nusabali

Perampok Kepala Sekolah Didor

  • www.nusabali.com-perampok-kepala-sekolah-didor

Aksi perampokan dengan korban nasabah bank ini sudah dilakukan oleh tersangka sebanyak 4 kali sejak Agustus 2017 lalu dengan total kerugian korban hingga ratusan juta.

Dirampok Usai Ambil Dana BOS di Bank


DENPASAR, NusaBali
Petugas Reskrim Polsek Mengwi meringkus seorang perampok jalanan bernama I Made Keri Saputra alias Ketut alias Kedut, 34, disebuah toko modern di kawasan Angunggan, Badung pada Rabu (13/6) lalu. Kedut ditangkap usai merampok Kepala Sekolah SD 2 Penarungan Mengwi, Ni Luh Suci, 58 yang baru saja mengambil uang Rp 26 juta di bank.

Informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, penangkapan terhadap sopir freelance ini berdasarkan laporan korban Ni Luh Suci warga yang tinggal di Banjar Perang, Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi, Badung di Mapolsek Mengwi. Dalam laporan dengan nomor LP/27/VI/2018/Sek Mengwi, korban yang merupakan kepala sekolah SD Penarungan ini mengaku menjadi korban perampokan saat melintas menggunakan sepeda motor di Jalan Raya Panglan, Penarungan tepatnya di timur Pura Dalem, kawasan Banjar Blumbang, Desa Penarungan, Mengwi, Badung pada Kamis (17/5) lalu.

Kala itu, korban usai mengambil Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) di BPD Bringkit dan hendak kembali ke sekolah. Namun, dalam perjalanan pulang itulah, korban dibuntuti oleh tersangka dan langsung menarik tas yang berisikan uang dan barang berharga lainnya. “Total uang yang hilang sekitar Rp 25.440.000. Selain itu, ada dua HP serta buku tabungan milik korban,” bisik sumber dikepolisian, Senin (18/6).

Menurut sumber tadi, dalam aksinya, tersangka menarik paksa tas milik korban yang digendong disisi kanan. Tarik menarik antara keduanya pun tak terelakkan. Namun lantaran hilang keseimbangan, korban langsung jatuh. Mendapati hal itu, tersangka mengambil tas dan tancap gas. Korban yang panik dan mengalami luka saat itu dibawa warga untuk mendapatkan penanganan medis.

Selanjutnya, peristiwa pencurian dengan kekerasan itu dilaporkan ke Polsek Mengwi. Nah, petugas yang menerima laporan langsung melakukan peenyelidikan, termasuk mendatangi lokasi serta mendalami keterangan korban. “Hasil pemeriksaan, korban ini mengaku baru pulang dari BPD ambil dana BOS. Sehingga, dugaan kita, tersangka memantau pergerakan korbannya sebelum beraksi. Makanyaa kita dalami mulai dari lokasi bank itu dengan mendalami rekaman kamera pengawas,” urainya.

Hasil penyelidikan itu, terungkaplah bahwa seorang pria mondar mandir diseputaran parkiran BPD. Kemudian dilakukan pendalam untuk mengungkap identiasnya. Butuh waktu hampir sebulan oleh Petugas Reskrim Polsek Mengwi untuk mengendus tempat persembunyian tersangka. Walhasil pada Rabu (13/6), petugas memergoki tersangka keluar dari sebuah toko modern di kawasan Angungan, Badung.

Petugas lalu melakukan penggrebekan dan tersangka berusaha melawan petugas hingga akhirnya kakinya harus dilumpuhkan dengan timah panas. Kemudian pelaku dikeler ke Mapolsek Mengwi untuk dilakukan pemeriksaan mendalam. “Anggota kita terpaksa melumpuhkannya dengan tindakan terukur,” katanya.

Kepada petugas, tersangka mengakui perbuatannya. Modusnya, tersangka melakukan survei dan pemantauan terhadap calon korbanya sebelum beraksi. Ternyata, aksi rampok dengan korban nasabah ini sudah dilakukan oleh tersangka sebanyak 4 kali sejak pertengahan Agustus 2017 lalu dengan total kerugian korban hingga ratusan juta.

Dimana, tersangka beraksi di kawasan Petegeh Bongkasa dan berhasil membawa kabur uang sebanyak Rp 60 juta. Kemudian, ia beraksi di kawasan Banjar Alangkajeng Krigian pada bulan Desember tahun yang sama dan membawa kabur uang Rp 20 juta. Nah, pada Mei tahun 2018, tersangka beraksi didua lokasi yakni di Jalan Raya Sibang dan mengasak uang Rp 35 juta dan terakhir korbannyaa adalah kepala sekolah SD 2 Penarungan. “Tersangka ini spesialis jambret alias pencurian dengan kekerasan dan sudah 4 TKP beraksi. Saat ini yang diakui baru 4 itu saja. Namun, kita tetap dalami,” tutup sumber tadi.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Mengwi Kompol IGM Punia belum berhasil dihubungi, berkali-kali ditelfon dan pesan singkat whatsaap juga belum dibalas. Meski demikian, sejumlah petugas di Polsek Mengwi membenarkan prihal penangkapan itu dan mengaku masih dalam pengembangan. “Memang benar. Saat ini masih dikembangkan lagi,” ringkasnya. *dar

Komentar