Perampok Beraksi Seorang Diri
“Aksinya sangat cepat. Nggak sampai 10 menitan, pelaku datang, masuk dan eksekusi. Setelah itu langsung pulang lagi sembari membawa uang puluhan juta itu”
Berbekal Pisau Belati, Karyawan Alfamidi Dilakban
DENPASAR, NusaBali
Aksi perampokan toko modern kembali terjadi di Kota Denpasar. Kali ini, yang menjadi sasaran perampokan adalah mini market Alfamidi yang terletak di Jalan Hayam Wuruk, tepatnya samping bundaran Akasia, Denpasar Timur pada Sabtu (16/6) sekitar pukul 01.30 Wita. Dalam aksinya, pelaku yang diduga satu orang tersebut masuk ke dalam toko dan mengancam menggunakan sebilah pisau belati terhadap seorang karyawan bernama Egar Tri Apriyanto, 24. Bukan hanya itu, karyawan tersebut dipukul dan mulut serta kedua tangannya dilakban. Akibat kejadian itu, pihak toko mengalami kerugian mencapai puluhan juta.
Informasi yang dihimpun, aksi perampokan tersebut terjadi sangat cepat. Terduga pelaku yang datang sendirian masuk ke dalam toko yang dijaga oleh dua karyawan masing-masing Enggar Tri Apri Yanto dan Muhamad Ramdan sekitar pukul 01.30 Wita. Hanya saja, dua karyawan yang kebagian jaga malam ini berada di dua tempat berbeda. Korban Enggar Tri berada di gudang bagian belakang sembari menghitung uang pemasukan pada hari itu. Sementara, saksi Muhamad Ramdan berada di meja kasir. Terduga pelaku yang menggunakan baju hitam serta mengenakan topi masuk kedalam toko dan menuju ke arah gudang yang ada di bagian belakang pojokan toko tersebut. Tanpa ba bi bu, pelaku memukul dan mengeluarkan pisau belati yang mengarahkan ke karyawan Enggar Tri. Mendapat perlakuan itu, karyawan asal Ngawi, Jawa Timur ini angkat tangan dan menuruti semua perintah pelaku. Pun uang yang mencapai Rp 64.000.000 (Rp 64 juta) berada diatas meja diambil oleh pelaku. Kemudian, pelaku mengikat karyawan tersebut serta melakban mulutnya agar tidak mem
inta bantuan. "Aksinya sangat cepat. Nggak sampai 10 menitan, pelaku datang, masuk dan eksekusi. Setelah itu langsung pulang lagi sembari membawa uang puluhan juta itu," beber sumber di kepolisian, Minggu (17/6) sore.
Saksi Muhamad Ramadan yang kebetulan berada di meja kasir mencurigai gelagat dari pelaku yang masuk dan keluar tanpa membeli apapun. Ia kemudian bergegas masuk kedalam ruangan itu dan mendapati rekannya sudah dalam kondisi terikat. Selanjutnya, satu persatu ikatan dilepas dan melaporkan kejadian yang baru dialami kepada pimpinan. Atas laporan itulah, management turun ke lapangan dan memeriksa serta mengecek barang yang diambil pelaku. Setelah dipastikan, total kerugian hanya uang hasil penjualan pada hari itu, pihak Alfa Midi melaporkan kasus tersebut ke Polsek Denpasar Timur. "Untuk barang -barang lain tidak ada. Cuma uang saja, lumayan juga totalnya itu," akunya lagi.
Pasca masuknya laporan aksi perampokan di Polsek Dentim sekitar pukul 03.00 Wita, petugas kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek dan Kanit Reskrim melakukan pemeriksaan di lokasi serta mendalami keterangan sejumlah saksi. Saat ini, dua saksi karyawan masih dilakukan pemeriksaan intensif di Mapolsek Dentim. Pun petugas dari Labfor dikerahkan untuk mencari bukti petunjuk seperti sidik jari dan rekaman kamera pengawas untuk dianalisa. Hasil sementara, bahwa pelaku masuk toko menggunakan baju hitam lengan panjang, celana pendek, pakai topi serta perwakan sedang dan berkulit hitam "Semuanya sudah dicek. CCTV memang terpantau satu orang saja dan ciri-cirinya sudah tahu. Kalau sidik jari yang tertinggal di TKP masih dianalisa," tutup sumber tadi
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur Iptu Aryo Seno membenarkan peristiwa perampokan. Hanya saja, ia engan merinci lebih jauh perihal kronologis kejadian serta proses penyelidikan sejauh ini. Pasalnya, petugas masih melakukan pendalaman dilapangan. "Masih lidik. Semuanya masih proses. Minta doanya sudah cepar terungkap," ungkapnya saat dihubungi wartawan.
