Perbaikan GOR Swecapura Sekitar Rp 500 Juta
Sejumlah wahana olahraga di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, rusak pada beberapa titik.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi ini pasca GOR jadi penampungan ribuan pengungsi korban erupsi Gunung Agung. Untuk perbaikan, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Klungkung mengusulkan pada APBD Perubahan 2018.
“Total biaya perbaikan GOR ini sekitar Rp 500 juta. Tapi ini baru hitungan kasar, belum detail. Minggu depan rencana kami rapat internal dulu,” ujar Ketua Umum KONI Klungkung I Wayan Subamia, Senin (18/6). Kalau di dalam GOR, pihaknya sudah memperbaiki sedikit, biar tidak kelihatan kotor dan kumuh.
Lebih lanjut disampaikan, sejak Maret 2018, pihaknya mulai mengidentifikasi kerusakan pada lapangan dan GOR Swecapura setelah pengungsi pulang. Sejumlah bagian yang rusak berat sehingga membutuhkan bantuan anggaran dari Pemkab Klungkung. Namun kerusakan ringan, seperti rumput, keramik retak, saluran pembuangan air tersumbat menggunakan anggaran pemeliharaan KONI. Bagian rusak berat yakni lapangan sepak bola yang agak berlubang, gawang dan pagar pengaman lapangan patah, lantai lapangan tenis retak. Lapangannya berlubang karena waktu itu untuk pembuatan parit bagi pengungsi pada tenda. Begitu pula lantai lapangan tenis retak karena ada truk yang lalu-lalang untuk membawa logistik pengungsi.
Kata Subamia, hal itu tidak jadi masalah mengingat tujuan awal dari pemanfaatan lapangan dan GOR Swecapura, untuk aksi sosial. Dengan membantu para pengungsi Gunung Agung yang pada saat itu berada di zona rawan bencana sehingga membutuhkan tempat yang aman. *wan
Kondisi ini pasca GOR jadi penampungan ribuan pengungsi korban erupsi Gunung Agung. Untuk perbaikan, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Klungkung mengusulkan pada APBD Perubahan 2018.
“Total biaya perbaikan GOR ini sekitar Rp 500 juta. Tapi ini baru hitungan kasar, belum detail. Minggu depan rencana kami rapat internal dulu,” ujar Ketua Umum KONI Klungkung I Wayan Subamia, Senin (18/6). Kalau di dalam GOR, pihaknya sudah memperbaiki sedikit, biar tidak kelihatan kotor dan kumuh.
Lebih lanjut disampaikan, sejak Maret 2018, pihaknya mulai mengidentifikasi kerusakan pada lapangan dan GOR Swecapura setelah pengungsi pulang. Sejumlah bagian yang rusak berat sehingga membutuhkan bantuan anggaran dari Pemkab Klungkung. Namun kerusakan ringan, seperti rumput, keramik retak, saluran pembuangan air tersumbat menggunakan anggaran pemeliharaan KONI. Bagian rusak berat yakni lapangan sepak bola yang agak berlubang, gawang dan pagar pengaman lapangan patah, lantai lapangan tenis retak. Lapangannya berlubang karena waktu itu untuk pembuatan parit bagi pengungsi pada tenda. Begitu pula lantai lapangan tenis retak karena ada truk yang lalu-lalang untuk membawa logistik pengungsi.
Kata Subamia, hal itu tidak jadi masalah mengingat tujuan awal dari pemanfaatan lapangan dan GOR Swecapura, untuk aksi sosial. Dengan membantu para pengungsi Gunung Agung yang pada saat itu berada di zona rawan bencana sehingga membutuhkan tempat yang aman. *wan
1
Komentar