukan pengawalan di masing-masing daerah cukup signifian,” tandas mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan ini. *nat

Komentar