Sementara saat disambangi NusaBali pasca kejadian pada Minggu (17/6) siang, Toko Alfa Midi sudah beroperasi seperti biasa. Tidak tampak adanya aksi perampokan sebelumnya. Bahkan, saat ditanyai kepada karyawan toko, mereka kompak mengaku semuanya sudah tangani oleh petugas kepolisian. Pun dua rekan mereka sudah dibawa untuk diperiksa. "Iya memang ada (perampokan) tapi sudah diambil keterangan oleh polisi. Kita juga tidak tahu kejadian sebenarnya. Kita beda shif dengan yang terkena musibah," katanya yang juga mengaku tidak tahu menahu tempat tinggal dua rekannya itu. *dar
Aksi perampokan toko modern kembali terjadi di Kota Denpasar. Kali ini, yang menjadi sasaran perampokan adalah mini market Alfamidi yang terletak di Jalan Hayam Wuruk, tepatnya samping bundaran Akasia, Denpasar Timur pada Sabtu (16/6) sekitar pukul 01.30 Wita. Dalam aksinya, pelaku yang diduga satu orang tersebut masuk ke dalam toko dan mengancam menggunakan sebilah pisau belati terhadap seorang karyawan bernama Egar Tri Apriyanto, 24. Bukan hanya itu, karyawan tersebut dipukul dan mulut serta kedua tangannya dilakban. Akibat kejadian itu, pihak toko mengalami kerugian mencapai puluhan juta.
Informasi yang dihimpun, aksi perampokan tersebut terjadi sangat cepat. Terduga pelaku yang datang sendirian masuk ke dalam toko yang dijaga oleh dua karyawan masing-masing Enggar Tri Apri Yanto dan Muhamad Ramdan sekitar pukul 01.30 Wita. Hanya saja, dua karyawan yang kebagian jaga malam ini berada di dua tempat berbeda. Korban Enggar Tri berada di gudang bagian belakang sembari menghitung uang pemasukan pada hari itu. Sementara, saksi Muhamad Ramdan berada di meja kasir. Terduga pelaku yang menggunakan baju hitam serta mengenakan topi masuk kedalam toko dan menuju ke arah gudang yang ada di bagian belakang pojokan toko tersebut. Tanpa ba bi bu, pelaku memukul dan mengeluarkan pisau belati yang mengarahkan ke karyawan Enggar Tri. Mendapat perlakuan itu, karyawan asal Ngawi, Jawa Timur ini angkat tangan dan menuruti semua perintah pelaku. Pun uang yang mencapai Rp 64.000.000 (Rp 64 juta) berada diatas meja diambil oleh pelaku. Kemudian, pelaku mengikat karyawan tersebut serta melakban mulutnya agar tidak mem
inta bantuan. "Aksinya sangat cepat. Nggak sampai 10 menitan, pelaku datang, masuk dan eksekusi. Setelah itu langsung pulang lagi sembari membawa uang puluhan juta itu," beber sumber di kepolisian, Minggu (17/6) sore.
Saksi Muhamad Ramadan yang kebetulan berada di meja kasir mencurigai gelagat dari pelaku yang masuk dan keluar tanpa membeli apapun. Ia kemudian bergegas masuk kedalam ruangan itu dan mendapati rekannya sudah dalam kondisi terikat. Selanjutnya, satu persatu ikatan dilepas dan melaporkan kejadian yang baru dialami kepada pimpinan. Atas laporan itulah, management turun ke lapangan dan memeriksa serta mengecek barang yang diambil pelaku. Setelah dipastikan, total kerugian hanya uang hasil penjualan pada hari itu, pihak Alfa Midi melaporkan kasus tersebut ke Polsek Denpasar Timur. "Untuk barang -barang lain tidak ada. Cuma uang saja, lumayan juga totalnya itu," akunya lagi.
Pasca masuknya laporan aksi perampokan di Polsek Dentim sekitar pukul 03.00 Wita, petugas kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek dan Kanit Reskrim melakukan pemeriksaan di lokasi serta mendalami keterangan sejumlah saksi. Saat ini, dua saksi karyawan masih dilakukan pemeriksaan intensif di Mapolsek Dentim. Pun petugas dari Labfor dikerahkan untuk mencari bukti petunjuk seperti sidik jari dan rekaman kamera pengawas untuk dianalisa. Hasil sementara, bahwa pelaku masuk toko menggunakan baju hitam lengan panjang, celana pendek, pakai topi serta perwakan sedang dan berkulit hitam "Semuanya sudah dicek. CCTV memang terpantau satu orang saja dan ciri-cirinya sudah tahu. Kalau sidik jari yang tertinggal di TKP masih dianalisa," tutup sumber tadi
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur Iptu Aryo Seno membenarkan peristiwa perampokan. Hanya saja, ia engan merinci lebih jauh perihal kronologis kejadian serta proses penyelidikan sejauh ini. Pasalnya, petugas masih melakukan pendalaman dilapangan. "Masih lidik. Semuanya masih proses. Minta doanya sudah cepar terungkap," ungkapnya saat dihubungi wartawan.
Sementara saat disambangi NusaBali pasca kejadian pada Minggu (17/6) siang, Toko Alfa Midi sudah beroperasi seperti biasa. Tidak tampak adanya aksi perampokan sebelumnya. Bahkan, saat ditanyai kepada karyawan toko, mereka kompak mengaku semuanya sudah tangani oleh petugas kepolisian. Pun dua rekan mereka sudah dibawa untuk diperiksa. "Iya memang ada (perampokan) tapi sudah diambil keterangan oleh polisi. Kita juga tidak tahu kejadian sebenarnya. Kita beda shif dengan yang terkena musibah," katanya yang juga mengaku tidak tahu menahu tempat tinggal dua rekannya itu. *dar
Komentar