‘Matikan’ Neymar, Swiss Imbangi Brasil
Swiss harus ‘mematikan’ Neymar untuk mengimbangi dan menahan imbang Brasil 1-1 pada laga pembuka Grup E Piala Dunia 2018, di Rostov Arena, Rostov-on-Don, Senin (18/6) dinihari WITA.
ROSTOV, NusaBali
Neymar jatuh bangun dan terus menjadi target pemain-pemain Swiss. Total ada 10 pelanggaran terhadap Neymar. Neymar memang jadi bintang paling diharapkan bersinar bagi Brasil ketika menghadapi Swiss. Para pemain Swiss mengantisipasi dengan tarikan, tekel, dan adu badan yang membuat Neymar kesulitan. Menurut ESPN, Neymar menjadi pemain Brasil paling banyak jatuh bangun akibat dilanggar dalam satu laga Piala Dunia sejak 1966.
Semenjak Alan Shearer dilanggar 11 kali ketika Inggris menghadapi Tunisia pada 15 Juni 1998, jumlah pelanggaran pemain Swiss terhadap Neymar juga menjadi yang terbanyak. "Saya diganjal dan sempat merasa sakit, tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan. Setelah tubuh dingin, akan ada sedikit rasa sakit tapi semua oke," kata Neymar setelah laga.
Gol indah Philippe Coutinho membawa Tim Samba unggul 1-0 di babak pertama. Tapi Swiss membalas di babak kedua lewat Steven Zuber di menit ke-50, yang membuat skor 1-1. Brasil kemudian banyak menekan, namun tak mampu menghadirkan gol kedua. BBC mencatat, Brasil melepaskan 21 tembakan dan lima on target. Upaya Neymar dkk lebih banyak melenceng dari gawang Swiss yang dijaga Yann Sommer. Pelatih Brasil Tite pun menyayangkan hal itu sebab target kemenangan juga ikut sirna.
Namun Tite menyoroti gol Swiss yang dinilai lebih dulu terjadi pelanggaran. Dalam tayangan ulang, Zuber terlihat mendorong Miranda lebih dulu sebelum menanduk bola masuk ke gawang Alisson Becker.
Neymar jatuh bangun dan terus menjadi target pemain-pemain Swiss. Total ada 10 pelanggaran terhadap Neymar. Neymar memang jadi bintang paling diharapkan bersinar bagi Brasil ketika menghadapi Swiss. Para pemain Swiss mengantisipasi dengan tarikan, tekel, dan adu badan yang membuat Neymar kesulitan. Menurut ESPN, Neymar menjadi pemain Brasil paling banyak jatuh bangun akibat dilanggar dalam satu laga Piala Dunia sejak 1966.
Semenjak Alan Shearer dilanggar 11 kali ketika Inggris menghadapi Tunisia pada 15 Juni 1998, jumlah pelanggaran pemain Swiss terhadap Neymar juga menjadi yang terbanyak. "Saya diganjal dan sempat merasa sakit, tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan. Setelah tubuh dingin, akan ada sedikit rasa sakit tapi semua oke," kata Neymar setelah laga.
Gol indah Philippe Coutinho membawa Tim Samba unggul 1-0 di babak pertama. Tapi Swiss membalas di babak kedua lewat Steven Zuber di menit ke-50, yang membuat skor 1-1. Brasil kemudian banyak menekan, namun tak mampu menghadirkan gol kedua. BBC mencatat, Brasil melepaskan 21 tembakan dan lima on target. Upaya Neymar dkk lebih banyak melenceng dari gawang Swiss yang dijaga Yann Sommer. Pelatih Brasil Tite pun menyayangkan hal itu sebab target kemenangan juga ikut sirna.
Namun Tite menyoroti gol Swiss yang dinilai lebih dulu terjadi pelanggaran. Dalam tayangan ulang, Zuber terlihat mendorong Miranda lebih dulu sebelum menanduk bola masuk ke gawang Alisson Becker.
Meski gagal menang pada laga pertama, tim Selecao mendapat banyak pelajaran usai diimbangi Swiss. Coutinho mengakui kukuhnya pertahanan Swiss yang amat rapat. Namun ia mengatakan, ada banyak hal positif yang dipetik.
"Terkadang anda harus bisa menerima bagaimana cara bermain lawan. Kami mencoba untuk bermain melewati pertahanan mereka, tapi itu sulit," kata Coutinho di laman FIFA. Selanjutnya Brasil menghadapi Kosta Rika di Krestovsky Stadium, Saint-Petersburg, Jumat (22/6), dan Swiss menghadapi Serbia di Kaliningrad Stadium.*
1
Komentar